Kadang jika ingin melupakan masa lalu yang kelam, tempat-tempat yang berhubungan dengan masa lalu tersebut harus dilupakan, kalau bisa sebaiknya tidak dikunjungi lagi dalam jangka waktu yang lama bahkan selama-lamanya. Inilah yang dilakukan oleh FIFA, otoritas tertinggi sepakbola dunia.
FIFA memutuskan untuk tidak menggunakan lagi hotel Baur au Lac sebagai tempat menginap sekaligus tempat pertemuan para pejabat FIFA. Sekarang mereka menggunakan hotel yang baru, Park Hyatt, yang lokasinya masih sama di berada di Zürich, Swiss. Mulai berhentinya FIFA menggunakan salah satu hotel mewah di Swiss ini didasari oleh banyak hal.
Dari sekian banyak faktor, yang menjadi sorotan adalah FIFA yang ingin move on. Pada 2015 silam, tepatnya Bulan Juni dan Desember, di hotel Baur au Lac ini, sebuah penangkapan besar terjadi. Pihak kepolisian Swiss, berdasarkan hasil tim investigasi Amerika Serikat, menangkap belasan pejabat FIFA yang sedang mengadakan pertemuan di hotel ini.
Sontak keriuhan di hotel Baur au Lac ini, tempat para anggota komite eksekutif FIFA menginap dan mengadakan pertemuan sejak 2004 lalu, membuat hotel yang berlokasi di Zürich ini menjadi pusat perhatian dunia. Hotel ini akhirnya dianggap sebagai tempat "bisik-bisik" anggota komite eksekutif FIFA tanpa harus mendapat sorotan berlebih dari media maupun masyarakat dunia.
Setelah pemilihan presiden FIFA pada Februari 2016 yang menghasilkan nama Gianni Infantino sebagai presiden baru, maka perombakan pun segera dilakukan. Selain merombak para pejabat FIFA yang dianggap terlibat dalam skandal besar bersama Sepp Blatter, ia juga melakukan perombakan di bidang lain. Salah satunya adalah dengan tidak menggunakan hotel Baur au Lac sebagai tempat pertemuan FIFA.
Sebagai gantinya, tempat untuk pertemuan para pejabat FIFA yang akan diselenggarakan minggu depan diadakan di Park Hyatt. Memang tidak semewah Baur au Lac (harga satu kamar di Baur au Lac seharga 500 paun per malam), setidaknya Park Hyatt pun masih tergolong sebagai salah satu hotel mewah di Swiss (harga satu kamar di Park Hyatt seharga 400 paun per malam). Para pejabat FIFA masih bisa menikmati layanan prima hotel mewah di Swiss.
Perubahan ini, selain sebagai bentuk reformasi, adalah usaha dari Gianni Infantino untuk merestorasi nama FIFA yang kadung dianggap sebagai organisasi korup. Dengan menggunakan hotel yang tidak terlalu mewah (setidaknya tidak semewah sebelumnya), Infantino seolah ingin menunjukkan kepada dunia bahwa perlahan FIFA sedang berubah menuju ke arah yang lebih baik.
Infantino juga berencana untuk memangkas gaji para pejabat FIFA sebesar 300.000 Swiss francs dan memangkas perjalanan first-class para pejabat FIFA dalam masa kepemimpinannya sekarang. Semua ini adalah usaha untuk membangun kembali citra baik FIFA sebagai badan tertinggi sepakbola dunia.
foto: hotel-r.net
Komentar