Ke manapun aku pergi
bayang-bayangmu mengejar.
Bersembunyi di manapun,
selalu engkau temukan.
-Ebiet G Ade, Aku Ingin Pulang
Kesebelasan tempat kota kelahiran, meski di manapun dan kapanpun kita berada, pasti tidak akan jauh dari hati dan selalu terbayang dalam ingatan; meski berada jauh dari jangkauan, kesebelasan tempat kota kelahiran akan selalu berada dalam ingatan.
Hal inilah yang dirasakan oleh Steven Gerrard yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya untuk Liverpool. Di Anfield, Stevie menorehkan banyak kenangan.
Kenangan-kenangan ini, mungkin saja, kembali muncul dari ingatannya ketika ia berhasil mengantarkan Los Angeles Galaxy meraih kemenangan atas New England Revolution dalam ajang Major League Soccer (MLS). Segala kenangan, mulai dari kenangan yang indah seperti comeback di final Liga Champions Eropa musim 2004/2005, sampai kenangan yang paling buruk yaitu "jatuh" saat Liverpool hampir meraih gelar juara dan mendapatkan kartu merah dalam pertarungan terakhir melawan Manchester United, sudah ia catatkan bersama The Reds selama 17 tahun masa baktinya.
Oleh karena itu, sampai kapanpun semua kenangan itu akan tetap membekas di dalam ingatan seorang Stevie G dan tidak akan pernah hilang. Hal inilah yang disadari oleh Gerrard sehingga ia memiliki sebuah harapan bahwa kelak dirinya dapat kembali ke Liverpool dan berkumpul bersama orang-orang yang ia cintai, seperti halnya seorang Messi yang ingin menghabiskan masa tuanya kelak di Rosario.
"Mungkin kelak saya akan kembali ke Liverpool dan menghabiskan masa tua di sana. Tapi, bukan berarti saya ingin mulai menciptakan sebuah rumor," kata Gerrard seperti yang dilansir oleh Independent.
"Saya bahagia berada di Los Angeles dengan segala hal baru yang saya temukan. Kota ini sangat fantastis dan banyak hal yang bisa saya lakukan di sini, apalagi di sini saya tidak dikenal, sehingga saya lepas dari kejaran orang-orang," tambahnya.
Kerinduan Gerrard terhadap Liverpool sendiri muncul lebih karena kedekatannya dengan Liverpool, tempat di mana teman-teman dan keluarganya berada. Belum lagi ia memiliki impian untuk kembali menjadi bagian dari Liverpool suatu hari nanti.
"Saya rindu teman-teman dan keluarga saya di Liverpool. Saya rindu cuaca dingin, juga suasana pertandingan di Anfield. Selama 35 tahun yang saya habiskan di sana adalah waktu yang tidak sebentar. Liverpool adalah rumah saya, dan selamanya akan tetap seperti itu. Oleh karenanya, saya yakin bahwa saya akan kembali ke Liverpool dan menjadi perwakilan bagi Liverpool," tambahnya.
Memang segalanya ada di Los Angeles dan Gerrard dapat melakukan sesuatu dengan bebas karena ia tidak terlalu dikenal di sana. Namun tetap, perasaan berada di rumah adalah perasaan yang takkan bisa tergantikan oleh apapun.
foto: metro.co.uk
ed: fva
Komentar