Liverpool berhasil meraih kemenangan berharga Sabtu (1/10) malam WIB. Bertandang ke Stadion Liberty, The Reds berhasil menang dengan skor tipis 1-2 atas kesebelasan tuan rumah, Swansea City.
Tim tuan rumah tampil mengejutkan di awal pertandingan. Perubahan formasi yang dilakukan oleh Francesco Guidolin membuat Liverpool kesulitan. Hasilnya, delapan menit pertandingan berjalan, Swansea mampu unggul melalui gol Leroy Fer memanfaatkan kemelut di depan gawang Loris Karius. Skor tersebut pun menjadi penutup babak pertama.
Sembilan menit babak kedua berjalan, The Reds mampu menyamakan kedudukan. Memanfaatkan umpan lambung dari luar kotak penalti, Roberto Firmino mampu mencetak gol penyama kedudukan sekaligus gol ketiganya di musim ini.
Gol tersebut menambah kepercayaan diri anak asuh Jurgen Klopp. Serangan bertubi-tubi mereka gencarkan ke lini pertahanan Swansea. Hasilnya, delapan menit sebelum pertandingan berakhir, Liverpool pada akhirnya mampu mencetak gol penentu kemenangan.
Gol ini diciptakan oleh wakil kapten mereka, James Milner, melalui titik putih setelah Firmino dilanggar oleh Angel Rangel di dalam kotak penalti. Skor 2-1 pun bertahan hingga pertandingan berakhir.
Sontak setelah pertandingan berakhir lagu You’ll Never Walk Alone dikumandangkan oleh pendukung Liverpool. Tidak hanya itu, nama Firmino dan Milner juga menjadi nama yang banyak mendapatkan puja puji. Kok, Milner? Bukannya dia hanya mencetak gol melalui tendangan penalti?
Nah, itu dia. Gol tendangan penalti Milner yang mengarah ke tengah gawang Swansea adalah gol ke-45 dia sepanjang berkarier di Liga Primer Inggris. Dan menariknya, semua gol tersebut berhasil memiliki catatan yang sejauh ini hasilnya mutlak: tanpa kekalahan untuk kesebelasan yang Milner bela. Ya, tiap kali mencetak gol, kesebelasan yang dibela Milner selalu meraih kemenangan.
Rekor tersebut ia mulai ketika ia membawa Leeds United menang menghadapi Sunderland 2-1. Gol tersebut sejatinya tidak hanya membawa kemenangan bagi Leeds tapi juga membuat Milner tampil sebagai salah satu pemain di bawah 17 tahun yang pernah mencetak gol di Liga Primer.
Gol Milner ke gawang Swansea pun membuat Milner kembali dibicarakan. Pasalnya, sebelum gol ini, ia dibicarakan karena tampil sebagai seorang bek kiri, yang sekaligus melengkapi catatan posisinya sebagai pemain sepakbola. Dilansir Whoscored, sebelumnya pemain 30 tahun ini telah tampil di beragam posisi, kecuali bek kiri.
Tak terlalu menonjolnya Milner di beberapa aspek ia ubah dengan satu hal yang membuat setiap pelatih pasti bakal memakainya; kemampuan bermain di semua posisi dengan sama baiknya. Milner tidak hanya mampu tampil sebagai gelandang (posisi awalnya), tapi bahkan semua posisi di lapangan, kecuali penjaga gawang, yang mungkin akan ia lakukan jika kiper timnya mendapat kartu merah (?).
Dengan kualitas di semua posisi yang sama baiknya, tidak heran eks pelatihnya di Manchester City, Manuel Pellegrini, hampir selalu memainkan Milner dari bangku cadangan. Sebab ia mampu mengganti semua pemain di luar penjaga gawang dengan seorang James Milner.
Milner memang bukan pemain yang istimewa dengan skill individu. Namun semangat juang dan totalitasnya setiap berlaga menjadi nilai lebih dirinya. Kepercayaan padanya, ditempatkan di posisi manapun, selalu ia emban dengan baik. Hal itulah yang kemudian membuatnya menjadi luar biasa.
Komentar