Kisah tentang underdog dalam olahraga sepakbola adalah kisah yang cukup menarik untuk didengarkan, diceritakan ulang, bahkan ditiru. Sudah banyak kisah underdog, atau kuda hitam dalam istilah bahasa Indonesia, yang tercatat. Di ajang Piala AFF 2016, Indonesia adalah kuda hitam tersebut.
Dengan mencatatkan hasil imbang (2-2) di leg kedua babak semifinal Piala AFF 2016, Indonesia sukses melaju ke babak final Piala AFF 2016 dengan total agregat 4-3 (Indonesia menang 2-1 pada leg pertama). Hasil ini disambut dengan gegap gempita dan suka cita, tapi ada juga yang tidak menyangka ataupun menduga bahwa Indonesia bisa masuk babak final.
"Ga nyangka saya, mas. Apalagi kan pemainnya masih acak-acakan karena cuma bisa manggil dua pemain. Pokoknya kaget bisa masuk final," ujar salah seorang suporter Indonesia, Ilham, di arena nonton bareng Eundeus Cafe, Bandung.
"Meski saya pede kalau Indonesia bisa melaju jauh, tapi saya juga ga nyangka Indonesia bisa masuk final. Apalagi tadi pas semifinal leg kedua saya sempet pesimis kalo Indonesia bakal lolos," ujar suporter yang lain, Ari.
Kekagetan para suporter ini, bisa dimaklumi jika melihat posisi Indonesia sebelum Piala AFF 2016, yang sebenarnya tidak terlalu diunggulkan. Namun keterkejutan suporter ini juga mencerminkan bahwa Indonesia, dalam ajang Piala AFF 2016 ini, berstatus sebagai kuda hitam.
**
Sebelum digelarnya ajang Piala AFF 2016, sepakbola Indonesia masih dilanda kekisruhan pasca sanksi FIFA yang jatuh pada Mei 2015. Bahkan, keikutsertaan Indonesia sampai sekira awal Mei 2016 pun masih diragukan karena sanksi FIFA yang terhitung saat itu sudah satu tahun Indonesia jalani.
Tapi jalan cerita berkata lain. Per 10 Mei 2016, Kemenpora mencabut SK pembekuan PSSI yang mereka telurkan setahun sebelumnya. Bersamaan dengan pencabutan SK tersebut, sanksi FIFA terhadap Indonesia pun dicabut. Mulai pertengahan Mei 2016, Indonesia kembali diizinkan terjun lagi dalam ajang internasional.
Momen ini tentunya disambut dengan persiapan Indonesia untuk berpartisipasi dalam Piala AFF 2016 yang digelar sejak pertengahan November 2016 sampai pertengahan Desember 2016. Pelatih sudah didapatkan, dan nama Alfred Riedl kembali dipilih setelah sebelumnya juga sempat menukangi Indonesia dalam ajang Piala AFF 2010 dan 2014.
Dengan segala keterbatasan serta para pemain yang masih menjalani kompetisi dalam ajang Indonesia Soccer Championship bersama klubnya masing-masing (yang berujung kebijakan dua pemain per klub), didapatlah 23 nama pemain yang dipilih membela Merah Putih dalam ajang Piala AFF 2016 setelah serangkaian proses seleksi, uji tanding, dan juga bongkar pasang skuat akibat adanya pemain yang cedera ataupun dicoret.
Bersambung halaman selanjutnya
Komentar