Sejak Massimiliano Allegri dipecat sebagai Pelatih AC Milan pada Januari 2014, tidak kurang dari lima ahli taktik yang sudah ditunjuk sebagai penggantinya sejauh ini. Pada periodesasi itu jugalah Milan selalu mendekam di peringkat ketujuh sampai ke-10 dalam tiga musim terakhir ini. Dana besar yang dikeluarkan pada bursa transfer musim lalu pun tidak berkelanjutan dengan jatah di Liga Champions. Walau penunjukan Vincenzo Montella tampaknya akan membuat lebih positif, tapi tidak pernah ada yang sederhana dengan Silvio Berlusconi sang presiden.
Montella dipaksa untuk mempersiapkan skuat yang akan datang dengan kondisi tangan terikat di belakang punggungnya. Hal itu karena belum didapatkannya benang merah dari pengambilalihan klub dari Berlusconi ke investor asal Tiongkok. Padahal, dikabarkan bahwa sudah terjadi kesepakatan dengan nilai 740 juta euro sekaligus pembayaran utang klub sebesar 220 juta euro.
Tapi kesepakatan disebutkan baru resmi terjadi pada November mendatang. Alasan di balik penundaan itu adalah masalah hukum seputar ekspor modal. Diperkirakan jika dokumen-dokumennya tidak akan selesai selama dua minggu. Ada kabar juga bahwa konsorsium Tiongkok tidak memiliki keuangan yang diperlukan untuk pengambilalihan. Kabar itu seperti yang dituding Berlusconi ketika batal sepakat dengan Bee Taechaubol pada akhir tahun lalu.
Batalnya kesepakatan dengan Mr. Bee pun karena adanya penunudaan-penundaan terlebih dahulu. Padahal, jika penundaan terus terjadi, utang Milan dan Berlusconi akan semakin menggunung yang bisa saja membuat para investor berubah pikiran. Apalagi, Milan harus menanggung pendapatan tiket yang menurun, serta saga transfer dan stadion baru yang sempat dibatalkan.
Berlusconi masih belum rela sepenuhnya melepas gengsinya dari kesebelasan berjuluk I Rossoneri itu. Ia juga masih ingin berkecimpung soal bursa transfer seperti yang sering dilakukannya kepada para pelatih-pelatih sebelumnya. Contohnya saja bagaimana ia bersebrangan dengan Sinisa Mihajlovic soal status Philipe Mexes dan Kevin Prince-Boateng. Padahal Mihajlovic sedang membangun integritas kepada Milan melalui agresivitasnya. Alasan-alasan pelepasan saham Berlusconi dengan nama "kesepakatan" dan "peundaan" tampak hanya isapan jempol belaka.
Namanya juga Berlusconi, pemilik Milan dengan sistem oligarki yang menguasai berbagai media di Italia. Kabar-kabar selama ini seolah hanya untuk meredam para suporter Milan yang murka kepadanya. Pada bulan lalu pun sekitar 200 suporter Milan melancarkan protes di kediaman Berlusconi. Mereka menuntut jawaban tentang penjualan klub dan menyalahkan borosnya dana dalam beberapa tahun terakhir.
Dugaan dan ketidakpastian posisi klub saat ini memang memberatkan Milan. Alotnya negosiasi kepemilikan itu membuat Montella kesulitan beberlanja pemain dalam setiap transaksi transfer yang signifikan. Maka, sia-sia saja keputusan cerdas ketika menunjuk Montella sebagai pelatih. Sejauh ini ia hanya dijamin dengan kedatangan Gianluca Lapadula, Leonel Vangioni, dan Gustavo Gomez. Seluruh pemain itu adalah sodoran dari Adriano Galliani yang wajib diterima Montella, walau pelatih itu tidak mempermasalahkannya.
"Saya tidak khawatir. Saya akan bekerja dengan pemain yang saya miliki. Saya tidak bisa kehilangan waktu yang sesuai dengan hipotesis," ujarnya seperti yang dikutip dari Football-Italia.
Padahal Montella langsung disororkan target transfer untuk mendapatkan Adem Ljajic, Juan Cuadrardo, Leonardo Pavoletti, Marko Pjaca, Milan Badelj, Roberto Soriano, dan lainnya. Ia kemudian melebarkan sayapnya untuk menggaet Isco, Leandro Paredes, Mateo Kovacic, Simone Zaza, Rodrigo Bentancur dan lainnya. Tapi Milan malah terancam kehilangan penyerang andalannya yaitu Carlos Bacca.
Di sisi lain, ada ketakutan yang menghampiri mantan Pelatih Sampdoria tersebut. Seperti pada umumnya, biasanya pemilik klub baru pasti menginginkan sistem yang berbeda dengan sebelumnya. Dalam hal ini artinya adalah Montella belum tentu merupakan selera pemilik baru, begitu juga dengan isi skuatnya. Montella bisa saja dijadikan pelatih jangka pendek, walau pada sebelumnya pun pelatih Milan selalu diperlakukan hal yang sama oleh Berlusconi dalam lima tahun terakhir ini.
Contoh selera pemilik klub itu sudah terjadi di klub rivalnya, Internazionale Milan. Yaitu bagaimana Mancini dibuat sulit dalam proposalnya oleh pemilik baru setelah Erick Thohir diganti konsorium Tiongkok. Atas alasan itulah yang membuat posisi Milan saat ini sangat membingungkan. Sebuah ketakutan yang bisa membuat Milan menjadi kesebelasan medioker. Tapi yang jelas para pendukung Milan berharap agar pemiliki baru Milan nanti lebih baik daripada Berlusconi.
Pada intinya Milan butuh sesuatu yang menghasilkan agar kembali ke sepakbola Eropa. Montella pun sudah membuktikan konsistensinya dalam tiga musimnya bersama Fiorentina. Tapi ketidakpastian kepemilikan Milan membawa pergerakan yang semakin jauh dari tempat layak. Milan memang tidak bisa terus mengambang ketika dua atau tiga kesebelasan lain bisa lebih maju. Dengan masalah yang ditimbulkan Milan sendiri ini bisa membuat mereka jatuh lebih jauh di kelas medioker.
Komentar