Pada akhirnya Diego Simeone bisa lega karena Sime Vrsaljko sudah diresmikan sebagai full-bak kanan Atletico Madrid. Ia dibeli seharga 16 juta euro dari Sassulo dan dikontrak selama lima tahun. Awalnya perpindahan Vrsaljko ke Atletico dianggap terlalu dini karena harus bersaing dengan Juanfran.
Sebetulnya Vrsaljko tidak harus terlalu khawatir karena ia bisa bermain sebagai full-back kiri. Pada posisi itu pun Atletico memiliki Filipe Luis yang sama-sama tidak tergantikan seperti Juanfran sepanjang musim lalu. Vrsaljko pernah menjadi bek kiri ketika memperkuat Tim Nasional Kroasia menghadapi Spanyol pada fase grup Piala Eropa 2016. Bahkan saat itu ia berhadapan dengan Juanfran yang menjadi full-back kanan Spanyol.
Kendati akan kesulitan menembus skuat utama, Vrsaljko diperkirakan bakal menjadi pilihan utama ketika salah satu dari dua full-back utama Atletico tidak bisa tampil. Apalagi jika mengingat Filipe Luis dan Juanfran sama-sama sudah berumur kepala tiga. Pada musim lalu, baik Filipe maupun Juanfran bermain lebih dari 4000 menit. Setidaknya kedua pemain itu perlu waktu istirahat 16 atau 17 hari.
Simeone nampak tidak puas dengan kinerja Jesus Gamez sebagai full-back alternatif. Maka Atletico membutuhkan full-back berdarah muda seperti Vrsaljko yang berusia 24 tahun. Simeone percaya jika membeli pemain belakang dari Serie-A jarang gagal untuk skuatnya. Contohnya saja ia puas dengan penampilan Stefan Savic yang dibeli dari Fiorentina.
"Vrsaljko adalah pemain dengan proyeksi yang besar, ia telah menunjukan kualitasnya di kejuaraan sekompetitif Serie-A Italia. Ini menyempurnakan ide kami untuk meningkatkan persaingan dalam kelompok tim kami. Dia sangat serbaguna karena bisa bermain di kedua sisi yang menawarkan kita alternatif yang menarik," ujar Jose Luis Caminero, Direktur Atletico, seperti dikutip dari ESPN FC.
Dan Simeone tergolong pelatih yang selalu memberikan kepercayaan kepada pemain muda, terutama dari akademi klub itu sendiri. Lihat saja bagaimana ia membiarkan Lucas Hernandez, Saul Niguez dan pemain yang lainnya menunjukan kemampuannya selama musim lalu.
Vrsaljko adalah pembelian yang tepat bagi Atletico pada bursa transfer musim panas ini. Sebab Simeone adalah orang yang tidak pernah puas. Ia ingin lini belakangnya semakin konsisten karena daerah itu adalah kekuatan utama kesebelasannya. Musim lalu pun Atletico cuma kebobolan 18 gol dan paling sedikit di La Liga 2015/201
Full-back yang Memanfaatkan Kecerdasannya
Vrsaljko sendiri merupakan full-back bertipikal menyerang. Ia sanggup beroperasi ke tengah dan sepertiga akhir lawan. Untuk melakukan hal itu, Vrsaljko menganggap kecerdasan ketika bergerak adalah hal yang paling penting bagi permainannya. Hal itu dipraktekannya ketika membantu serangan. Kendati ia tidak terlalu cepat, tapi ditunjang dengan akselerasi yang baik. Vrsaljko tau kapan harus bergerak agar gelandang dan penyerangnya menemukan ruang untuk diekploitasi. Pada situasi itu ia pintar menempatkan diri di area berbahaya lawan. Dari situlah pemain yang pernah memperkuat Genoa itu melepaskan umpan-umpan untuk rekan-rekannya.
Vrsaljko cenderung bermain bertahan ketika ditempatkan sebagai full-back kiri. Hal itu tidak lepas karena kaki kirinya tidak sebaik kaki kanannya. Kendati demikian, ia bukanlah pemain yang kesulitan menghadapi situasi satu lawan satu dengan musuhnya. Sebab Vrsaljko adalah full-back dengan teknik bertahan yang baik.
Tapi dengan sistem permainannya itulah yang membuat menutup kesenjangannya dengan lini tengah. Ia bisa meredam agresivitas pemain sayap lawan ketika rekannya di sektor tengah fokus membantu serangan. Atribut yang menunjangnya untuk bertahan adalah tinggi badannya. Hal itulah yang jarang dimiliki full-back lain, sehingga Vrsaljko semakin memperkaya skuat Atletico yang dikenal dengan keunggulan duel udara.
Atas kelebihan-kelebihannya itu, bukan tanpa alasan ia diburu Barcelona, Bayern Munich, Manchester City, Napoli dan Juventus. Apalagi Barcelona sedang membutuhkan full-back kanan baru karena kepergian Dani Alves. Tapi Vrsaljko lebih memilih Atletico setelah banyak berbicara tentang klub itu dengan Mario Mandzukic sebagai rekannya di Kroasia. Mandzukic juga membela Atletico pada musim 2014 sampai 2015.
Pemain jebolan Dinamo Zagreb itu pun sangat menantikan hari-hari barunya bersama Atletico. Dan ia sungguh berhasrat membela Atletico di Liga Champions musim depan. Vrsaljko sendiri diperkirakan baru efektif dipakai Atletico pada musim 2017/2018. Kemudian ia akan semakin diperhitungkan sebagai salah satu full-back terbaik di Eropa. Minimal ia meneruskan generasi salah satu full-back kanan terbaik di Eropa seperti Darijo Srna.
Komentar