Di bawah asuhan Juergen Klopp, permainan cepat, mengalir, dan penuh determinasi adalah permainan yang diharapkan. Untuk sampai kepada apa yang Klopp inginkan itu, tentunya dibutuhkan stamina yang mumpuni agar dapat bertahan dalam permainan yang cepat selama 90 menit.
Selain lini pertahanan yang agresif dalam menekan setiap pemain lawan, penyerang-penyerang pun harus memiliki kemampuan untuk saling bertukar posisi, mencari ruang, dan tentunya menekan bek lawan sebagai usaha untuk mencetak gol. Tak perlu ada peran striker no. 9, karena pada dasarnya, semua pemain dalam sistem sepakbola Klopp ini mampu mencetak gol.
Hal inilah yang Klopp lihat dalam diri Sadio Mane. Penampilannya yang penuh determinasi bersama Southampton sejak direkrut dari Red Bull Salzburg pada 2014, membuat Klopp rela memboyongnya dari Southampton meski harus merogoh kocek yang lumayan dalam, yang menurut Transfermarkt mencapai 35 juta paun.
Tapi dengan harga yang cukup mahal, apa yang sudah ia tunjukkan bersama The Reds selama masa pramusim ini pun cukup menjanjikan. Walaupun mengalami naik turun pada masa pramusim, penampilan Mane malah memberikan secercah harapan bagi Liverpool.
Puncaknya adalah apa yang ia tunjukkan dalam laga pramusim melawan Barcelona di Wembley pada Sabtu (6/8) malam. Satu gol dan satu asis yang ia berikan seolah menjadi sebuah jaminan, sekaligus juga sebuah isyarat dan tanda bahwa musim depan, lini serang Liverpool akan jauh lebih tajam dari musim-musim sebelumnya.
Bermain sebagai winger kanan, bersama dengan Phillipe Coutinho di sebelah kiri serta Roberto Firmino yang dipasang sebagai penyerang tengah, serangan Liverpool begitu mengalir dan berbahaya. Ditopang oleh Adam Lallana dan Giorginio Wijnaldum yang dipasang lebih ke dalam, lini tengah bisa menjadi opsi untuk mencetak gol dari second line kala winger-winger dan juga striker Liverpool sulit masuk ke dalam kotak penalti lawan.
Namun, di balik semua pemain Liverpool yang tampil impresif, nama Mane tetap menjadi sorotan. Dengan kecepatannya yang eksplosif, pemain asal Senegal ini berhasil membuat full-back Barcelona kerepotan. Selain itu, ia juga mampu bekerja sama dengan Coutinho, Lallana, Wijnaldum, dan Firmino dalam menghadirkan ancaman lawan Barcelona.
Satu lagi kelebihan yang dimiliki oleh Mane, meski kerap bermain sebagai winger, adalah kemampuannya dalam mencetak gol. Dengan apa yang sudah ditunjukkan oleh Mane, maka, jangan heran kalau ESPN FC memasukkan Mane sebagai 15 pemain Liverpool yang paling berpengaruh, dan ia menduduki peringkat ketiga setelah Phillipe Coutinho dan Daniel Sturridge.
Tapi, nama terakhir diisukan posisinya terancam di Liverpool. Meski selalu bermain maksimal ketika fit, mulai moncernya penampilan Divock Origi dan Roberto Firmino membuat Sturridge harus bekerja lebih keras untuk kembali mendapatkan posisinya sebagai penyerang utama The Reds. Apalagi, ia mulai akrab dengan cedera dalam beberapa musim terakhir.
Untuk Mane sendiri, ia pun harus tetap meningkatkan performanya. Meski memberikan performa yang cukup baik selama laga pramusim, hal tersebut tentunya belumlah cukup. Ia masih harus terus mengembangkan performanya agar posisinya sebagai pemain inti untuk musim depan tetap terjaga.
Nama-nama seperti Coutinho dan Lallana tentunya siap untuk menggusur posisi Mane. Namun, melihat apa yang Mane tunjukkan, termasuk keunggulannya dalam mencetak gol, sesuatu yang tidak dimiliki oleh Lallana, Mane akan tetap menjadi winger andalan Liverpool asalkan ia fit dan tidak mengalami cedera.
Dengan kekuatan skuat yang semakin mumpuni, termasuk mulai baiknya penampilan seorang Sadio Mane, pertanyaan pun mulai menyeruak tentang siapa yang akan dipasang oleh Liverpool untuk pertandingan melawan Arsenal?
“Saya tidak tahu tentang tim yang akan saya pasang ketika melawan Arsenal nanti (dalam partai pembuka Liga Primer Inggris). Semua masih bisa terjadi, dan sekarang saya merasa senang dengan tim saya,” ujar Klopp usai laga melawan Barcelona.
Masih ada ruang dan waktu bagi Liverpool untuk berkembang, juga bagi Sadio Mane. Namun, satu hal tentang pemain yang sudah menorehkan 36 penampilan dan mencetak 10 gol bagi timnas Senegal ini, adalah, Mane menjanjikan sebuah penyerangan yang penuh dengan gairah dan kecepatan bagi Liverpool. Serangan balik Liverpool lebih cepat, dan Mane (bersama Wijnaldum), memiliki peran penting dalam skema Liverpool saat ini.
foto: @LFC
*Catatan editor: Setelah mengalahkan Barcelona 4-0, Liverpool kalah telak dari Mainz 0-4. Namun pada laga yang hanya berselang sehari tersebut, Mane tidak diturunkan. Klopp banyak memasang pemain akademi, bahkan pemain muda berusia 16 tahun, Ben Woodburn.
Komentar