Leicester City mencatatkan hasil yang baik dalam pertandingan perdananya di Liga Champions Eropa. Menghadapi Club Brugge di Jan Breydelstadion, Leicester mampu memetik tiga poin setelah mengalahkan tuan rumah 0-3.
Namun demikian, kemenangan yang didapatkan oleh Leicester City di laga perdana, terjadi karena Club Brugge memiliki level permainan yang begitu jauh di bawah mereka.
Laga melawan FC Porto, Rabu (27/9) disebut sebagai pertandingan sesungguhnya bagi Leicester. Selain karena pengalaman Porto di kompetisi Eropa lebih banyak ketimbang Club Brugge, Porto juga dianggap memiliki kualitas pemain yang setara dengan The Foxes.
“Laga ini bakal menjadi laga yang luar biasa bagi pendukung kami,” ujar manajer Leicester City, Claudio Ranieri, dilansir dari BBC.
“Banyak dari mereka yang rela datang ke Brugge untuk mendengarkan lagu Liga Champions. Kini mereka tak perlu lagi untuk pergi karena lagu tersebut akan diputarkan [di sini].”
“Pertandingan ini bakal menjadi menarik bagi mereka [pendukung Leicester City]. Dan tentu saja kami mengharapkan mampu memainkan sepakbola yang menarik di laga ini dan meraih kemenangan.”
Sebenarnya, banyak hal yang harus dipersiapkan oleh Leicester City untuk menjalani laga ini. Salah satunya adalah catatan pertahanan mereka yang begitu buruk. Dalam empat laga yang sudah mereka jalani di September 2016, Leicester sudah kebobolan delapan gol, meski juga mampu mencetak delapan gol.
“Saya telah berbicara kepada mereka [para pemain Leicester City],” kata Ranieri dikutip dari The Guardian. “Dan saya yakin mengerti hal tersebut. Kami mungkin bisa saja kebobolan banyak gol saat ini, tapi kami juga ingin permainan [menyerang] kami berlanjut.”
Ranieri menjelaskan, lemahnya lini belakang menjadi persoalan utama mereka saat ini. Ia pun menekankan pemainnya untuk segera memperbaiki hal tersebut agar tak lagi menjadi masalah.
“Persoalan tersebut sudah saya jelaskan ke para pemain. Dan mereka kaget melihat hal tersebut [buruknya pertahanan]. Padahal di musim lalu, kami mampu menjadi salah satu kesebelasan terbaik soal kebobolan. Sekarang saat yang tepat bagi kami untuk kembali menunjukkan hal tersebut,” imbuhnya.
“Normal jika kami kebobolan ketika menghadapi Liverpool dan Manchester United. Namun, tidak akan normal jika kami benar-benar kehilangan identitas yang sudah dibangun sejak musim lalu,” tambahnya.
Harapan Ranieri untuk melihat kesebelasannya bangkit di laga ini sepertinya bakal lebih mudah. Hal ini disebabkan karena mulai pulihnya kiper utama Leicester City, Kasper Schmeichel, usai mengalami cedera.
Pulihnya Kasper diyakini membuat lini belakang Leicester bakal lebih kuat. Siap untuk menyambut pertandingan Liga Champions perdana di Stadion King Power, Leicester?
Komentar