Mungkin Lionel Messi tidak seberuntung Zlatan Ibrahimovic. Jika Messi sudah tidak mungkin bertemu lagi dengan orang yang digosipkan mirip dengannya (potretnya ada di Rijksmuseum, Belanda), setidaknya Ibra masih bisa bertemu dengan orang yang digosipkan sebagai doppelgänger nya. Ia masih aktif bermain sampai sekarang, tepatnya di Stoke City.
Pemain itu bernama Marko Arnautovic, pemain dengan tubuh tinggi besar asal Austria. Semua berawal pada Desember 2015, ketika orang-orang mulai ramai menyebut Arnautovic sebagai kembaran berjalan dari Zlatan Ibrahimovic. Ketika itu, Arnautovic mampu tampil gemilang bersama klubnya, Stoke City, dan sedang diperebutkan Mark Hughes menyama-nyamakan Ibra dan Arnautovic dari segi fisik.
Bukan hanya tampil gemilang, saat itu juga Arnautovic sedang menjadi rebutan klub-klub besar macam Paris-Saint Germain (PSG) dan Liverpool. Namun, pada akhirnya Arnautovic memperpanjang kontrak selama empat musim dan tetap bertahan di Stoke City. Terbayang kalau Arnautoic tidak memperpanjang kontraknya di City, mungkin ia tidak akan bertemu dengan Ibra.
Lalu, apa saja yang membuat ia begitu mirip dengan Ibra, selain fisiknya (tinggi badan) yang memang mirip dengan Ibra?
Kalau ingin merunut lebih jauh, Arnautovic memang sedikit memiliki kemiripan dengan Ibra. Mereka berdua sama-sama memulai karier sepakbola di Belanda. Arnautovic memulai kariernya sebagai pesepakbola profesional ketika berseragam FC Twente. Sementara itu, Ibra mulai menendang bola secara profesional saat ia berseragam Ajax Amsterdam.
Mereka berdua juga memiliki darah Balkan. Arnautovic mewarisi darah Balkan dari sang ayah, Tomislav Arnautovic yang orang Serbia. Sedangkan Ibra mewarisi darah Balkan dari sang ayah, Sefik Ibrahimovic yang orang Bosnia. Namun, mereka berdua memilih untuk tidak membela timnas dari leluhur mereka. Arnautovic memutuskan untuk membela timnas Austria, tempat kelahirannya, pun dengan Ibra yang memutuskan untuk membela timnas Swedia, juga tempat kelahirannya.
Keduanya juga pernah sama-sama mengalami masa di Inter Milan bersama Jose Mourinho, namun berbeda takdir. Ibrahimovic memutuskan pergi dari Inter Milan pada 2009/2010 karena ia tak sabar untuk mendapatkan trofi Liga Champions Eropa (yang pada akhirnya didapatkan oleh Inter pada musim tersebut). Arnautovic nasibnya lebih muram, ia akhirnya dijual ke Werder Bremen setelah gagal dalam masa peminjamannya di Inter pada musim ketika Ibra pergi.
Jangan lupakan juga bahwa keduanya memiliki sifat arogan yang cukup kentara. Arnautovic sempat dijuluki sebagai "anak nakal sepakbola Austria". Arogansi Ibra? Ia meminta kepada PSG untuk mengganti menara Eiffel dengan patung dirinya sebagai bentuk apresiasi terhadap apa yang sudah ia berikan kepada PSG secara terbuka, meski dengan nada bercanda.
Dengan perjalanan karier yang memiliki kesamaan, juga memiliki leluhur yang sama (dari Balkan), tak heran jika banyak orang menyama-nyamakan kedua pemain ini, bahkan menyebut mereka sebagai kembaran jauh. Tapi, meski kembaran jauh, mereka jarang bersinggungan di lapangan. Ini lebih dikarenakan kedua pemain ini kerap berada di tim yang berbeda. Berbeda negara, pun berbeda levelnya.
Ini pun diakui oleh Arnautovic sendiri. Hidup sebagai doppelgänger dari sosok yang mendapuk diri sebagai God of Manchester cukup berat. Apalagi mereka memang sama secara fisik."Saya meniru banyak hal darinya, tapi saya pun tidak mampu membandingkan diri saya dengannya. Itu lebih karena ia sudah mendapatkan banyak trofi, juga karena ia mampu melakukan hal-hal yang hanya bisa saya bayangkan dalam pikiran saya," ujar Arnautovic seperti dilansir Pundit Arena.
***
Lamat-lamat, orang mulai melupakan isu ini, karena keduanya memang jarang berada dalam panggung yang sama dan juga Arnautovic yang sudah sedikit mengubah penampilan fisiknya (rambut terutama). Tapi, isu ini kembali berhembus ketika Manchester United menghadapi Stoke City pada Minggu (2/10/2016) malam. Berada di panggung yang sama, Ibra pada akhirnya akan bertemu sang doppelgänger dalam pertandingan di Old Trafford.
Arnautovic pun tampak tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Seperti dilansir majalah FourFourTwo, ada sebuah rencana terselubung dari Arnautovic untuk mengawal Ibra secara man-to-man, supaya bisa mengajak Ibra mengobrol, berkenalan, dan meminta Ibra untuk menjadi temannya karena kemiripan yang dimiliki.
Kalau hal ini terjadi, entah apa yang akan dirasakan oleh Ibra. Melihat sosok Arnautovic, yang ingin memintanya menjadi temannya, mungkin saja jawabannya adalah; tidak. Kenapa? Karena kamu beda level dengan saya.
Komentar