Kisah heroik Leicester City musim lalu seolah tiada artinya di musim ini. Hanya meraih dua kemenangan dalam 10 pertandingan terakhir jelas merupakan sesuatu yang tidak bisa diterima bagi sang juara bertahan. Leicester pun kini bercokol di posisi ke-16 dan hanya terpaut dua poin dari zona degradasi.
Peruntungan Leicester City di babak liga Champions sedikit lebih mujur. Berstatus sebagai debutan, Leicester justru berhasil lolos ke babak 16 besar sebagai pemuncak grup. Namun, kelolosan Leicester ternodai di laga terakhir fase grup. Bertandang ke markas Porto, Leicester diluluhlantahkan lima gol tanpa balas. Hal ini pun jelas menjadi pekerjaan rumah yang sangat berat bagi sang manajer, Claudio Ranieri.
Merosotnya performa Leicester pun diakui oleh penyerang mereka, Leonardo Ulloa. Kepada dailymail, Ulloa mengatakan jika dirinya telah meminta kepada rekan-rekannya untuk bekerja lebih keras lagi.
“Performa tim harus kembali lagi setelah kami mengalami tiga kekalahan dalam empat pertandingan terakhir. Kami hanya berjarak dua poin dari zona degradasi dan tim harus dapat menampilkan permainan yang sangat berenergi kembali seperti ketika merebut gelar juara musim lalu.”
“Kami harus kembali menemukan performa seperti tahun lalu, kami tidak lupa cara memainkannya, tapi nyatanya kami tidak dapat memainkannya seperti musim lalu. Pressing, kekompakan, kami harus fokus pada hal itu dan memulainya lagi. Kami harus bekerja lebih keras lagi dan kami yakin dapat mengubah situasi.’’
“Musim lalu segala sesuatunya telah berjalan benar. Para penyerang, para pelatih, dan sistem permainan. Tetapi setelah kami memenangkan gelar, sangat sulit untuk menjaga dan menaikkan level tersebut.”
Di tengah kesulitan Leicester ini, isu terkait kepindahan Ulloa mulai mencuat. Ketika disinggung mengenai kemungkinannya untuk pindah pada bursa transfer Januari nanti, Ulloa membenarkannya.
“Ketika diberi kesempatan bermain, saya selalu memberikan yang terbaik bagi tim, itulah filosofi saya. Setelah itu pelatih membuat keputusan. Saya di sini untuk bekerja, dan ketika dibutuhkan saya selalu siap.”
“Dia (Ranieri) tahu saya bermain baik. Saya selalu menunggu, dan yang terpenting saya selalu fokus pada setiap pertandingan karena kami sedang dalam posisi yang berbahaya. Klub membeli beberapa penyerang. Ini menjadi aneh karena musim lalu saya bermain bagus dan mendapatkan menit bermain yang cukup, akan tetapi sekarang justru menjadi sangat sulit.”
“Saya selalu ingin bermain. Jika saya tidak mendapatkan menit bermain, saya akan mencari tim baru karena keadaan ini sangat menyulitkan. Saya menunggu bursa transfer, menunggu tim lain memberikan tawaran, dan juga menunggu berbicara dengan manajer. Setelah itu saya akan membuat keputusan.”
“Saya masih memiliki kontrak di sini dan saya selalu berpikir banyak mengenai situasi saya, setelah itu marilah kita membuat keputusan bersama. Pemain lain mendapatkan kontrak baru pada musim panas lalu, tetapi saya tidak. Karena klub menganggap mereka lebih penting bagi tim dibanding saya.”
Pernyataan Ulloa pun mendapatkan respon dari berbagai klub Liga Primer lainnya. Swansea, Sunderland, dan Hull City dikabarkan tertarik dan telah menyiapkan dana sebesar 10 juta paun untuk meminang striker asal Argentina tersebut.
Kedatangan Islam Slimani dan Ahmed Musa pada transfer musim panas kemarin memang membuat nasib Ulloa menjadi tidak seberuntung musim lalu. Hingga saat ini, Ulloa telah bermain sebanyak tujuh kali, itu pun selalu dimulainya dari bangku cadangan dan jika diakumulasikan, menit bermainnya hanya menyentuh angka 92 menit saja. Cukup masuk akal jika dirinya ngebet ingin pindah.
Walau demikian, Leicester sepertinya akan menahan Ulloa, setidaknya hingga akhir musim ini selesai. Ditinggal oleh empat pemain yang akan berlaga di Piala Afrika-lah yang menjadi alasannya. Sementara dari empat pemain tersebut, di antaranya adalah Slimani dan Mahrez. Oleh karena itu, Leicester pasti akan sangat membutuhkan tenaganya pada bulan Januari hingga awal Februari nanti.
Komentar