Masa depan Francesco Guidolin bersama Swansea City sedang berada di ambang ketidakpastian. Kegagalan mendapatkan beberapa pemain buruan serta minimnya jumlah poin hingga pekan kelima Liga Primer Inggris membuatnya berada dalam situasi sulit.
Tak heran, beberapa media dan rumah judi di Inggris saat ini menaruh nama Guidolin ke dalam daftar pelatih yang nasibnya di kesebelasan saat ini tidak akan lama lagi, bersama Mark Hughes, Tony Pulis, Slaven Bilic, dan David Moyes.
Kabar keluarnya Guidolin dari Swansea City secara tidak langsung memicu munculnya beberapa nama sebagai penggantinya. Dan, tak disangka, nama eks pemain dan asisten pelatih Manchester United, Ryan Giggs, masuk ke dalam daftar tersebut.
Disebutkannya nama Giggs sebagai manajer Swansea City tak terlalu mengejutkan bagi media-media Wales. Pasalnya, selain Swansea adalah kesebelasan asal Wales, Giggs juga dilansir memiliki kedekatan dengan Huw Jennings, presiden Swansea City yang notabene juga orang Wales.
Keputusan Giggs untuk meninggalkan Manchester United berkaitan dengan kedatangan Mourinho membuatnya tak memiliki kesebelasan membuat namanya banyak disebut. Belum lagi kompetensi Giggs yang cukup baik soal kepelatihan menjadi alasan dibalik keputusan ini.
Telegraph mengatakan bahwa nama Giggs sebenarnya telah diusulkan oleh Jennings kepada dua pemilik baru Swansea City, Jason Levien dan Steve Kaplan, sebelum Liga Primer 2016/17 bergulir. Namun, keduanya enggan menerima masukan Jennings.
Penampilan buruk Swansea City di lima pertandingan awal musim 2016/17, di mana mereka hanya mengoleksi satu kemenangan dan satu seri, membuat Levien dan Kaplan mulai berubah pikiran. Dan mereka pun disebut menyetujui rencana Jennings untuk segera perubahan sebelum terlambat.
Sumber internal Telegraph di Swansea City menyebut situasi yang dihadapi oleh Guidolin saat ini memang tengah sulit. Beberapa elemen dalam kesebelasan tersebut pun menyebut Guidolin layaknya pria yang menanti ajal.
Tak hanya itu, sumber tersebut menambahkan bahwa Guidolin tinggal menunggu waktu untuk dipecat karena dirinya sudah tak lagi dipercaya sepenuhnya oleh jajaran tertinggi klub. Tidak hanya dikritik soal kegagalannya menemukan formula tepat untuk Swansea City, Guidolin juga dikritik soal cara dia berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan semua orang di klub.
Beberapa pemain senior Swansea City disebut kurang setuju dengan keputusan manajemen klub untuk memberikan kontrak permanen kepada Guidolin. Keputusan tersebut juga menimbulkan kekecewaan di deretan pengurus klub lain.
Telegraph menyimpulkan, keputusan akhir terhadap nasib Guidolin bakal dilaksanakan jelang jeda internasional Oktober 2016 mendatang. Namun, situasi tersebut bisa saja berubah jika hasil buruk terus menimpanya dalam waktu dekat.
Komentar