Pada gelaran Olimpiade 2016 cabang olahraga sepakbola, tuan rumah, Brasil, kembali gagal meraih poin penuh. Setelah pada pertandingan pertama Brasil ditahan imbang Afrika Selatan 0-0, skor kaca mata kembali menjadi hasil akhir antara Brasil menghadapi Irak di pertandingan kedua, Senin (8/8) pagi WIB.
Ya, Brasil kembali gagal meraih kemenangan. Lebih dari itu, dengan lini serang yang menjanjikan karena dihuni oleh Neymar, Gabriel Barbosa, dan Gabriel Jesus, Brasil masih belum juga bisa mencetak gol. Padahal, lawan yang mereka hadapi terbilang tak memiliki bakat sepakbola yang mendunia.
Selain itu, terdapat hal yang tidak mengenakkan dialami oleh gelandang Brasil, Renato Augusto. Di 30 menit terakhir pertandingan, setiap kali ia menyentuh bola, gemuruh penonton yang harusnya mendukungnya berubah menjadi boo tanda ketidakpuasan pada penampilannya.
Pemain yang bermain di Liga Super Tiongkok bersama Beijing Guoan ini mendapatkan cemoohan karena ia menyia-nyiakan peluang emas Brasil. Dalam sebuah serangan, ketika kiper Irak sudah berhasil dikelabui oleh umpan dari Gabriel Barbosa [ralat: William], ia gagal mengeksekusi bola dengan sempurna untuk mengarahkan bola pada gawang yang sudah kosong.
https://twitter.com/goleada_info/status/762484290357645312
Kejadian itulah yang membuatnya mendapatkan cemoohan pada 30 menit terakhir. Apalagi Brasil begitu sulit menaklukkan lini pertahanan Irak, meski terdapat 20 tembakan yang dilepaskan Brasil pada laga ini, yang di antaranya tendangan Renato membentur mistar dan tendangan sepak pojok Neymar yang nyaris langsung masuk ke gawang Irak.
Menjelang akhir babak kedua, pendukung Brasil memang tampak putus asa. Mereka malah meneriakkan `Irak` di waktu tersisa. Sebelumnya, terdengar juga chant para pendukung Brasil yang justru meneriakkan nama Marta Vieira da Silva, penyerang timnas perempuan Brasil, yang menginisiasi dua kemenangan Brasil di cabor sepakbola perempuan.
Irak sendiri sebenarnya bermain dengan spartan pada laga ini. Pressing dilancarkan dengan intensitas yang tinggi. Mereka pun tak ragu untuk melakukan pelanggaran agar skema serangan Brasil mampu dihentikan.
Irak bahkan nyaris mencetak gol pada awal pertandingan. Pada menit kedelapan, mereka mencetak peluang melalui Mohanad Abdulraheem, yang membentur mistar gawang. Total, Irak melepaskan delapan tembakan pada laga ini.
Atas hasil imbang ini, kans Brasil untuk tersingkir lebih dini menjadi cukup besar. Saat ini, Brasil memang menempati posisi kedua, di atas Irak meski keduanya sama-sama mengumpulkan dua poin. Hanya saja, pada laga terakhir, Brasil akan menghadapi pemuncak klasemen sementara, Denmark, yang telah meraih empat poin.
Jika pada pertandingan terakhir Brasil kalah, otomatis Brasil akan tersingkir. Dan jika Brasil kembali gagal berprestasi di Olimpiade, bisa jadi ini merupakan sinyal bahaya bagi sepakbola Brasil yang belakangan mulai tak bertaji di kompetisi internasional.
foto: wikimedia
Komentar