Agresivitas Gonzalo Higuain mencetak gol tidak berhasil memberikan Scudetto musim ini untuk Napoli. Kendati demikian, tetap saja apa yang dilakukannya merupakan bentuk yang luar biasa selama Serie-A 2015/2016. Higuain menjaringkan 36 bola ke gawang lawannya dari 35 pertandingan musim ini. Ketika mencetak gol ke-33 pun ia menjadi sejajar dengan Antonio Angelillo, yang meraih gol sebanyak itu pada musim 1958/1959.
Untuk periode ini, Higuain telah memecahkan rekor Luca Toni sebagai pemain pertama yang mencetak 31 gol sejak era Angelillo. Bahkan torehannya berhasil mengalahkan Gunnar Nordahl yang mencetak 35 gol selama satu musim.
"Saya sangat bangga untuk rekor ini, sekarang kita bisa merayakannya karena kita juga kembali ke Liga Champions," ujar Higuain kepada Football-Italia.
Jadi bagaimana rekor Higuain ini bisa terjadi? sebenarnya apa yang dilakukan Maurizio Sarri, Pelatih Napoli, untuk menjadikan Higuain sebagai penyerang yang benar-benar luar biasa?
Sejak kepergian Rafael Benitez pada awal musim ini, Sarri memperkenalkan sepakbola yang dialirkan lebih cepat di Napoli. Ia memastikan Higuain mendapatkan dukungan yang baik dari semua lini di lapangan. Seperti memfokuskan Jose Callejon dan Lorenzo Insigne untuk membangun serangan dari sayap. Termasuk bantuan yang baik dari dua full-back yang diperankan Fouzi Ghoulam dan Elseid Hysaj.
Artinya, Higuain tidak perlu repot-repot untuk mencari atau menciptakan peluang untuk dirinya sendiri. Sebaliknya, ia diberikan kebebasan berkeliaran di muka gawang lawan. Ia cuma sesekali bergerak memantulkan bola kepada Insigne atau Callejon. Higuain juga lebih berhasil daripada pencetak gol terbanyak Serie-A musim lalu yang diraih Toni dan Mauro Icardi.
Pada intinya ia bisa mencetak gol banyak dalam waktu yang cepat. Statistik kehebatannya mencatat bahwa ia bisa menciptakan 50 peluang dari 58 persen akurasi tembakannya. Akurasinya itu pun bisa lebih besar dari Cristiano Ronaldo dengan rataan 52 persen. Rataan Higuain cuma dikalahkan Lionel Messi dengan rasio 53 persen.
Sehingga bukan tanpa alasan jika Higuain layak mengukir rekor baru di Liga Italia ini. Tapi pencapaiannya itu justru diselingi kabar kurang mengenakan. Dikabarkan ia ingin menurunkan klausul dalam rilis kontrak barunya sampai 47 juta poundsterling. Napoli sendiri memang ingin menyodorkan kontrak baru untuk Higuain yang habis pada 2018 nanti. Pada kontrak lamanya, ia memiliki klausul penjualan seharga 72 poundsterling yang membuat klub-klub lain urung merekrutnya.
Jika penurunan klausul dikabulkan Napoli, tentu saja itu akan menjadi daya tarik kesebelasan-kesebelasan besar yang ingin merekrutnya. Penurunan harga bisa menjadi peluang bagi kesebelasan lain untuk mendapatkan penyerang yang paling didambakan itu. Terutama dari Liga Primer Inggris yang selalu menarik perhatian Arsenal, Chelsea dan Manchester United, untuk memboyongnya. Tapi belakangan Paris Saint-Germain ikut mengincarnya untuk direkrut pada bursa musim panas 2016.
Sumber lain: Daily Star.
Komentar