Setelah pertandingan melawan Vietnam pada semi final leg kedua Piala AFF 2016, timnas Indonesia mengalami insiden yang tidak menyenangkan. Ketika mereka ingin kembali ke hotel dari stadion My Dinh, bus yang mereka tumpangi dilempari batu oleh oknum suporter Vietnam. Bus kemudian terpaksa kembali lagi ke stadion My Dinh.
Berdasarkan laporan dari Fourfourtwo, kaca sebelah kanan yang dekat dengan bagian depan bus pecah akibat pelemparan tersebut.
Pelatih kiper timnas Indonesia menjadi korban dengan luka terparah, ia mengalami luka pada kedua kakinya dan langsung dirawat di tempat kejadian oleh petugas medis.
https://twitter.com/mcintinhos/status/806538268212793344
FourFourTwo juga melaporkan bahwa pengawalan polisi hanya terdapat pada bagian depan dan belakang bus saja. Sedangkan pada kedua sisi tidak ada pengawalan. Hal ini tidak sesuai dengan praktek standar pengawalan di turnamen besar.
Insiden pelemparan batu tersebut diduga dilakukan oleh oknum suporter yang mengendarai sepeda motor. Hal ini sesuai dengan pengakuan dokter timnas Indonesia, Syarif Alwi yang juga menderita luka-luka akibat insiden tersebut. Syarif Alwi mengatakan bahwa batu dilempar oleh oknum yang menaiki sepeda motor sekitar pukul 22.30 waktu setempat seperti yang dilansir oleh Bola.com.
“Saat insiden terjadi, saya refleks banting badan ke kiri. Saya tidak kena batu yang dilempar, cuma terkena pecahan kacanya yang mengenai jari kelingking tangan kiri. Insya Allah saya tidak apa-apa. Saya hanya kaget saja," ujarnya seperti yang dikutip oleh Bola.com.
Federasi sepak bola Vietnam melalui sekretaris umumnya telah menyampaikan permohonan maaf.
“Kami ingin meminta maaf kepada Indonesia atas insiden menyedihkan tersebut, tetapi polisi sudah mempunyai rencana pengamanan mereka tersendiri dan mungkin mereka tidak mengantisipasi insiden semacam ini.”
Mengenai insiden tidak menyenangkan tersebut, Alfred Riedl mengatakan bahwa, “Beberapa orang melakukan hal gila di dunia ini dan mereka terlihat tidak bahagia atas keberhasilan kami lolos ke final,” ujarnya.
Stefano Lilipaly menambahkan bahwa ia khawatir jika ia dan rekan-rekannya akan mengalami cedera serius akibat insiden tersebut.
Sementara itu Evan Dimas memuji keputusan yang dilakukan supir bus yang memutuskan untuk kembali ke stadion ketika terjadi insiden tersebut.
“Jika supir tidak melakukan hal itu, orang-orang yang melempari batu akan bertambah banyak dan kami akan benar-benar berada dalam kesulitan,” ujarnya seperti yang dikutip oleh FourFourTwo.
Sekitar setengah jam setelah insiden tersebut, timnas Indonesia akhirnya kembali ke hotel menggunakan bus pengganti dan dengan pengamanan yang lebih ketat oleh polisi. Atas insiden tidak menyenangkan tersebut, PSSI telah melaporkannya kepada AFF.
https://twitter.com/pssi__fai/status/806522446622826496
foto : @mcintinhos
Komentar