Publik Inggris sedang dihadapkan pada isu penarikan diri dari Uni Eropa, atau dikenal dengan nama Brexit (gabungan kata dari Britain/British dan Exit).
Keberadaan isu Brexit sempat dikhawatirkan akan memicu perubahan besar bagi Liga Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara yang banyak menggunakan jasa pemain asing di luar Britania Raya. Jika Brexit tercapai, para kesebelasan tidak akan lagi dengan mudah dapat membeli para pemain asing Eropa yang selama ini belum terlihat kualitasnya dalam ajang internasional.
Pemain-pemain tersebut harus mendapat izin kerja seperti selama ini yang telah diberlakukan pada pemain non-Uni Eropa. Padahal, tak jarang, pemain-pemain asing yang sebelumnya jarang dipanggil, justru dapat membuktikan diri dan menarik perhatian pelatih tim nasional mereka masing-masing, seperti misalnya Dimitri Payet (West Ham), Hector Bellerin (Arsenal), dan Anthony Martial (Manchester United).
Berdasarkan aturan FA yang berlaku saat ini, para pemain lebih mudah mengantongi izin kerja jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Untuk pemain berasal dari negara yang berada dalam peringkat FIFA 1-10, minimal memainkan 30% pertandingan internasional selama dua tahun terakhir;
2. Pemain berasal dari negara peringkat FIFA 11-20, minimal 45% dalam dua tahun terakhir;
3. Pemain berasal dari negara peringkat FIFA 21-30, minimal 60% dalam dua tahun terakhir;
4. Pemain berasal dari negara peringkat FIFA 31-50, minimal 75% dalam dua tahun terakhir;
*Untuk pemain berusia 21 tahun ke bawah, persyaratan yang dhitung adalah dalam setahun terakhir.
Sebesar apa dampak Brexit pada kesebelasan-kesebelasan Liga Primer Inggris? Sebagai ilustrasi, jika Brexit telah tercapai sejak lama, bisa jadi kita tidak dapat melihat 98 pemain di bawah ini pada musim 2015/2016.
(Catatan: daftar pemain diolah dari skuat 2015/2016; statistik gol dan asis Burnley, Hull, dan Middlesbrough menggunakan data dari Football League Championship 2015/2016)
Untuk lebih memahami isu ini, baca juga Tentang Brexit dan Pengaruhnya Terhadap Liga Primer Inggris
Komentar