Chelsea menjadi buah bibir setelah tampil mengesankan di lima pekan terakhir Liga Primer Inggris 2016/2017 yang sudah berlangsung 11 pekan. Dalam lima pertandingan tersebut, Chelsea berhasil menang lima kali, mencetak 16 gol dan tanpa kebobolan satu pun gol.
Skema tiga bek yang diperagakan Chelsea ketika memulai rentetan kemenangan ini lantas menjadi perbincangan. Sejumlah kesebelasan Liga Primer lain bahkan coba menduplikasinya. Namun sebenarnya, skema tiga bek Chelsea yang menggunakan formasi dasar 3-4-3 awalnya hanya skema cadangan Conte.
Hal ini diceritakan langsung oleh Conte. Ia menceritakan bagaimana awalnya ia ingin membuat Chelsea begitu memaksimalkan serangan sayap dengan skema empat bek dan mengapa ia tidak menggunakan skema tiga bek sejak awal musim.
"Dalam pikiran saya, saya ingin bermain dengan 4-2-4. Saya ingin memulai musim dengan formasi ini karena kami memiliki pemain sayap yang kuat dalam duel satu lawan satu dan saya suka memainkan dua penyerang bersamaan, namun saya mengubahnya," tutur Conte seperti yang dikutip ESPNFC.
"Saya harus jujur, selama pramusim kami mulai mempersiapkannya, menggunakan 4-2-4 tapi juga dengan 3-4-3 karena skuat ini bisa bermain dengan kedua sistem tersebut. Saya mengubahnya karena ini [3-4-3] memberikan keseimbangan ketika bertahan dan menyerang," tambahnya.
Conte memang manajer yang identik dengan dua penyerang. Juventus yang sebelumnya ia tangani pun identik dengan penggunaan dua penyerang. Formasi yang ia gunakan pun di antaranya 4-2-4, 3-5-2 dan 4-3-1-2. Baru pada musim terakhirnya di Juventus ia mencoba 4-3-3.
Di Chelsea, penerapan dua penyerang sering terlihat ketika Conte sering menduetkan Diego Costa dan Michy Batshuayi pada babak kedua. Hanya saja manajer yang juga pernah menukangi Siena, Bari dan Atalanta ini memiliki masalah di lini pertahanan. Chelsea kebobolan banyak gol. Conte pun mengakui kekalahan melawan Arsenal menjadi titik balik dirinya kembali menggunakan skema tiga bek.
"Saya khawatir [setelah kalah dari Arsenal], karena kami kebobolan banyak gol di setiap pertandingan dan membiarkan lawan menciptakan banyak peluang mencetak gol. Karena alasan ini, kami menggantinya," ungkap Conte.
"Normalnya ketika kalah, sangat penting untuk memiliki pemikiran yang bagus, berubah untuk berkembang dan menjelaskan mengapa Anda mengambil langkah tersebut. Saya memikirkannya bersama para pemain, dan kami bekerja sangat keras. Kami terus mencari cara baru untuk mengubah situasi," sambungnya.
Chelsea saat ini menempati urutan kedua klasemen sementara Liga Primer Inggris. Poin Chelsea (25 poin), hanya terpaut satu poin dari pemuncak klasemen, Liverpool. Di bawahnya, terdapat Manchester City dan Arsenal dengan jarak satu poin juga.
Sebelum melanjutkan perjuangannya, Conte akan memanfaatkan jeda internasional untuk menghabiskan waktu dengan keluarganya. Dalam kariernya, manajer asal Italia ini memang tak bisa lepas dari keluarga. Setiap pekan, keluarganya pun selalu datang dari Italia ke Inggris untuk mendukungnya.
"Anak perempuan saya selalu berada di belakang saya, di tribun, dengan istri dan saudara saya. Mereka selalu hadir di setiap pertandingan. Mereka datang dari Italia, tinggal di sini [Inggris] selama dua hari dan kemudian kembali lagi. Anak saya sedang sekolah di italia, setelah itu [anaknya lulus] saya akan membawa seluruh keluarga saya ke sini."
"Ini sangat penting bagi saya untuk istirahat karena periode pertama saya di Chelsea sangat intensif. Sangat penting bagi saya untuk istirahat agar nantinya siap kembali memulainya lagi," tutup Conte.
Komentar