Dalam sebuah insiden pesawat yang ditumpangi kesebelasan sepakbola, Fenerbahce bisa dibilang paling beruntung. Pesawat yang mereka tumpangi dalam perjalanan ke Kota Manchester untuk menjalani pertandingan Liga Eropa tersendat karena pesawatnya bertabrakan dengan burung. Perjalanan Robin van Persie dkk masih bisa dilanjutkan walau sempat menepi dahulu di bandara Hungaria karena tabrakan mengakibatkan kaca pilot retak.
Nasib yang dialami Fenerbahce bisa dibilang beruntung karena berbeda dengan kecelakaan pesawat yang ditumpangi skuat Chapecoense. Karena kecelakaan pesawat yang menimpa mereka, bisa saja membuat mereka tidak bisa melanjutkan pertandingan sepakbola lagi.
Pesawat yang ditumpangi mereka jatuh dalam perjalan menuju Bandara Internasional Jose Maria Cordova, Medellin, Kolombia, Selasa (29/11). Diperkirakan jika kecelakaan itu terjadi kemarin malam, Senin (28/11). Walikota Medellin, Federico Gutierrez, mengatakan jika pesawat Lamia Airlanes itu jatuh di daerah pegunungan luar kota tersebut, "Ini adalah tragedi berukuran besar," terang Gutierrez dalam siaran Blu Radio.
Ambulans dan tim penyelamat sudah dikerahkan sejak kemarin. Sebelumnya, masih belum tahu penyebab kecelakaan pesawat bertipe Aerospace 146 tersebut. Penyebab jatuhnya pesawat masih diduga karena hujan lebat dan badai yang melanda Kolombia pada waktu kecelakaan. Kondisi seperti itu jugalah yang membuat akses menjadi sulit. Ditambah jarak pandang rendah yang membuat angkatan udara terpaksa putar balik. Alhasil, bantuan hanya bisa dilakukan melalui jalur darat.
Pada akhirnya penyebab kecelakaan itu terkuak karena kurangnya bahan bakar terkait masalah teknis. Hal itu membuat pesawat jatuh dan menghilang dari radar pada pukul 22:15 waktu setempat di Cerro Gordo, La Union. Pesawat itu membawa 81 penumpang. Setidaknya sudah 10 orang yang dibawa ke rumah sakit setempat. Menurut Guardian, enam di antaranya dikabarkan selamat. Dan dua pemain Chapecoense yaitu Alan Ruschel dan Danilo, merupakan yang selamat dari enam orang tersebut. [Catatan redaksi: kabar terbaru menyatakan hanya lima orang yang selamat, 76 lainnya dipastikan meninggal)
https://twitter.com/101greatgoals/status/803515269838675968
Mereka berdua duduk bersebelahan selama perjalan di pesawat. Namun masih belum pasti berapa jumlah orang yang tewas. Tapi yang jelas, pihak penerbangan sipil negara telah mendirikan pos komando terpadu di Bandara. Kemudian disusul satu pemain yang selamat bernama Jakson Follmann ketika berita ini sedang dibuat.
Sebelum kecelakaan, beredar sebuah video Chapecoense yang sedang mempersiapkan penerbangan dari Bandara Internasional Guarulhos di Sao Paulo, Brasil. Tapi perjalanan menuju pertandingan leg pertama final Copa Sudamericana itu berkata lain. Padahal pertandingan itu adalah prestasi bagi Chapecoense. Kesebelasan ini berasal dari Brasil Selatan. Mereka baru bergabung di divisi pertama Brasil pada 2014.
Chapecoense dijadwalkan bakal bertanding melawan Atletico Nacional di Stadion Atanasio Girardot Sports Complex. Dan bagi Chapcoense, laga tersebut merupakan pertama kalinya sejak 1970 berhasil mencapai final Copa Sudamericana setelah mengalahkan San Lorenzo. Tapi setelah kecelakaan ini, Konfederasi Sepakbola Amerika Selatan (CONMEBOL) mengumumkan bahwa final Copa Sudamericana harus ditangguhkan.
Baca juga:
Rencana yang Tak Terduga Bagi Chapecoense
Sumber lain: RT, The Telegraph.
Sumber foto: The Guardian.
Komentar