Pada laga final Piala Eropa 2016 antara Portugal menghadapi Prancis, penyerang andalan masing-masing tim, Cristiano Ronaldo dan Antoine Griezmann dipastikan akan menjadi sorotan. Keduanya menjadi figur penting masing-masing tim dalam perjalanan mereka menuju partai final yang dihelat Senin (11/7) dini hari WIB.
Prancis akan tampil dengan kekuatan penuh. Tak ada satupun pemain Les Bleus yang mengalami cedera. Meskipun begitu, teka-teki susunan pemain yang akan diturunkan di final masih misteri. Hal ini terkait pendekatan strategi yang kemungkinan akan diterapkan oleh Portugal.
Prancis tampil impresif dengan formasi dasar 4-2-3-1 saat hadapi Jerman. Griezmann yang bermain di belakang Olivier Giroud tampil impresif dengan perannya yang bebas bergerak ke segala arah. Namun hal ini bisa saja tak efektif saat menghadapi Portugal.
Di kubu Portugal, dengan formasi 4-1-3-2 mereka, terdapat sosok William Carvalho yang bermain sebagai holding midfielder tim. Bermain di belakang Giroud, bisa jadi akan membuat Griezmann lebih sering bertemu dengan gelandang bertahan andalan Portugal tersebut. William Carvalho sendiri menjadi kunci betapa kokohnya lini tengah Portugal yang hanya kebobolan lebih dari dua gol ketika melawan Hungaria saja.
Jika pelatih Prancis, Didier Deschamps, menganggap William Carvalho merupakan ancaman serius bagi Griezmann, formasi dasar 4-3-3 akan kembali diterapkan Deschamps. Griezmann ditempatkan di sisi sayap bersama Dimitri Payet, di mana keduanya bisa masuk dari sayap untuk menghindari bentrokkan dengan William Carvalho atau melakukan overload pada William Carvalho di depan kotak penalti Portugal.
Dengan formasi 4-3-3, siapa yang menemani Paul Pogba dan Blaise Matuidi pun harus dipikirkan Deschamps. Pada laga melawan Jerman, Moussa Sissoko yang bermain sebagai gelandang serang kanan bermain cukup impresif. Namun biasanya, dalam formasi 4-3-3 Prancis, N`Golo Kante yang mendapatkan tempat sebagai holding midfielder. Karenanya bisa jadi Prancis akan tetap bermain dengan formasi 4-2-3-1 di awal laga dan formasi 4-3-3 sebagai opsi taktik di tengah laga.
Prancis memang harus menyiapkan berbagai skema menyerang untuk hadapi Portugal. Portugal tidak hanya beruntung mampu melaju ke babak final, tapi juga karena memiliki lini pertahanan yang solid. Garis pertahanan rendah mereka seringkali mampu membuat lini serang lawan frustasi.
Portugal akan menjaga jarak antar pemain di area depan kotak penalti untuk kemudian melancarkan serangan balik cepat melalui kaki Luis Nani dan Ronaldo. Kecepatan keduanya sangat menentukan keberhasilan Portugal dalam membongkar lini pertahanan lawan dan menciptakan peluang.
Dengan bisa bermain kembalinya William Carvalho, di mana pada laga semifinal tempatnya digantikan Danilo Pereira karena ia harus absen terkena akumulasi kartu, lini tengah Portugal memang kemungkinan menjadi lebih kuat. Kehadiran William Carvalho akan memberikan kenyamanan bagi Adrien Silva, Renato Sanches dan Joao Mario dalam menginisiasi serangan Portugal.
Namun lini serang Portugal pun bisa jadi akan menemui hambatan saat menghadapi lini pertahanan Prancis. Hal ini terkait membaiknya permainan Samuel Umtiti sebagai tandem Lorient Koscielny di jantung pertahanan Prancis. Umtiti yang baru saja bergabung dengan Barcelona ini memberikan keseimbangan di lini pertahanan Prancis dengan kecepatan yang ia miliki.
Nani dan Ronaldo sendiri adalah tipe penyerang yang cepat. Karenanya Prancis membutuhkan bek yang cepat pula. Hal ini tentunya tak dimiliki Koscielny ataupun Adil Rami. Dan Umtiti menunjukkan kelebihannya dalam kecepatan saat Prancis hadapi Jerman di babak semifinal, di mana Prancis tak kebobolan pada laga tersebut.
Penampilan Umtiti bisa jadi akan menjadi kunci di lini pertahanan Prancis seperti pada laga semifinal. Sementara itu William Carvalho akan memberikan peranan penting di lini tengah Portugal dalam membendung setiap serangan Prancis. Kualitas penampilan keduanya, bisa jadi penentu pertandingan ini.
Komentar