Timnas Indonesia meraih hasil imbang 2-2 melawan Vietnam di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Dua gol yang masing-masing dicetak oleh Zulham Zamrun dan Irfan Bachdim membuat timnas terhindar dari kekalahan setelah Indonesia tertinggal dari dua gol cepat yang dicetak oleh Vietnam lewat Le Van Thang dan Vu Min Thuang.
Meski tidak menderita kekalahan, banyak pekerjaan rumah yang kembali harus diselesaikan oleh pelatih timnas, Alfred Riedl. Masalah itu terutama dari organisasi permainan timnas, yang masih terlihat belum padu. Gol-gol yang dicetak oleh Indonesia pun lebih dikarenakan skill individu pemain (tendangan bebas Zulham) dan kesalahan perangkap offside dari bek Vietnam (gol sontekan Irfan Bachdim).
Dalam pertandingan tersebut, sadar akan kecepatan pemain Vietnam, pemain Indonesia langsung melakukan man-to-man marking setelah para pemain Vietnam memasuki wilayah pertahanan Indonesia. Pemain-pemain tim Golden Star memang memiliki kecepatan yang baik dan dengan kecepatan tersebut, mereka mampu mencari ruang dan menekan pertahanan lawan.
Namun, imbasnya dari pola pertahanan ini adalah Vietnam langsung unggul 2-0 pada awal babak pertama. Gol pertama Vietnam lahir karena para pemain Indonesia gagal menutup ruang tembak Le Van Thang yang begitu luas (pemain yang ditugasi menjadai Van Thang tidak menjaganya dengan baik).
Pun dengan kejadian gol kedua, ketika para pemain belakang timnas malah terfokus pada gerakan penyerang tengah Vietnam dan luput akan pergerakan Min Thuang yang muncul dari sisi kiri (sisi kanan penyerangan Vietnam). Sampai sekira pertengahan babak pertama, Indonesia benar-benar terkurung karena pressing ketat Vietnam. Indonesia tidak banyak menguasai bola.
Keadaan mulai sedikit berubah ketika Zulham berhasil mencetak gol menit ke-25. Tekanan para pemain Vietnam mulai mengendur, dan Indonesia mulai berani menekan pertahanan Vietnam. Hasilnya, gol kedua mampu diciptakan setelah Andik dengan konstan menekan pemain Vietnam dan mampu mengirimkan umpan ke tengah, yang berujung menjadi gol Irfan Bachdim (umpan dari Zulham). Ini juga dikarenakan bek Vietnam yang tidak fokus.
Setelah babak pertama serangan Indonesia lumayan dominan dilakukan lewat kanan (via Andik Vermansyah), pada babak kedua serangan lewat kiri (via Zulham Zamrun) mulai bisa dimaksimalkan, terutama setelah Abduh Lestaluhu dimasukkan pada awal babak kedua. Tapi, mereka kesulitan membongkar pertahanan Vietnam yang terorganisir. Apalagi Vietnam juga acap menyerang lewat serangan balik, mengandalkan kecepatan dari para pemainnya.
Beruntung Indonesia memiliki sosok Yanto Basna di sisi pertahanan. Ketenangan serta kemampuannya dalam membaca serangan membuat pertahanan Indonesia sulit untuk ditembus. Fachrudin Aryanto pun bermain dengan baik, bahkan beberapa kali ia tidak segan untuk melakukan kontak fisik dengan para penyerang Vietnam. Tapi, jebolnya dua gol ke gawang mereka pun menandakan bahwa organisasi pertahanan dan konsentrasi masih menjadi pekerjaan rumah bagi para pemain Indonesia.
Seusai pertandingan Alfred Riedl juga menyoroti lengahnya konsentrasi para pemainnya, terutama pada babak pertama. Selain itu kondisi fisik juga menjadi sorotan dan akan diperbaiki menjelang laga selanjutnya.
Setidaknya, dari hasil imbang ini, banyak yang bisa pemain Indonesia pelajari sebagai persiapan mereka untuk ajang Piala AFF 2016 nanti.
(sf)
Komentar