Tim nasional (timnas) street soccer Indonesia yang berlaga di International Street Soccer Championship (ISSC) 2016 tidak melupakan jasa Eman Sulaeman. Sebab ialah salah satu pemain penting yang mengharumkan nama Indonesia di Homeless World Cup (HWC) 2016 di Skotlandia. Kendati hidupnya tidak memiliki fisik yang sempurna, tapi kepiawannya dalam menjaga gawang street soccer tidak boleh diragukan. Atas jasa Eman jugalah Indonesia bisa meraih peringkat ketujuh HWC 2016 dan terpilih menjadi kiper terbaik pada ajang tersebut.
Maka dari itulah para pelatih timnas Indonesia tidak ragu memilih Eman sebagai salah satu penjaga gawang mereka. Sewaktu sesi latihan dan uji coba di Bandung, street soccer Indonesia benar-benar memanggil Eman. Keputusan itu tidak salah karena Eman pun tampil gemilang selama ISSC 2016 dan membuat kiper Indonesia yang lainnya termotivasi.
"Kita jujur memang membutuhkan sosok kiper yang lebih [baik]. Karena tiga stok kiper kemarin belum memuaskan. Tapi dengan hadirnya Eman, bisa menutupi kekurangan dari mereka, [dan] bisa memotivasi ketiga kiper itu untuk bisa tampil lebih baik lagi. Bisa dilihat juga tadi Erik [kiper Indonesia yang lain] bermain tidak seperti biasanya. Dia bermain dengan bagus sekali di pertandingan tadi [melawan Malaysia]," jelas Aris Indarto selaku asisten pelatih timnas street soccer Indonesia di Lapangan Parkir Ancol, Jakarta Utara, Minggu (9/10).
Ia menambahkan juga keterbatasan fisik Eman menjadi kiper bukanlah masalah dalam penampilannya menjaga gawang. Justru Eman bisa menunjukkan kepada orang-orang normal bahwa ia punya kelebihan dalam permainan street soccer, "Ia [memiliki] akurasi passing [yang] bagus, reading the game bagus, keputusannya bagus. Refleksnya dia tidak kalah dari anak-anak yang normal di sini. Saya pikir dia adalah bagian teman-temannya di sini," tambah Aris.
Kepercayaan diri Eman selama ISSC juga tidak kalah pentingnya. Hal itulah yang menurut Sandy Putra Wijaya selaku kapten Indonesia, merupakan faktor utama kegemilangan penampilan Eman. Total. Eman melakoni tiga laga selama ajang ISSC tersebut, "Penampilannya luar biasa. Dia beberapa kali menggagalkan serangan lawan," ujar Sandy.
Sementara itu selama berada di skuatnya, Eman adalah sosok yang baik. Kendati pada awalnya pendiam dan kalem, tapi setelah beberapa hari ngumpul mampu lebih fleksibel kepada teman-temannya, "Dia pada intinya membawa hal positif bagi teman-temannya. Karena dia punya semangat, punya kegigihan, dan itu menular kepada teman-temannya semua. Dan banyak hal positif yang dibawa Eman kepada tim ini."
Hal-hal positif yang dibawa Eman kepada rekan-rekannya adalah tanggung jawabnya. Ia juga dikenal sebagai orang yang baik, ramah, sopan, dan terutama humoris. Sifat terakhir itulah yang membuatnya menjadi lebih cair bersama rekan-rekannya, "Walaupun terbilang baru bergabung, tapi dia sudah bisa berbaur dengan anak-anak yang lain," tambah Sandy.
Di sisi lain mengenai keutuhan skuat street soccer Indonesia kali ini, Mandira Isman selaku Ketua Umum Asosiasi Street Soccer Indonesia (ASSI), menegaskan jika skuat tersebut sudah luar biasa dan tidak perlu banyak diubah. Apalagi pihak ASSI akan terus mengupayakan kompetisi-kompetisi street soccer nasional maupun internasional, terutama setelah terbentuknya federasi street soccer dunia.
"Oh, nggak mungkin dibubarkan. Kita sudah punya timnas. Nanti event ISSC ini akan kita bahas lagi, kita akan duduk bersama negara-negara, event ISSC ini akan berlangsung dalam berapa lama. Yang pasti kita sudah punya timnas. Tapi saya ingatkan lagi anak-anak pasti akan mendapatkan kesemaptan," ungkap Mandira.
Sementara ASSI sendiri menjanjikan kompetisi street soccer yang lebih menjanjikan ketimbang waktu 2015 lalu. Maka dari itu dengan digelarnya ISSC dimaksudkan agar masyarakat luas lebih mengerti tentang street soccer beserta regulasinya. Dan pada kompetisi street soccer itu juga kita bisa menyaksikan aksi Eman kembali, atau justru semakin cepat lagi dengan agenda-agenda street soccer yang lebih dekat.
Komentar