Mauro Icardi bukanlah penyerang sembarangan di Serie A Italia. Sejak membela Sampdoria, kariernya sudah cukup menjanjikan. Hijrah ke Internazionale Milan pada awal musim 2013/2014 pun membuat namanya semakin meroket.
Di Inter, khususnya saat ini, Icardi adalah ujung tombak utama, bahkan menjadi kapten tim. Lini pertahanan lawan manapun akan kerepotan menghadapi Icardi. Pada musim 2014/2015, di usia 22 tahun, ia meraih penghargaan capocannoniere atau pencetak gol terbanyak Serie A dengan 22 gol.
Musim ini, gelontoran gol Icardi pun menjadi senjata utama Inter. Total ia sudah mencetak enam gol dari lima penampilannya, dan sementara menjadi pencetak gol terbanyak Serie A bersama Carlos Bacca dan Gonzalo Higuain yang sama-sama mengoleksi enam gol.
Meskipun begitu, hal itu tampaknya belum cukup membuat Icardi mendapatkan panggilan dari timnas Argentina. Ya, dari daftar pemain timnas Argentina yang akan berlaga di babak kualifikasi Piala Dunia 2018 menghadapi Peru (6 Oktober 2016) dan Paraguay (11 Oktober 2016), tak ada nama Icardi. Padahal absennya Lionel Messi harusnya melahirkan satu slot kosong di lini depan.
Pelatih Argentina, Edgardo Bauza, lebih memilih Sergio Aguero, Gonzalo Higuain, Paulo Dybala, Angel Correa, Lucas Pratto, dan Lucas Alario. Untuk tiga nama pertama, mereka memang layak. Namun untuk tiga nama terakhir, banyak yang menilai kemampuan Icardi lebih baik.
Untuk Correa dan Alario, usianya yang masih muda (21 dan 23 tahun) bisa jadi alasannya. Namun untuk pemanggilan Lucas Pratto, cukup mengerenyitkan dahi banyak pihak. Pratto yang saat ini membela kesebelasan asal Brasil, Atletico Mineiro, sudah berusia 28 tahun. Sementara levelnya yang bermain di Liga Brasil, tentu tak sama dengan Aguero dan Higuain (yang juga berusia 28 tahun).
Penampilan Pratto pada tahun 2016 pun tak lebih baik dari Icardi. Dari 27 penampilan bersama Mineiro, ia hanya mencetak 11 gol. Bahkan di musim Serie A Brasil 2016, mantan penyerang Genoa ini hanya mencetak satu gol dari enam penampilan, ketika Icardi tampil beringas musim ini.
Icardi memang seolah menjadi anomali bagi timnas Argentina. Meski kemampuannya cukup layak membela timnas, ia sering tak mendapatkan panggilan timnas. Sejauh ini, ia baru sekali membela timnas senior Argentina.
Pemain kelahiran Rosario ini belum lagi mendapatkan panggilan setelah diberikan kesempatan unjuk gigi oleh Alejandro Sabella pada 2013. Kala itu Icardi masuk menggantikan Augusto Fernandez ketika Argentina dikalahkan Uruguay (2-3) di babak kualifikasi Copa America.
Pada Mei lalu, pelatih Argentina saat itu, Gerardo Martino, secara terang-terangan membeberkan alasan mengapa Icardi tak pernah ia lirik selama ia menukangi Argentina. Pelatih Argentina periode 2014 hingga pertengahan 2016 ini mengungkapkan jika masalah di luar lapangan yang melibatkan Icardi menjadi faktor utama.
"Saya selalu mempertimbangkan hitam dan putih, tapi beberapa tahun belakangan saya mulai mengenal area abu-abu. Tapi untuk masalah Icardi, kami tahu apa yang benar dan salah," tutur Martino seperti yang dikutip harian Argentina, Telam.
Icardi sendiri membela diri bahwa Martino hanya termakan media. Padahal menurutnya, pelatih timnas harusnya melihat pemain dari apa yang ditunjukkannya di lapangan, bukan hal lain.
"Media membesarkan hubungan saya dengan Wanda Nara (eks istri Maxi Lopez), tapi itu terjadi tiga tahun lalu," ujar Icardi yang juga dikonfirmasi oleh Telam. "Jika Anda seorang pelatih timnas, Anda harus menilai pemain dari penampilannya di lapangan. Untuk Martino, saya selalu muncul di koran-koran Hari Senin atas penampilan saya. Sementara di Argentina, mereka hanya membicarakan hubungan saya dengan Wanda dan gosip-gosip lainnya."
Baca juga: Cinta Buta Anak Muda a la Mauro Icardi
Sementara itu, Bauza yang menggantikan posisi Martino tak ingin berkomentar soal keputusannya tak memanggil Icardi kali ini. Ia lebih ingin memfokuskan diri dengan pemain yang ada dan menyiapkan skuatnya menjelang pertandingan babak kualifikasi Piala Dunia.
Di tempat lain, mantan penyerang timnas Argentina, Abel Balbo, beranggapan bahwa Icardi layak membela timnas. Menurut mantan penyerang AS Roma ini, Icardi bisa menjadi aset berharga bagi masa depan timnas Argentina.
"Secara kualitas, ia siap. Ia pun sudah lebih dewasa," ujar Balbo ketika diwawancarai Sounds Sports Center. "Ia masih muda. Saat ini, Hugain memang lebih baik. Tapi Higuain mungkin hanya akan bermain di satu Piala Dunia lagi."
"Anda harus memikirkan masa depan. Ada perdebatan di Argentina mengenai hal ini. Banyak yang melihat Icardi dengan negatif karena ceritanya di masa lalu. Banyak pihak-pihak yang tidak bisa menerima hal itu," tambahnya.
Cukup ironis memang nasib Icardi. Meski ia telah menjadi kapten tim sebesar Inter, meski gol terus bergelontoran dari kaki dan kepalanya, ia masih juga tak mendapatkan panggilan dari timnas. Padahal sebelumnya, ia rela menolak tawaran Cesare Prandelli untuk menjadikannya oriundo di timnas Italia. Entah apa lagi yang harus dilakukannya untuk bisa berseragam timnas Argentina.
Komentar