Josep "Pep" Guardiola, Manajer Manchester City sempat meminta suporter kesebelasannya meniru atmosfer seperti Celtic Park. Menurutnya, besarnya dukungan kepada Celtic FC dari para suporternya merupakan salah satu penyebab kesebelasannya ditahan imbang pada pertemuan pertama pertandingan Grup C Liga Champions 2016/2017. Kemudian pertemuan kedua pun terjadi antara City dengan Celtic. Kali ini, City bertindak sebagai tuan rumah di Stadion Etihad, Rabu (7/12) dini hari.
Suporter Celtic yang dikenal dengan dukungan luar biasa di kandangnya justru membuat polisi di Kota Manchester waspada. Dan memang para suporter Celtic begitu antusias menjalani laga tandang ke Manchester. Sekitar 4000 suporter berangkat dari Glasgow, Skotalandia. Padahal, mereka cuma dialokasikan sekitar 2,700 tiket saja. Ditambah dengan beberapa tiket di area VIP. Maka, sekitar lebih dari 1000 suporter Celtic yang datang tidak memegang tiket pertandingan.
Dikhawatirkan jika suporter Celtic justru mendapatkan hak tiket City dan menjadi keributan. Polisi pun melabeli pertandingan itu dengan risiko kategori C. Suporter Celtic yang tidak sungkan melakukan rusuh juga dikhawatirkan bakal membuat masalah di Manchester. Ratusan Polisi pun disiagakan. situasi Kota Manchester itu seperti menjelang laga derby menghadapi Manchester United.
Para polisi khawatir jika kerusuhan yang dibuat para suporter Feyenoord ketika melawan United diulangi suporter Celtic, "Kami akan memohon untuk siapapun yang tidak memiliki tiket agar tidak datang dan menikmati pertandingan di Glasgow," ujar Supt Craig Thompson, Inspektur Kepolisian Manchester, seperti dikutip dari Manchester Evening News.
Kekhawatiran polisi rupanya benar-benar terjadi. Para suporter Celtic datang ke Manchester dengan meresahkan. Dimulai dari para penumpang kereta ketakutan karena sejumlah pendukung Celtic menyalakan kembang api di dalam sana. Mereka semakin takut ketika kembang api itu meledak di dalam kereta. Seorang pria yang tidak diungkapkan identitasnya mengeluhkan keberadaan para suporter Celtic di dalam kereta itu.
Seharusnya ia turun di Bury pada pukul 6 sore. Tapi ia tidak bisa keluar dari kereta karena terjebak para suporter Celtic yang akan turun di kawasan Stadion Etihad, "Orang-orang (suporter Celtic) memukuli atap, bernyanyi dan berjingkrak-jingkrak. Suporter itu tidak membiarkan siapapun keluar dari siapapun. Di sana juga terdapat orang-orang dengan anak kecil dan mereka terlihat sangat ketakutan," celotehnya.
Penumpang lain terpaksa tetap di kereta selama para suporter Celtic itu ada. Sampai pada akhirnya gerombolan itu turun di Etihad dan para penumpang lain bisa bernapas dengan lega, "Mereka mulai melemparkan kembang api dan kereta penuh asap yang tersisa ketika kita semua turun. Saya merasa benar-benar kasihan dengan orang yang berpergian dengan cucu, anaknya, nampak benar-benar ketakutan. Saya orang tua 34 tahun dari Moss Side dan khawatir untuk keselamatan saya. Saya tidak bisa membayangkan yang dirasakan keluarga," sambung pria itu.
Soal ketidaknyamanan itu pun diselidiki oleh kepolisian Mancehster. Sebab mereka menggunakan kembang api di dalam kereta perjalanan menuju Stadion Etihad. Hal itu dianggap mengancam keselamatan penumpang lain. Insiden bertambah dengan adanya pendukung Celtic yang ditangkap karena melempar hamburger kepada polisi berkuda di kawasan Piccadilly Gardens. Padahal, para pendukung Celtic itu sempat mendapatkan pujian karena datang dengan damai ketika menginjakan kaki di Manchester.
Mereka lebih memilih berkumpul di pusat kota dan minum bir serta alkohol dengan tertib. Tapi kerusuhan semakin menjadi sampai pertandingan berlangsung. Mereka berkelahi dengan suporter City di tribun Etihad setelah menit 73`. Perkelahian itu diduga karena suporter Celtic menyanyikan lagu yang menyinggung IRA. Para Stewards pun sempat terdiam ketika perkelahian kecil itu terjadi, walau pada akhirnya bisa dilerai.
Akhirnya seluruh perusuh dari rangkaian aktivitasnya di Kota Manchester itu ditangkap. Total, 14 suporter Celtic dipenjarakan satu malam dengan berbagai alasan. Baik itu mengganggu ketertiban umum, mabuk berat, membawa narkoba, termasuk si pelempar hamburger kepada kuda milik polisi. Sampai ada insiden pengerusakan pohon natal karena pelayan pub menolak tiga pria yang mengenakan syal Celtic untuk membeli minuman keras secara berlebihan.
"Kami memiliki pengalaman yang siginifikan tentang ini. Dan sayangnya seperti ini sering terjadi. Kami mengalami sejumlah insiden kecil yang dengan cepat ditangani dan menghasilkan sejumlah penangkapan. Namun mayoritas fans (Celtic) berperilaku sangat baik," terang Thompson, dikutip dari Daily Record.
Kubu City pun tidak lepas dari getahnnya. UEFA sedang merencakan sanksi yang akan diberikan kepada mereka. City dianggap wajib bertanggung jawab karena lalai mengantisipasi kedatangan para suporter Celtic, mulai dari persoalan tiket dan keamanan di tribun pertandingan. Masih belum ditentukan hukuman apa yang akan diberikan kepada City. Tapi yang jelas, Pep akan menyesal karena pernah memuji keramaian para suporter Celtic. Mereka justru menjadi buas ketika bertandang hanya karena merasa tidak adil soal jatah tiket bertamu.
Sumber lain: BBC, The Guardian, The Telegraph.
Komentar