Pengelola Stadion Etihad, kandang Manchester City, selalu berupaya melakukan yang terbaik untuk menjaga kualitas rumput lapangan tersebut. Salah satunya dengan cara menebarkan bawang agar tidak tumbuh parasit yang menyebabkan pemain gampang terpeleset dan luka, sehingga permainan indah bisa ditunjukan para pemain di berbagai laga. Tapi sepertinya para pendukung City lupa akan jerih payah para pengelola Stadion Etihad tersebut ketika kesebelasannya bertanding di Liga Champions.
Para pendukung City masih sedikit yang datang ke Stadion Etihad untuk mendukung kesebelasannya di Liga Champions. Mereka masih belum bisa melupakan dan memaafkan hukuman-hukuman yang diberikan UEFA kepada City. Para pendukung City tidak menerima hukuman Financial Fair Play (FFP) yang pernah dijatuhkan kepada kesebelasannya. Rasa tidak terima itu dilakukan suporter City dengan cara menyoraki lagu Liga Champions musim lalu. Alhasil, para pendukung City sempat mendapatkan peringatan keras dari UEFA akibat protesnya tersebut.
Maka dari itu antusiasme para pendukung City berkurang untuk mendukung kesebelasannya di Liga Champions. Padahal salah satu target utama klub itu adalah menjuarai kompetisi tersebut yang belum pernah didapatkan. Prestasi City di Eropa terakhir adalah meraih kejuaran berformat UEFA Winners Cup 1969/1970. Maka dari itulah klub mendatangkan manajer sekaliber Josep "Pep" Guardiola dan berbagai pemain berkualitas seperti Claudio Bravo, John Stones, Ilkay Gundogan, Leroy Sane dan lainnya. Tapi antusiasme klub untuk menjuarai Liga Champions tidak diimbangi dengan para pendukungnya.
Kurangnya dukungan begitu kentara bagi City pada awal Liga Champions musim ini. Kurangnya dukungan para suporter City diperparah dengan penundaan pertandingan melawan Borussia Moenchengladbach akibat hujan lebat di Stadion Etihad. Seharusnya laga digelar pada Rabu (14/9), tapi hujan lebat membuat pertandingan diundur menjadi besoknya, Kamis (15/9). Pengunduran jadwal itu membuat Stadion Etihad yang akhirnya menggelar laga City menghadapi M`Gladbach semakin sepi. Diperkirakan hanya 30 ribu penonton yang hadir dari stadion berkapasitas 60 ribu tersebut.
Kekosongan Stadion Etihad itu menuai kritik dari Pep kepada para pendukung City. Menurutnya, para pemain City layak mendapatkan dukungan dari stadion yang terisi penuh. Apalagi saat itu City berhasil mengalahkan M`Gladbach dengan skor 4-0. Kemudian kekecewaan juga diutarakan Pep ketika bertandang ke Celtic Park, Glasgow, kandang Glasgow Celtic pada pertandingan Liga Champions dini hari tadi, (29/9). Kekecewaan itu disebabkan rasa iri Guardiola yang takjub dengan situasi dukungan tuan rumah di Celtic Park. Apalagi Pep belum pernah bertandang ke Celtic Park dan hanya mendengar keindahan ceritanya dari orang lain saja.
Maka dari itu Pep menginginkan atmosfer Stadion Etihad bisa seperti Celtic Park. Apalagi ia merasa City membutuhkan dukungan dari penuhnya Stadion Etihad agar membantu meraih ambisinya di Liga Champions musim ini, "Setiap klub memiliki kepribadiannya masing-masing. Apa yang saya inginkan di Manchester City itu berada di sini (Celtic Park)," ungkap Pep seperti dikutip dari Goal Inggris.
Rasa iri dan kekecewaan Pep semakin menjadi-jadi karena City ditahan imbang Celtic. Mereka harus kebobolan tiga gol atas skor 3-3- yang mengakhiri pertandingan. Bahkan menurut Pep, salah satu kemampuan Celtic menahan imbang City karena mendapatkan dukungan yang luar biasa dari pendukungnya. Hasil imbang itu menggagalkan City untuk menyalip Barcelona dari puncak klasemen grup C Liga Champions 2016/2017. Sekarang City berada di peringkat dua dengan raihan empat poin dan tertinggal dua poin dari Barcelona.
Soal Keramaian Stadion, Pep Guardiola Meminta Pendukung Man City Meniru Celtic
Beritaby Randy Aprialdi 29/09/2016 16:56
Komentar