Nama Gonzalo Higuain menjadi pusat perhatian beberapa hari terakhir. Selain karena keputusannya hijrah dari Napoli ke Juventus menyakiti perasaan pendukung Partenopei, sebutan untuk pendukung Napoli, transfer Higuain juga melibatkan angka yang begitu besar. Juventus pun disinyalir mengeluarkan uang dari koceknya sebanyak 90 juta Euro.
Pada Jumat (29/7) dini hari WIB, Higuain berbicara langsung kepada awak media yang menemuinya. Dalam pernyataannya tersebut, striker asal Argentina ini berkata bahwa ada salah satu sosok yang membuatnya berpikir untuk pergi dari Napoli. Pada akhirnya diketahui bahwa sosok tersebut adalah presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis.
“Pergi dari Napoli adalah salah satu keputusan besar yang memang pernah saya buat. Namun, semua keinginan tersebut (untuk pergi dari Napoli) berawal dari hubungan saya dengan De Laurentiis. Ia selalu mendorong saya untuk segera membuat hal tersebut,” ujar Higuain dalam pengenalan resminya.
“Hubungan saya tidak pernah bagus karena pola pikirnya berbeda dengan apa yang saya pikirkan. Alasan inilah yang membuat saya merasa pergi adalah pilihan yang terbaik,” lanjut eks striker Real Madrid ini.
Higuain menjelaskan, ketika sudah memasuki tahun ketiga bersama Napoli, ia mulai merasa tidak betah di Napoli dan ingin segera hengkang. Faktor utamanya tak lain dan tak bukan adalah soal hubungannya dengan sang presiden Napoli tersebut.
“Saya sudah tiga tahun di Napoli dan saya merasa perlu ada yang berubah, utamanya soal hubungan saya dengan de Laurentiis. Jujur, dia tidak begitu mengharapkan saya dan saya rasa kami tidak berhubungan dengan baik. Saya bahkan merasa tidak bisa berada di sekitarnya lebih dari satu menit,” ucap Higuain.
Pernyataan Higuain ini seakan mengingatkan hubungan antara keduanya yang tak pernah mesra. Beberapa waktu yang lalu ketika Juventus mengumumkan pembelian Higuain secara resmi, De Laurentiis menjadi sosok pertama yang muncul di permukaan. Ia berkata bahwa kepergian Higuain ke rival mereka di Serie A saat ini adalah sebuah pengkhianatan yang besar.
“Keputusan Higuain untuk pergi ke Juventus penuh dengan sikap pengkhianatan. Saya tidak pernah berpikir dia ingin menghentikan tiga tahun pengabdiannya disini dengan sebuah cerita buruk. Kepindahannya menunjukkan sepakbola saat ini sudah tidak bermoral. Dan saya berharap, kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali di masa mendatang,” imbuhnya.
Meski memiliki hubungan yang buruk dengan mantan presidennya itu, namun striker kelahiran Brest, Prancis, ini mengaku bahwa ia merasa masih dekat dengan pihak-pihak lain di Napoli. Seperti halnya pelatih Napoli, Maurizio Sarri, dan penggemar.
“Sarri membuat saya banyak berkembang dan bagi saya ia adalah pelatih yang luar biasa. Jika kepindahan saya tidak melibatkannya, saya ingin meminta maaf. Sebab, untuk saat ini, hanya maaf yang bisa saya berikan kepadanya,” pungkas Higuain.
Komentar