Meski Kurnia Meiga dan Andritany Ardhyasa dalam kondisi bugar untuk membela tim nasional Indonesia pada pertandingan pertama Piala AFF 2016 menghadapi Thailand, Sabtu (19/11/2016), timnas nyatanya masih memiliki suatu ganjalan untuk posisi penjaga gawang. Hal ini dikarenakan cederanya Dian Agus Prasetyo.
Dian Agus awalnya masuk dalam rencana pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, untuk melengkapi tiga kiper dalam 22 + 1 pemain yang akan berlaga di Piala AFF 2016 nanti. Namun cedera yang diderita kiper Pusamania Borneo FC ini membuat Riedl mulai mencari kiper pengganti meski Dian Agus tetap diproyeksikan sebagai kiper ketiga timnas.
Kemudian nama Teja Paku Alam muncul sebagai kiper pelapis timnas. Selain karena stok pemain dari Sriwijaya FC di timnas baru satu pemain (Fachrudin Aryanto) dari jatah maksimal dua pemain per klub, Teja Paku Alam sendiri dinilai memiliki kemampuan yang dirasa layak menghuni pos penjaga gawang timnas.
“Kita sekarang panggil lagi satu kiper, Teja Alam dari Sriwijaya, soalnya dia kiper bagus, muda, potensial, sementara di tim kita dari Sriwijaya cuma satu pemain, Fachrudin,” ujar asisten pelatih timnas Indonesia, Wolfgang Pikal, ketika ditanyai langsung di tempat timnas menginap.
Namun pemanggilan Teja ini sempat mengundang tanda tanya. Karena sebelumnya, ketika Dian Agus pertama kali cedera, Riedl sempat juga memanggil kiper Semen Padang, Jandia Eka Putra, sebagai kiper yang disiapkan untuk menggantikan Dian Agus.
Jika Jandia juga dipanggil, ini artinya timnas tengah menyeleksi lima kiper sekaligus. Sementara dengan skuat yang ada saat ini, hanya tiga kiper yang akan dibawa ke Filipina sebagai komposisi lengkap timnas.
Tapi setelah dikonfirmasi, ternyata Jandia Eka Putra urung dipanggil. Hal ini dikarenakan Semen Padang sebagai kesebelasan yang dibela Jandia di Indonesia Soccer Championship, tidak mengizinkan kiper berusia 29 tahun tersebut membela tim nasional Indonesia di Piala AFF 2016.
Sikap Semen Padang ini amat disayangkan oleh pelatih kiper timnas, Gatot Prasetyo. Bahkan Gatot mengatakan Semen Padang bisa mendapatkan hukuman dari komdis PSSI terkait masalah ini.
“Kita tertarik memanggil Jandia, kita juga sudah beberapa kali minta dia, tapi klubnya gak ngizinin. Padahal harusnya klub memperbolehkan pemainnya dipanggil selama batas maksimal dua pemain per klub,” kata mantan pelatih kiper Pelita Bandung Raya ini.
“Semen Padang bisa terkena sanksi terkait hal ini. Tapi itu biar komdis yang urus, karena TC (training camp) kan harus jalan terus. Kebetulan juga dari Sriwijaya kita baru panggil satu pemain, jadi Teja Paku Alam bisa kita panggil,” tambahnya.
Untuk status Teja sendiri, saat ini kiper berusia 23 tahun tersebut masih belum bergabung dengan tim. Menurut Gatot, saat ini bergabungnya Teja hanya tinggal menyelesaikan surat-surat pemanggilan. Dan jika Teja bergabung, bisa jadi Dian Agus akan benar-benar dicoret (karena tak kunjung pulih dari cedera) sehingga hanya akan mengandalkan Kurnia Meiga, Andritany Ardhyasa dan Teja Paku Alam untuk mengawal mistar gawang timnas Indonesia.
Komentar