Sepakbola 1990-an dihiasi oleh aksi Carlos Valderrama sebagai pemain yang nyentrik dengan gaya rambutnya. Atas gaya rambut kribo dan bewarna itulah yang membuatnya mudah dikenal di lapangan. Sudah 14 tahun gelandang asal Kolombia itu pensiun, tapi penampilan nyentrik a la Valderrama masih bisa dilihat pada diri Marouane Fellaini yang bermain di lini tengah Manchester United. Gaya rambut Fellaini dengan Valderrama semakin mirip pada musim ini, sama-sama kribo dan bewarna kuning.
Di sisi lain, ada perbedaan soal tugas mereka berdua di lapangan. Jika Valderrama merupakan gelandang nomor 10 klasik, sementara Fellaini telah menemukan perannya sebagai gelandang bertahan di United saat ini. Posisi itulah yang diberikan Jose Mourinho selaku manajer United kepadanya.
Atas intruksinya itulah Fellaini mengalami perubahan di United, padahal ia bukanlah pemain yang lebih populer dari David de Gea, Paul Pogba, Zlatan Ibrahimovic, Wayne Rooney, atau bahkan Marcus Rashford.
Atas perannya di United, ia menjadi kunci bagi permainan yang diterapkan Mourinho. Mantan manajer Chelsea itu dipuaskan dengan pekerjaan Fellaini di lapangan, "Dengan Fellaini, saya selalu berpikir bahwa dia tidak akan dicintai oleh kebanyakan suporter The Reds (mengacu kepada pendukung United, bukan Liverpool). Tapi jika dia bermain seperti saat ini, mereka semua akan mencintainya karena dia menjadi penting untuk kita semua," puji Mourinho kepada Fellaini usai menghadapi Bournemouth, seperti dikutip dari Licence to Roam.
Rasanya penting untuk mengungkapkan peran Fellaini di United lebih dalam, sebab ia tampil mengesankan sejauh ini. Kekuatan fisiknya berperan penting sebagai gelandang bertahan United. Pasti ada sesuatu yang dikatakan Mourinho kepadanya selain sebuah pesan di telepon sebelum Piala Eropa 2016.
Yang jelas, pemain asal Belgia itu lebih berkembang sejak ditangani Mourinho. Fellaini bermain lebih tenang, sikut-sikutan a la bar-bar juga jarang diperlihatkannya lagi.
Ketenangannya pun membuat lini belakang United lebih baik karena perlindungannya. Fellaini adalah pemain yang bergegas mengganggu penguasaan bola lawan untuk menghentikannya. Kemampuannya sebagai ball-winner itu ditunjukkan dengan bakat nyatanya dalam membaca permainan lawan. Lihat saja dari rataan 1,3 intersep per laganya. Dari hal itu juga Mourinho sadar betul jika tinggi badan Fellaini yang menjulang sampai 1,94 m dan kaki jenjangnya mampu menjangkau aliran-aliran bola lawannya. Pengejaran kepada lawan juga didukung dengan rataan 3,7 tekel bersih di setiap pertandingannya.
Kendati demikian, ada saatnya ia terlibat langsung dalam serangan untuk mencetak gol. Terutama serangan dasar yang dibangun dari lini belakangnya. Ketika menghadapi Southampton, ia adalah pemain yang mendapatkan bola di lini belakang. Dengan tenang ia menahan bola di dadanya, menghindari tekel lawan, kemudian mengalirkan bola dengan cepat ke Antonio Valencia di sisi kanan. Proses itulah yang mengawali gol Zlatan Ibrahimovic.
Meskipun kombinasi antara Valencia, Rooney, dan Ibrahimovic yang paling menarik perhatian pada gol itu, perlu dicatat bahwa intervensi awal Fellaini membuat segala sesuatu menjadi mungkin. Fellaini juga memperlihatkan efisiensinya dalam penguasaan bola kesebelasannya atas rataan akurasi operannya sebesar 90,8%.
Ada efisiensi yang nyata yang ditawarkan Fellaini ketika United membangun serangan. Jika kombinasi bertahan dan menyerangnya semakin pas, maka Mourinho telah menemukan pemain yang mampu menjadi unit utama di lini tengahnya
Mungkin adil rasanya jika mengatakan bahwa Fellaini adalah pemain baru di era Mourinho ini. Sempat dijelaskan olehnya bahwa Fellaini akan hengkang pada bursa transfer musim panas lalu. Tapi saat itu Mourinho menelepon mantan pemain Everton tersebut agar jangan meninggalkan United. Ketika saat itu mayoritas pendukung United menginginkan Fellaini pergi, namun tidak bagi Mourinho pada waktu itu.
"Mungkin sebuah panggilan telepon yang sederhana setelah saya presentasi sebagai manajer Manchester United, begitu mengubahnya. Saya bicara kepadanya, `lupakan semua yang kau baca. Dengan saya, kamu tidak boleh pergi, bisa dipastikan`," celoteh Mourinho.
Alhasil, kepercayaan diri telah didapatkan eks pemain Standard Liege tersebut dan itu di luar prediksi. Bagi Mourinho, membuat pemainnya percaya diri adalah hal mudah. Fellaini pun bisa disandingkan dengan gelandang manapun di poros ganda pada formasi 4-2-3-1 a la Mourinho. Baik itu dipasangkan dengan Ander Herrera maupun Pogba, bahkan dengan Michael Carrick pada sesi latihan
Fellaini melakukan pekerjaan yang diperlukan, yaitu memenangkan bola dan mengalirkannya dengan cepat sehingga membentuk dasar penyerangan yang sukses. Fellaini akan terus melakukan hal itu di sepanjang pertandingan United. Dan mungkin itulah alasan Mourinho menetapkannya sebagai pendamping Pogba di lini tengah ketimbang Morgan Schneiderlin.
Awal musim ini, Fellaini tidak mendapatkan kendala apapun karena kekuatannya. Di lapangan tengah ia berdiri, menjadi gelandang bertahan utama. Bayangkan kalimat tersebut Anda baca sebelum musim ini bergulir, pasti Anda tidak akan percaya.
Dan tugasnya itu masih bisa dilakukannya ketika menghadapi Manchester City pada pekan lalu. Kendati kesebelasannya dikalahkan, tapi gelandang Belgia berusia 28 tahun itu masih melakukan tugasnya dengan baik. Toh dua gol City terjadi karena pertahanan garis tinggi dan kendornya penjagaan bek United kepada lawan.
Peningkatannya menjadi sesuatu yang mengejutkan untuk para suporter United. Fellaini telah berada di trek untuk mengubah keadaanya menjadi lebih baik. Sebelumnya, harapannya untuk musim ini bersama United terbilang biasa-biasa saja. Sekarang pemain 28 tahun ini bisa berharap lebih dengan momentumnya selama ini. Tidak ada alasan mengapa Fellaini tidak bisa melangkah lebih jauh ke depan.
Sumber: Licence to Roam, Soccerway, Whoscored
Komentar