Kongres Luar Biasa Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) telah selesai digelar. Acara yang dilaksanakan pada Rabu (3/8) pagi WIB tersebut menghasilkan beberapa keputusan, di antaranya menunjuk Hinca Pandjaitan sebagai Plt. Ketua Umum PSSI dan keputusan mengenai masa depan Komite Eksekutif (Exco) PSSI di Kongres PSSI.
Selain itu, dalam kongres kali ini juga dirumuskan siapa yang bakal mengisi pos Komite Pemilihan serta Komite Banding. Dalam komite pemilihan, nama Agum Gumelar ditunjuk sebagai ketua sedangkan IGK Manila dipilih sebagai wakil. Sementara dalam komite banding dipilih nama Erick Thohir sebagai ketua serta Hamid Awaludin sebagai wakil.
Acara yang digelar di Hotel Mercure Ancol ini sedianya digelar mulai pukul 09.00 WIB. Namun, karena banyaknya peserta yang datang terlambat, acara ini molor hingga setengah jam. Dalam kongres tersebut, beberapa nama terlihat hadir seperti Ketua Dewan Kehormata,n Agum Gumelar, mantan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, serta Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman.
Kongres berjalan alot. Terdapat sejumlah hal yang dipersoalkan. Masalah pertama yang terjadi adalah mekanisme mengenai sistem pemungutan suara, yang sejatinya telah dipersiapkan PSSI dengan menggunakan alat elektronik. Sementara itu, mayoritas peserta merasa alat tersebut justru membuat sulit. Tidak lama, disepakati pemungutan suara dilakukan secara konvensional.
Acara pun berlangsung sesuai agenda yang disepakati. Kesepakatan pertama adalah menyetujui Hinca sebagai Plt. Ketua Umum PSSI hingga kongres selanjutnya. Kesepakatan kedua adalah peserta kongres setuju untuk mengganti semua jajaran Exco PSSI. Sementara yang terakhir adalah menyetujui bahwa kongres selanjutnya bakal di gelar pada 17 Oktober 2016. Untuk tempat akan dibahas dalam rapat lanjutan.
Agenda keempat kongres luar biasa ini adalah menetapkan revisi electoral code. Untuk agenda keenam disepakati bahwa Agum Gumelar dan IGK Manila menjadi ketua dan wakil komite pemilihan. Keduanya bakal memimpin beberapa anggota seperti Haruna Soemitro, Theo Hartono, Irawadi Hanafi, Budiman Dalimunthe, dan Putera Wirasana. Sementara untuk cadangan disiapkan nama Daconi Khotob, Lambertus Ara Tukan, dan Yakub Krisanto.
Hal terakhir yang disetujui dalam kongres kali ini adalah menetapkan komite banding yang diisi oleh Erick Thohir dan Hamid Awaludin sebagai ketua dan wakil ketua serta Dodik Wijanarko sebagai anggota. Nama Dodik dipilih menggantikan Mahfudin Nigara yang namanya ditolak oleh mayoritas peserta kongres.
Beberapa peserta menilai kongres kali ini berjalan dengan baik dan berharap agar kongres lanjutan berjalan juga dengan lancar. Meski demikian, mereka mengatakan memiliki nama yang akan disiapkan untuk maju sebagai calon Ketua Umum PSSI.
Contohnya adalah Manajer Persib Bandung, Umuh Muhtar, dan Sekretaris Sriwijaya FC, Faisal Mursyid. Umuh berkata ia belum secara resmi menyebutkan nama jagoannya. Namun ketika ditanya siapa calon pilihannya, dengan mantap ia berkata, “Pak (Letjen) Edy (Rahmayadi, Pangkostad).”
Sementara itu, Faisal menyatakan bahwa ia dan pemilik suara asal Sumatera lain bakal berembuk memikirkan siapa yang akan diusung. “(Sebanyak) 26 voters asal Sumatera akan merapatkan hal ini (pemilihan calon Ketua Umum PSSI).”
Di luar Hotel Mercure, Pandit Football bertemu dengan beberapa perwakilan kesebelasan yang nasibnya tengah digantung. Mereka adalah Arema Indonesia, Lampung FC, Persipasi, Persibo Bojonegoro, dan Persema Malang. Dalam kesempatan itu, perwakilan dari mereka, Haris Fambudy, berkata mereka memberikan apresiasi atas langkah Hinca untuk memberikan jalan bagi mereka untuk kembali ke persepakbolaan Indonesia.
Meski demikian, ia meminta PSSI untuk memberikan secara resmi kepada media agar masyarakat tahu. ”PSSI harus memberikan pernyataan secara resmi lewat media agar pengumuman ini dapat diketahui oleh masyarakat,” tukasnya. Tak hanya itu, ia juga meminta agar kesebelasan-kesebelasan ini dikembalikan ke ranahnya, "Kami meminta agar kami dikembalikan ke divisi terakhir kami berkompetisi, tidak serta merta ke Liga Nusantara."
Komentar