Tim nasional Indonesia akan melangsungkan leg kedua Piala AFF pada Rabu, 7 Desember 2016, kontra Vietnam. Pertandingan di Stadion My Dinh, Hanoi, itu bisa menjadi pertempuran hidup dan mati skuat Garuda.
Indonesia datang ke markas Vietnam dengan mengantongi keunggulan 2-1 di leg pertama. Namun, hasil tersebut belumlah aman bagi Tim Merah Putih. Pasalnya, tim berjulukan The Golden Star cukup mengejar kemenangan 1-0 demi memuluskan langkah ke final.
Selain itu, Vietnam juga akan mendapat sokongan dari puluhan ribu suporter yang siap membuat nyali pemain Indonesia kembang kempis. Dukungan dari pemain ke-12 tersebut tentu akan melipat gandakan ambisi tim tuan rumah untuk membalas hasil buruk di Stadion Pakansari, Bogor.
Namun, hal tersebut bisa diredam oleh tim Indonesia jika mereka menerapkan permainan yang efektif. Salah satunya dengan memperkuat kerja sama tim dan mengurangi permainan individu.
Kompak di tiap-tiap lini
Pada dua laga awal Piala AFF, Indonesia memiliki masalah yang nyata di sektor gelandang. Bayu Pradana dan Stefano Lilipaly kerap tak mampu membagi peran dengan tepat saat bertahan dan juga menyerang.
Situasi itu membuat Indonesia ketar-ketir saat mendapat serangan dari tim Thailand dan juga Filipina. Namun, di laga semifinal leg pertama keduanya terlihat sudah tahu betul kapan dan siapa yang harus membantu pemain belakang saat menyerang dan diserang.
Meski sektor gelandang sudah terlihat kompak, Indonesia tetap harus membenahi sektor-sektor lainnya. Dalam sisi penyerangan, kapten Indonesia, Boaz Solossa, beberapa kali terlihat terlambat memberikan umpan pada pemain lain.
Penyerang Persipura Jayapura itu dalam beberapa kesempatan terlalu memaksakan diri untuk melewati pemain Vietnam. Situasi itu tentu sangat berbahaya untuk Tim Merah Putih jika sang kapten gagal melakukan aksi individu. Vietnam bisa saja melakukan serangan balik lewat sisi lapangan yang pada saat bersamaan dua full backIndonesia sudah bersiap membantu serangan.
Terlepas dari kekurangan itu, Alfred Riedl memendam sebuah harapan besar pada tim. Pria asal Austria tersebut ingin seluruh pemain tampil degan semangat tinggi seperti pada leg pertama.
“Leg kedua besok di Stadion My Dinh akan sangat sulit bagi Indonesia, tapi saya harap para pemain akan ditampilkan dengan semangat kompetisi seperti yang dibuat pada leg pertama semifinal," ujar Riedl dalam konferensi pers yang dilansir situs resmi Federasi Sepakbola Vietnam.
Hati-hati dengan perubahan Vietnam
Pelatih Vietnam menegaskan bahwa dirinya akan melakukan perubahan untuk menaklukkan Indonesia. Bahkan, ia kini tersadar bahwa skuat Garuda punya banyak pemain yang berbahaya, tidak hanya Boaz Solossa seperti anggapannya jelang leg pertama pada Sabtu silam.
“Kami punya rencana untuk mengatasi. Vietnam akan banyak perubahan dari leg pertama,” ujar Nguyen Huu Thang, seperti dikutip situs resmi Federasi Sepakbola Vietnam.
Perubahan yang mungkin dilakukan The Golden Star terlihat pada sektor pemain depan. Ketidakberdayaan duet Le Cong Vinh dan Nguyen Van Quyet pada leg pertama tampaknya akan dibenahi.
Salah satu dari mereka bisa digantikan oleh Nguyen Cong Phuong, yang dalam konferensi pers jelang leg kedua ikut mendampingi sang pelatih.
"Jika berkesempatan bermain, saya akan mencoba untuk menunjukkan yang terbaik dan dedikasi kami untuk tim nasional. Sebagai tim yang kolektif, siapa pun yang mencetak gol adalah hal penting untuk tim," tandas Nguyen Cong Phuong dalam konferensi pers.
Komentar