Celtic dengan bangga menunjuk Brendan Rodgers untuk menahkodai kesebelasan yang berbasis di Glasgow, Skotlandia, tersebut untuk musim kompetisi 2016/2017. Namun, debut Rodgers di Celtic tidak begitu indah setelah dikalahkan tim antah-berantah dari Gibraltar, Lincoln Red Imps.
Kekalahan 0-1 tersebut terjadi pada leg pertama babak kualifikasi Liga Champions. Celtic bertandang ke Victoria Stadium, Gibraltar, dan merasakan kekalahan setelah Lee Casciaro mencetak gol pada menit ke-47. Celtic berupaya untuk membalas, tapi tak satu gol pun tercipta meski tendangan sang penyerang, Leigh Griffiths, dua kali membentur mistar.
Sejumlah media termasuk The Guardian, menuliskan bahwa hasil ini merupakan kekalahan yang paling memalukan dalam sejarah Celtic mengarungi kompetisi Eropa. Namun, saat ditanya apakah para pemain merasa malu, Rodgers bilang, "Tidak. Jelas ada kekecewaan. (Tapi) Tidak memalukan. Ini adalah pertandingan yang sulit dalam kondisi yang sulit. Kami tak bisa mengambil kesempatan, (sementara) mereka mampu meraihnya."
Rodgers beralasan bahwa mereka mendominasi pertandingan bahkan punya banyak peluang untuk mencetak gol. Rodgers pun menyoroti kondisi lapangan yang menurutnya memantulkan bola dengan aneh. Namun, Rodgers percaya diri untuk melakoni leg kedua yang akan dilangsungkan pekan depan.
"Kami membuat cukup banyak peluang, kiper mereka melakukan penyelamatan yang fantastis. Ini memberi kami sesuatu untuk dikerjakan di leg kedua," ucap Rodgers kepada The Guardian.
Kekalahan tentu menimbulkan kekecewaan. Untuk itu, Rodgers pun meminta penggemar Celtic, khususnya 300 orang yang hadir di stadion berkapasitas dua ribu kursi tersebut untuk tetap tenang.
"Penggemar berharap kami lolos sampai babak grup. Ini mengecewakan tapi para pemain telah memberikan apa yang mereka punya. Pesan buat mereka adalah tetaplah tenang. Kami memiliki kumpulan pemain yang bagus, mereka bekerja keras dan seminggu lagi kami akan membutuhkan mereka. Aku selalu berpikir fase kualifikasi ini akan berdasarkan leg kedua di kandang, jadi kami akan membutuhkan dukungan dan berharap bisa diselesaikan pekan depan," kata Rodgers.
Sementara itu, kapten Lincoln Red Imps, Roy Chipolina, sebelumnya pernah berkomentar bahwa kemenangan atas Celtic akan menggoncang sepakbola Eropa. "Saat Anda melihat sejarah kedua klub. Tidak ada yang berubah, Celtic adalah kesebelasan yang besar dan mereka masih menjadi favorit untuk menang," ucap Roy.
Kesebelasan Paruh Waktu
Sebelumnya, Rodgers datang ke Victoria Stadium dengan kepercayaan diri yang tinggi. Rodgers datang dengan bekal empat pertandingan uji tanding tanpa kekalahan di Austria dan Slovenia.
"Celtic akan selalu menjadi daya tarik yang besar, kesebelasan yang besar, kami sangat bangga membawa Celtic keliling dunia untuk suporter dan pemain. Setiap pertandingan adalah pertandingan besar. Tidak ada pertandingan yang lebih besar atau kecil. Tentu Anda punya lawan dengan kemampuan yang berbeda, tapi untuk diriku dan staf, itu tidak mengubah bagaimana persiapan kami dan di Celtic, ada harapan besar bagi kami untuk berbuat lebih," kata Rodgers dikutip dari Dailymail Senin (11/7) lalu.
Rodgers pun sudah memberi perhatian terhadap permukaan lapangan yang merupakan rumput sintetis, "Rumput seperti itu cocok untuk pemain yang kuat secara teknik. Untungnya, kami punya banyak pemain berteknik tapi di sisi lain, aku sangat senang dengan tim ini."
Namun, kepercayaan diri itu justru sirna saat dikalahkan oleh kesebelasan yang mayoritas tidak menjadikan sepakbola sebagai pekerjaan utama. Lincoln merupakan kesebelasan yang menjuarai Liga Gibraltar selama 14 tahun terakhir. Setelah mendapatkan keanggotaan penuh dari UEFA pada 2013, Gibraltar pun mengirimkan satu wakilnya ke Liga Champions semusim kemudian. Namun, Lincoln kandas dengan agregat 3-6 dari HB, lalu sempat mengalahkan Estadi Comunal d`Andorra la Vella semusim kemudian, meski dikalahkan FC Midtjylland di babak kedua.
Uniknya, sejumlah pemain inti Lincoln ternyata memiliki pekerjaan lain, seperti Leo Cassiero, pencetak gol ke gawang Celtic yang merupakan petugas kepolisian Lalu ada Roy Chipolina yang merupakan kapten timnas Gibraltar yang punya pekerjaan sebagai petugas bea cukai.
Hal ini membuat hadirnya sejumlah ejekan terhadap Rodgers yang tak mampu membawa tim-nya untuk menang. Sebelumnya, Rodgers hampir membawa Liverpool juara Liga Primer Inggris, tapi terpeleset di pekan-pekan terakhir. Dua musim selanjutnya, Rodgers mengundurkan diri dari Liverpool karena sejumlah hasil buruk di awal musim. Rodgers pun tercatat sebagai satu-satunya pelatih Liverpool yang selama tiga musim tidak memberikan gelar.
Komentar