Persib Bandung meramaikan bursa transfer menjelang bulan Agustus berakhir. Setelah melepas Juan Carlos Belencoso, skuat berjuluk Maung Bandung ini tengah mengincar pemain asal Australia, Diogo Alex Alves Ferreira.
"Ya, katanya begitu. Tapi saya belum dapat kabar kapan dia [Diogo] mau datang. Kita dapet rekomendasi dia dari Sergio (van Dijk)," ujar asisten pelatih Persib, Herrie Setiawan, ketika kami tanyai langsung.
Diogo memang sudah cukup lama berkiprah di A-League atau divisi teratas liga Australia. Pada 2009 hingga 2013 ia membela Melbourne Victory. Oleh karena itu, Van Dijk yang berkiprah di Australia pada 2008 hingga 2012 (dengan membela Brisbane Roar dan Adelaide United), pernah menghadapinya sebagai lawan.
Di kancah sepakbola Australia, nama Diogo Ferreira tidaklah asing. Namanya melambung setelah pulang ke Negeri Kangguru tersebut pada 2008 dari Portugal. Di Portugal, Diogo sempat lolos seleksi FC Porto U19 di mana kemudian ia dipinjamkan ke AD Oeiras. Green Gully Cavaliers adalah kesebelasan profesional pertama Australia yang ia bela di mana kesebelasan ini bertempat di kota kelahirannya, Victoria.
Hijrah ke Melbourne Victory, kariernya cukup melesat. Pemain berpaspor yang juga Portugal ini menjadi langganan timnas Australia U23. Ia masuk dalam skuat yang berkompetisi di babak kualifikasi Olimpiade 2012, walau akhirnya gagal tampil di Olimpiade yang berlangsung di London tersebut.
Diogo kemudian hijrah ke Brisbane Roar dan hanya bertahan satu musim. Pemain yang kini berusia 26 tahun ini pun hijrah ke Perth Glory pada 2014 dan dikontrak selama dua musim.
Di kesebelasan yang ia bela selama di Australia, Diogo bermain di berbagai posisi. Posisi gelandang kanan, bek kanan, bek kiri dan bek tengah pernah ia jalani, utamanya ketika bermain di Melbourne Victory. Namun secara natural, seperti yang terlihat pada musim terakhirnya di Perth Glory, pemain bertinggi 180 cm ini berposisi sebagai gelandang bertahan.
Diogo merupakan gelandang yang mengatur serangan dari belakang. Ia juga merupakan gelandang yang kerap melepaskan tendangan jarak jauh. Meskipun begitu, ia bukanlah pencetak gol andal, di mana menurut data Transfermarkt ia hanya mencetak empat gol dari 91 penampilan selama di Australia.
Salah satu gol yang dicetak Diogo terjadi di Liga Champions Asia pada 2011. Saat itu, Melbourne Victory tengah tertinggal dari kesebelasan Korea Selatan, Jeju United. Diogo mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-61 lewat tendangan voli dari jarak 20 meter (cek cuplikannya di video di akhir artikel).
Akan tetapi Diogo juga memiliki sedikit catatan buruk. Pada Januari 2014, saat membela Brisbane Roar ia mendapatkan kartu merah sejak babak pertama, di mana akhirnya Brisbane kalah dari Adelaide United dengan skor 2-1. Selain itu, pemain yang tergabung dalam agensi HMFootball84 ini juga pernah mencetak gol bunuh diri saat membela Perth Glory pada Oktober 2015 menghadapi Adelaide United walau timnya tetap menang dengan skor 3-1.
Namun yang perlu dikhawatirkan oleh manajemen Persib adalah catatan rekor cedera dari Diogo. Menurt situs sbs.com.au, di musim terakhirnya bersama Perth Glory, Diogo mengakhiri musim lebih dini karena cedera pinggul. Namanya sudah tak masuk dalam daftar skuat Perth Glory sejak Februari 2016. Inilah yang membuat kontraknya yang berakhir Mei lalu tak diperpanjang karena penggantinya, Denis Kramar, tampil impresif.
Masih menurut SBS, sebelumnya, ketika membela Melbourne Victory, Diogo juga beberapa kali tak bisa tampil karena cedera. Cedera paha sempat menimpanya pada 2012 dan 2013. Begitu juga pada 2015 setelah bergabung dengan Perth Glory.
Persib sendiri berencana mendatangkan Diogo untuk memperkuat sektor lini pertahanan. Cedera parah yang dialami Purwaka Yudhi membuat Persib bergerak mencari pemain baru. Bahkan situs Transfermarkt sudah menginput Diogo merupakan penggawa anyar Persib, walau pada kenyataannya ia masih harus menjalani trial.
Jika Diogo bergabung, ia akan seperti bek asing Persib lainnya, Vladimir Vujovic, yang sebelum di Persib bermain sebagai gelandang bertahan. Bisa jadi pelatih Persib, Djajang Nurjaman, ingin menduplikasi skuat juara Persib pada ISL 2014 di mana tandem Vujovic, Achmad Jufriyanto, juga sering dimainkan sebagai gelandang bertahan sebelum bergabung dengan Maung Bandung.
Komentar