Frank Lampard adalah legenda Chelsea. Ia adalah pencetak gol sepanjang masa untuk Chelsea dengan raihan 211 golnya. Tapi, masa sekarang ketika sepakbola sudah semakin bergesekan dengan modernitas, hikayat tentang legenda ini sudah mulai terkesampingkan. Itu pula yang dialami oleh Frank Lampard.
Usai mengatakan bahwa Chelsea adalah klub terakhirnya sebagai pesepakbola, takdir justru memisahkan Lampard dengan klub yang sudah ia bela selama 13 tahun tersebut. Musim 2014/2015, The Blues memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak Lampard. Sang pemain, yang merasa bahwa ia masih sanggup bermain, akhirnya memutuskan untuk hijrah ke New York City FC.
Ternyata, takdir sekaligus kekuatan manusia (kontroversi dalam tubuh manajemen New York City FC dan Manchester City) membawa ia kembali ke Inggris. Awalnya ia hanya mengalami masa peminjaman selama enam bulan di Etihad terhitung sejak Agustus 2014 sampai Januari 2015.
Masa peminjaman Lampard bertambah enam bulan kemudian, sehingga selama satu musim ia dipinjamkan oleh New York City ke Manchester City, mengundang protes para suporter New York City di Amerika sana karena Lampard melewatkan pembukaan Major League Soccer 2015.
Kembali ke tanah Inggris dengan seragam berbeda, Lampard pun terpaksa harus berjumpa kembali dengan klub lamanya, Chelsea selama dua kali (kandang dan tandang). Kepulangannya ke Stamford Bridge kala Manchester City bertandang untuk menghadapi The Blues adalah salah satu momen emosional Lampard.
Tapi, momen paling emosional Lampard terjadi pada 21 September 2014. Ketika itu, Manchester City menjamu Chelsea di Etihad Stadium dalam lanjutan Liga Primer Inggris. Chelsea ketika itu sedang dalam performa terbaik, dan datang ke Chelsea dengan rekor kemenangan beruntun dalam empat pertandingan.
Pertandingan pun berjalan cukup alot bagi kedua tim. The Blues mampu unggul pertama kali pada menit ke-71 lewat gol Andre Schürrle setelah pemain asal Jerman ini memanfaatkan umpan Eden Hazard. Kemudian, saat emosional itu datang ketika Lampard mulai bermain pada menit ke-78. Suporter Chelsea yang menyempatkan datang ke Etihad memberikan applause yang begitu meriah bagi legenda mereka, diiringi applause dari suporter City sebagai rasa hormat kepada pemain timnas Inggris tersebut.
Namun, pada menit ke-85 suasana menjadi semakin emosional, baik bagi Lampard, suporter Chelsea, dan Jose Mourinho. Menerima umpan dari James Milner, Lampard berhasil mencetak gol melalui sontekannya yang melewati selangkangan John Terry dan menembus gawang Chelsea kawalan Thibaut Courtois. City berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1, dan wajah Lampard tampak begitu penuh emosi usai mencetak gol tersebut.
City sukses menghentikan rentetan kemenangan Chelsea, dan Lampard sukses menggoreskan kisah emosionalnya di Etihad Stadium. Setelah pertandingan, dengan sedikit tangis di wajahnya, ia menghampiri tribun suporter Chelsea sekaligus yang tak henti-henti meneriakkan chant baginya.
Sungguh, betapa teraduknya emosi Lampard saat itu.
Komentar