Kritik boleh saja dilepaskan, tapi juga harus berhati-hati. Sebab, jika melepaskan kritik secara berlebihan bisa saja malah menimbulkan bencana.
Hal tersebut rupanya tidak dipahami oleh dua penggawa Sparta Praha, Lukas Vacha dan Tomas Koubek. Kritik yang dilepaskan oleh keduanya ke hakim garis yang bertugas dalam pertandingan antara Zbrojovka Brno melawan Sparta Praha malah berbuntut panjang.
Diketahui, orang yang mereka kritik adalah Lucie Ratajova yang tak lain adalah seorang perempuan. Keduanya berkata bahwa Ratajova lebih baik berada di dapur ketimbang menjadi hakim garis pertandingan sepakbola.
Sebenarnya, Ratajova memang melakukan sebuah kesalahan. Dalam laga tersebut ia tidak mengangkat bendera offside terhadap pemain Brno. Akibat kelalaian tersebut, Sparta yang sebelumnya unggul 3-2 harus menerima hasil imbang.
Vacha disebut oleh The Guardian mengunggah sebuah foto dengan caption “sebuah kompor”. Sementara, Koubek berkata ke media usai pertandingan jika sebaiknya perempuan lebih baik berada di depan kompor ketimbang terlibat dalam sepakbola pria.
https://twitter.com/Vason6/status/782602655915016192
Bukannya selesai, kritik yang dilepaskan oleh keduanya malah menjadi masalah. Presiden federasi sepakbola Republik Ceko, Miroslav Pelta, bahkan berkata bahwa hal ini adalah sebuah masalah besar dan tidak dapat diterima.
“Apa yang mereka lakukan tidak dapat diterima. Sebab, perempuan adalah salah satu bagian penting dari sepakbola. Keberadaan mereka di lapangan dan tribun begitu penting dalam perkembangan sepakbola saat ini.”
“Sepakbola bukan hanya hiburan bagi laki-laki, tapi juga perempuan dan seluruh keluarga. Oleh karena itu kami berupaya untuk memastikan agar olahraga ini tetap berada di jalur-nya dengan menghukum kedua pemain ini.”
Tidak hanya federasi sepakbola Republik Ceko saja yang kecewa dengan keduanya. Sparta Praha selaku kesebelasan yang mereka perkuat, juga ikut kecewa dengan tindakan yang mereka ambil.
Sparta memberikan hukuman dengan cara menyuruh keduanya untuk ikut terlibat dalam semua kegiatan yang akan dilakukan oleh tim sepakbola perempuan Sparta Praha.
“Kami menunjuk mereka untuk menjadi duta bagi tim sepakbola perempuan Sparta Praha. Langkah ini kami ambil untuk mengajarkan kepada mereka bahwa perempuan juga mampu melakukan banyak hal dengan baik selain di dapur,” ucap Adam Katolik, Direktur Sparta Praha dalam rilis resmi klub.
“Mereka tidak hanya bertindak sebagai duta, tapi juga analis untuk tim sepakbola perempuan Sparta dalam pertandingan Liga Champions yang dijalani Sparta. Selain itu, mereka juga akan kami libatkan dalam sesi latihan tim perempuan agar mereka tahu jika perempuan juga dapat bermain sepakbola.”
Keduanya diketahui telah meminta maaf atas kejadian ini. Namun nasi sudah menjadi bubur, tindakan keduanya pun tidak dapat dikubur.
Komentar