David Beckham sudah pensiun dari sepakbola. Sepanjang karier internasionalnya, ia sudah memperoleh 115 caps bagi tim nasional Inggris. Membaca dua kalimat tersebut, kita sebenarnya sudah tahu yang dimaksud “caps” adalah jumlah penampilan. Jadi, kalimat kedua bisa dibaca: Ia sudah membela timnas Inggris sebanyak 115 kali (atau 115 pertandingan).
Namun, untuk kembali mengenal istilah ini, dari mana asalnya kata “caps”?
Tidak seperti istilah skipper (kapten) yang berasal dari Bahasa Belanda, cap atau caps (jamak) berasal dari Bahasa Inggris. Arti dari cap adalah, ya, apalagi selain: topi.
Pada olahraga di Britania Raya, cap adalah istilah metafora untuk jumlah penampilan seorang pemain di tingkat internasional. Artinya, pemain tersebut bermain bersama timnasnya. Istilah ini sebenarnya direfleksikan langsung dengan pemberian sebuah topi (cap) kepada setiap pemain sepakbola yang bermain bagi timnas Inggris.
Awalnya saat pertama kali sepakbola dimainkan di Inggris, belum ada konsep bagi setiap pemain di kesebelasan yang sama untuk menggunakan pakaian yang sama. Saat itu, kedua kesebelasan dibedakan dengan jenis topi yang mereka pakai.
Sebuah ilustrasi di atas menunjukkan pertandingan internasional pertama sepakbola yang mempertemukan dua timnas Britania Raya, yaitu Skotlandia dan Inggris, pada tahun 1872.
Pada ilustrasi di atas, kita bisa melihat para pemain Skotlandia (pakaian berwarna biru tua) menggunakan topi berjenis runcing seperti biarawan (dalam Bahasa Inggris disebut “cowl”), sementara Inggris memakai topi sekolah yang bervariasi.
Kebiasaan ini sebenarnya pertama kali diberlakukan pada 10 Mei 1886 untuk olahraga sepakbola. Saat itu sebuah proposal yang dibuat oleh N. Lane Jackson, pencetus Corinthians (yang asal Inggris, bukan Corinthians yang asal Brasil), menentukan bahwa setiap pemain diharuskan memakai topi.
Kemudian sekarang ini istilah international cap menjadi lebih dikenal karena para pemain Inggris yang bermain untuk negaranya benar-benar akan diberikan sebuah topi untuk setiap pertandingan yang mereka mainkan.
Dahulu, topi tersebut berwujud fisik dari bahan sutra berwarna putih, yang memiliki bordiran bunga mawar merah di depannya. Tapi saat ini telah dimodifikasi menjadi berwarna cokelat emas dengan logo Football Association (FA) di depannya, ditambah tulisan jahitan nama timnas lawan serta acara pertandingan yang berlangsung (misalnya pertandingan persahabatan, kualifikasi Piala Dunia, dsb); seperti yang bisa dilihat pada gambar di bawah.
Kecuali pemain tersebut bermain di sebuah kejuaraan seperti Piala Dunia atau Piala Eropa, pemain tersebut hanya akan mendapatkan sebuah topi untuk satu kejuaran tersebut, bukan lagi satu topi untuk setiap satu pertandingan.
Inilah yang membuat cap ke-100 David Beckham (gambar paling atas) sebenarnya bukan benar-benar merupakan cap atau topi (barang berwujud fisik) ke-100-nya. Jumlah topinya hanyalah 85 buah saat cap ke-100-nya tersebut.
Beckham bermain pada 20 dari 21 pertandingan Inggris di Piala Dunia 1998, 2002, dan 2006, serta Piala Eropa 2000 dan 2004. Dalam kelima turnamen tersebut, Beckham hanya mendapatkan masing-masing satu topi untuk setiap turnamen untuk mewakili seluruh pertandingan yang ia ikuti di dalamnya.
Jadi, alih-alih mendapatkan 20 topi, ia hanya mendapatkan 5 buah topi — dengan seluruh nama kesebelasan lawannya dijahitkan di topi tersebut. Selain itu, pihak FA menyatakan bahwa mereka masih memakai perusahaan yang sama dari dulu sampai sekarang untuk memproduksi topi-topi (caps) bagi para pemain timnas Inggris.
Saat ini, memberikan cap untuk pemain yang bermain di pertandingan internasional sebenarnya berlaku untuk olahraga selain sepakbola. Meskipun tidak semua cap memiliki arti topi yang berwujud fisik, istilah cap sudah dipakai secara meluas untuk menyatakan bahwa pemain tersebut telah bermain dalam sejumlah pertandingan untuk tim nasional negaranya.
Rekor pemegang cap terbanyak untuk Inggris saat ini masih dipegang oleh penjaga gawang Peter Shilton dengan 125 caps. Namun jika kita melihat timnas selain Inggris, nama Kristine Lilly adalah pemain yang memiliki cap terbanyak bersama timnas perempuan Amerika Serikat dengan 352 caps di antara 1987 sampai 2010.
Sementara untuk timnas laki-laki, Ahmed Hassan dari Mesir masih menjadi pemain dengan jumlah cap terbanyak dengan 184 caps. Gelandang yang sekarang berusia 41 tahun ini bermain untuk timnas Mesir dari 1995 sampai 2012 dengan berhasil mencetak 33 gol.
Kembali ke Inggris, FA biasanya akan memberikan cap atau topi khusus untuk pemain yang telah mendapatkan cap ke-100 seperti Beckham, Wayne Rooney, Steven Gerrard, Ashley Cole, dan Frank Lampard.
Jadi, sekarang kita sudah mengetahui arti dan asal dari istilah “cap” yang digunakan untuk merujuk jumlah penampilan seorang pemain untuk tim nasionalnya. Maka, saya pun harus cabs dulu... Eh, cabs (cabut), mah, artinya beda lagi, ya?
Komentar