Duel antara Manchester United vs Manchester City pada lanjutan Liga Primer 2016/2016 yang digelar Sabtu (10/9), diprediksi akan berjalan sengit. Hal ini dikarenakan kedua kesebelasan menyapu bersih tiga laga perdana Liga Primer dengan kemenangan.
Manchester City saat ini bertengger di puncak klasemen dengan keunggulan selisih gol (surplus enam gol) dari Chelsea dan Manchester United di bawahnya (+5 gol). Namun dengan kompetisi yang baru bergulir tiga pekan, pergeseran posisi masih sangat mungkin terjadi.
Secara kualitas, kedua kesebelasan bisa dibilang sama kuat. Hanya saja absennya pemain, khususnya di kubu tamu, akan memengaruhi pendekatan strategi yang nantinya akan diterapkan kedua manajer, Jose Mourinho dan Pep Guardiola, pada laga ini.
Menghadapi laga ini, Manchester United yang bertindak sebagai tuan rumah tak memiliki pemain yang akan absen karena cedera atau akumulasi kartu. Hanya saja kondisi Luke Shaw dan Henrikh Mkhitaryan masih dipantau usai mengalami cedera ketika menjalani laga internasional.
Sementara itu di kubu tamu, Manchester City, mereka akan kehilangan ujung tombak utamanya, Sergio Aguero. Penyerang asal Argentina ini akan absen di tiga laga Manchester City setelah divonis bersalah atas sikutan yang ia lakukan pada bek West Ham United, Winston Reid.
Absennya Aguero kemungkinan besar akan membuat penyerang muda asal Nigeria, Kelechi Iheanacho, menjadi pilihan di lini depan. Stok lini depan Man City memang minim setelah Wilfried Bony dilepas ke Stoke City (dengan status pinjaman).
Kehadiran Iheanacho bisa jadi akan mengubah gaya menyerang Man City. Pergerakan dan permainan Iheanacho tidak seluwes Aguero. Aguero cukup rajin bergerak mencari bola, membuka ruang, menguasai bola, hingga melindungi bola. Sementara Iheanacho lebih bertipikal sebagai pemantul dan penyelesai serangan akhir.
Hal ini akan membuat gelandang-gelandang Man City bekerja lebih keras. David Silva dan Kevin De Bruyne yang menjadi pusat permainan Man City boleh jadi akan lebih sering berada di kotak penalti Man United. Meskipun begitu, mereka tak akan bisa leluasa menguasai lini tengah karena Manchester United memiliki Marouane Fellaini dan Paul Pogba yang bermain impresif sebagai double pivot di bawah asuhan Mou.
Tusukan kedua sayap dari Nolito dan Raheem Sterling pun akan menjadi senjata yang bisa digunakan Man City untuk menghujam lini pertahanan Man United. Namun jangan heran jika nantinya Pep Guardiola akan memasang Sterling atau Leroy Sane sebagai penyerang tengah. Laga Man City menghadapi West Ham bisa menjadi contoh di mana kala itu Samir Nasri (sebelum pindah ke Sevilla) difungsikan sebagai false nine. Bahkan strategi tersebut cukup jitu di mana Man City berhasil mencetak gol di menit-menit akhir pertandingan.
Leroy Sane, bersama Ilkay Gundogan dan Vincent Kompany, memang sudah terlihat berlatih bersama skuat Man City setelah sempat mengalami cedera di awal musim. Meskipun begitu, mungkin Sane dan Gundogan akan memulai debutnya dari bangku cadangan, tak seperti Claudio Bravo yang tampaknya siap tempur untuk laga ini. Sementara Kompany tampaknya masih belum akan diturunkan untuk laga ini.
Bravo akan menjadi kunci Man City pada Derby Manchester kali ini. Masalah di lini depan akan membuat Man City lebih rentan menghadapi serangan berbahaya dari kubu tuan rumah yang tampil full team.
Absennya Aguero membuat kubu tuan rumah lebih diunggulkan untuk memenangkan pertandingan. Terlebih gawang David de Gea baru sekali kebobolan, tersedikit di Liga Primer saat ini. Ini menunjukkan bahwa lini pertahanan Man United cukup sulit untuk dibobol, tak seperti Man City yang kebobolan satu gol di setiap tiga pertandingan Liga Primer yang sudah mereka jalani sejauh ini.
Di kubu tuan rumah, Manchester United masih akan bertumpu pada Zlatan Ibrahimovic dan Wayne Rooney di lini depan. Siapa pendamping kedua pemain ini di masing-masing sisi masih akan menjadi pertanyaan. Apalagi penampilan Juan Mata dan Anthony Martial masih belum terlalu menonjol. Bukan tak mungkin nama Marcus Rashford yang mencuri perhatian beberapa pekan terakhir masuk dalam susunan pemain utama Man United.
Baca juga: Rashford, Pemuda Manchester yang Harus Menunggu
Bagi Manchester United, penting bagi mereka untuk tidak terpancing oleh permainan Manchester City. Penguasaan bola Manchester City asuhan Pep Guardiola sering berhasil menarik lawan ke satu sisi di mana akhirnya menciptakan celah di sisi lainnya.
Manchester United memiliki kemampuan untuk itu. Dari tiga pertandingan yang sudah dijalani skuat asuhan Jose Mourinho ini, Man United menerapkan gaya pertahanan rigid atau kaku, yang membuat para pemain tetap menjaga areanya masing-masing, tak terlalu terpaku pada arah bola serangan lawan.
Selain itu, Paul Pogba juga bisa menjadi kunci penyerangan United baik ketika bertahan maupun menyerang. Saat bertahan, ia bisa berperan sebagai pengganggu Silva atau De Bruyne yang akan menjadi kreator serangan Manchester City. Sementara saat menyerang, ia bisa menjadi penghancur pressing Man City yang dilakukan sejak di lini pertahanan lawan. Pogba memiliki kemampuan untuk lepas dari pressing, baik secara individu maupun untuk membebaskan tekanan pada tim secara keseluruhan.
Melihat kondisi ini, khususnya karena absennya Sergio Aguero, Derby Manchester ini tampaknya akan menjadi milik Manchester Merah. Namun kemenangan Man United bisa saja tak terwujud andai Bravo menjalani debut impresif pada laga nanti.
Baca juga artikel #ManchesterDerby lainnya:
Siapa yang Lebih Hebat, Bailly atau Stones?
Buruk Melawan Buruk di Manchester Derby
Timbunan Uang dalam Manchester Derby
Adu Mulut Jose Mourinho dan Pep Guardiola
Komentar