Duel sengit akan terjadi di laga grup H Liga Champions 2016/2017 antara Juventus dengan Sevilla di Stadion Juventus dini hari nanti, Kamis (15/9). Juventus merupakan peraih double winner pada musim lalu. Aktivitas transfer para bursa musim panas lalu pun ditujukan untuk memenuhi ambisi mereka meraih gelar Liga Champions musim ini. Sementara Sevilla menjuarai Piala Europa musim lalu dan satu musim sebelumnya lagi. Raihan gelar juara itu merupakan yang ke tiga secara berturut-turut sejak 2013/2014. Tentu saja setelah meraih prestasi-prestasi itu, Sevilla ingin lebih banyak berbicara di kompetisi yang lebih tinggi di Liga Champions.
Tapi Sevilla saat ini berbeda dengan musim lalu. Mereka sudah tidak ditangani lagi oleh Unai Emery, pelatih yang memberikan gelar Piala Europa untuk Sevilla dalam tiga periode berturut-turut itu. Sekarang Sevilla dilatih Jorge Sampaoli dan di bawah Sampaoli, Sevilla sedang menjalani awal yang baik di La Liga 2016/2017. Dalam tiga pekan awal La Liga musim ini, Sevilla belum terkalahkan dan menempati peringkat dua klasemen sementara.
Di sisi lain, Juventus pun merasakan awal yang baik di Serie-A 2016/2017. Mereka memenangkan tiga pertandingan awal Serie-A musim ini, sehingga bertengger di puncak klasemen sementara. Dan situasi skuat Juventus siap tampil hampir dengan kekuatan penuh menghadapi Sevilla. Sebab hanya Claudio Marchisio sebagai pemain utama yang absen pada laga nanti karena cedera. Pada formasi 3-5-2 a la Massimiliano Allegri, kekosongan Marchisio bisa ditutup Kwadwo Asamoah atau Mario Lemina.
Sementara Sevilla tidak bisa diperkuat Benoit Tremoulinas, David Soria, dan Krohn-Dehli karena cedera, serta Timothee Kolodziejczak karena hukuman kartu. Absensi Kolodziejczak akan begitu kentara jika Sampaoli menggunakan formasi tiga bek. Maka dari itu, kemungkinan Sevilla akan menggunakan formasi empat bek karena absennya Kolodziejczak.
Perkiraan formasi dan susunan pemain Juventus VS Sevilla:
Bisa dikatakan jika Juventus lebih diunggulkan pada laga ini. Hal itu karena ada beberapa faktor, seperti skuat Juventus yang lebih dalam. Kekosongan Marchisio memiliki dua opsi dari Lemina atau Asamoah. Kedua, Juventus terbiasa menjalankan berbagai formasi dari Allegri, baik itu tiga bek maupun empat bek. Selain itu, Juventus bertindak sebagai tuan rumah.
Berbeda dengan Sampaoli yang masih meraba skuatnya. Sevilla memang menuai hasil positif pada tiga pertandingan La Liga 2016/2017, namun belum semeyakinkan Juventus. Sevilla mengakhiri laga tersebut dengan dua kemenangan dan satu imbang. Hasil imbang itu didapatkan ketika melawan Villarreal yang notabene salah satu kesebelasan kuat di La Liga musim ini.
Sampaoli sendiri merupakan pelatih yang gemar menerapkan formasi tiga bek, seperti ketika masih membesut tim nasional (timnas) Cile. Tapi formasi itu sulit dilakukan di Sevilla karena keterbatasan bek tengah. Terkadang ia harus memaksa Mariano yang posisi aslinya full-back kanan, dijadikan bek tengah. Maka dari itu absennya Kolodziejczak membuat Sampaoli urung mengimbangi formasi tiga bek Juventus.
Kendati demikian, Sevilla bisa mengimbangi Juventus jika para pemainnya sanggup mengikuti intruksi Sampaoli pada laga nanti. Ketika menangani Cile, Sampaoli dikenal sebagai pelatih yang menerapkan permainan cepat dan pressing ketat. Hal itulah yang bisa dilakukan Sevilla agar mengimbangi Juventus, terutama pressing ketat yang dilakukan dengan cara man marking di lini tengah.
Hal itu dilakukan agar tiga pemain tengah Juventus tidak mengirimkan bola yang cukup untuk memanjakan lini depannya. Agar aliran bola yang dikelola tiga pemain tengah Juventus itu lebih mudah dipotong.
Sementara itu, Allegri bisa menerapkan sedikit sistem gegenpressing untuk menghadapi tekanan dari Sevilla. Maka para pemain tengah Juventus wajib merebutnya kembali dari kaki para pemain Sevilla jika kehilangan bola. Apalagi mengingat jika para pemain Sevilla masih sering melakukan kesalahan individual karena kekeliruan dalam memberikan umpan pendek. Sevilla sendiri terbiasa memainkan bola-bola pendek di wilayahnya sendiri untuk mencari celah lawan. Tapi mereka akan kesulitan jika lawannya memberikan tekanan dalam proses tersebut.
Maka dari itu, lini depan Juventus pun tidak boleh bermalas-malasan untuk menunggu bola. Perlu adanya keaktifan bagi mereka untuk senantiasa mencari bola ketika penguasaan sedang berada di lini wilayah Sevilla. Kemudian pencurian bola itu bisa dialirkan ke sisi lapangan yang diperankan oleh masing-masing wing-back. Hal itu dilakukan agar menghindari pressing yang kerap dilakukan Sevilla di lapangan tengah.
Komentar