Mantan penyerang tim nasional Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, resmi mendaftar sebagai calon ketua umum PSSI. Pada hari terakhir pendaftaran, Senin (5/9), ia telah menyelesaikan segala persayaratan untuk maju. Kurniawan secara resmi dicalonkan oleh PS Kwarta Medan.
Jika tidak ada penambahan pendaftar, berarti Kurniawan merupakan satu-satunya calon ketua umum PSSI yang berasal dari mantan pemain profesional. Majunya ia ke bursa calon ketua umum juga didukung oleh Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI).
Bahkan presiden APPI, Ponaryo Astaman, mendampingi langsung saat ia melakukan proses pendaftaran di kawasan Senayan, Jakarta.
"APPI ingin menunjukkan pada masyarakat bahwa para pemain juga peduli dengan federasi, dan bukan sekadar objek. Tapi saat ini anggota Komite Eksekutif APPI kan masih pemain aktif, hanya saya yang tidak," ungkap Kurniawan dikutip dari CNN Indonesia.
PS Kwarta dipilih oleh Kurniawan karena ia menganggap mereka tak punya kepentingan politik tertentu. "Mereka (PS Kwarta) mengatakan ingin mencoba anak-anak muda. Saya melihat mereka tidak ada embel-embel tertentu. Jadi saya terima pencalonannya," kata Kurniawan.
Hal ini sejalan dengan tujuannya untuk maju sebagai ketua umum PSSI. Selain akan fokus ke pemain muda, Kurniawan juga menginginkan nantinya tidak akan ada konflik di tubuh organisasi sepakbola tertinggi Indonesia tersebut.
Selain Kurniawan, nama lain yang sudah dipastikan maju ke bursa pemilihan ketua umum adalah Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi. Bahkan presiden direktur PS TNI tersebut sudah memenuhi dokumen persyaratannya. Sementara dua calon lain yang ramai diperbincangkan Jenderal Purnawirawan Moeldoko dan Erwin Aksa belum diketahui jadi mencalonkan atau tidak.
Kongres pemilihan ketua umum PSSI rencananya akan diselenggarakan pada 17 Oktober nanti di kota Makassar.
(amp)
Komentar