Betapa tingginya kecintaan Pep Guardiola, pelatih Manchester City pada posisi gelandang. Hal itu diakuinya saat konferensi pers yang digelar menjelang pertandingan melawan Leicester City, pada hari Jumat, 9 Desember 2016.
Pernyataan ini diawali dari pertanyaan reporter terkait kejadian yang menimpa Yaya Toure, karena Yaya ditemukan mengemudi saat sedang mabuk oleh kepolisian di Dagenham, London Utara.
Guardiola menyatakan sudah berbicara dengan Yaya mengenai kejadian tersebut dan Yaya akan (tetap) dimasukkan dalam rencana skuat yang akan diturunkan untuk menghadapi Leicester City pada hari Minggu, 11 Desember 2016, dini hari nanti.
“Dia [Yaya] dalam kondisi fit. Saya suka pemain gelandang. Jika saya bisa memainkan 11 gelandang, saya mau, dan dia [Yaya] akan menjadi salah satu bagian darinya [tim tersebut].”
Pernyataan menarik Guardiola mengenai pemakaian gelandang ini ternyata bukan yang pertama kali, bek kiri Manchester City, Gael Clichy pernah mengungkapkan hal serupa pada bulan Juli 2016.
“Dia [Guardiola] berkata kalau dia bisa memainkan 11 gelandang, dia akan memainkannya. Saya rasa, untuk para gelandang, itu hal yang luar biasa.”
Saat belum resmi menukangi Manchester City pun, Guardiola juga pernah menyinggung hal ini kepada Manchester Evening News pada wawancara bulan Februari 2016.
“Saya ingin punya ribuan gelandang di skuat saya, karena saya percaya para gelandang memiliki inteligensi terkait pemahaman permainan. Mereka mengerti untuk bertahan dan maju menyerang.”
“Anda bisa memenangkan pertandingan dengan pemain bertahan dan penyerang yang bagus, tetapi untuk bermain bagus, Anda membutuhkan pemain gelandang.”
Bahkan, Guardiola rela mencadangkan pemain seperti Sergio Aguero saat menghadapi Barcelona di Liga Champions pada bulan Oktober 2016. Saat itu, dia (Guardiola) mengutarakan bahwa dia ingin bermain dengan gelandang yang lebih banyak.
Jika Guardiola merasa seperti itu, tampaknya sah-sah saja, mengingat pelatih asal Spanyol ini juga bermain sebagai gelandang ketika menjalani karir sebagai pemain selama 16 tahun dan paham betul seluk-beluk bermain sebagai gelandang.
Tak mengherankan jika melihat isi skuat Manchester City saat ini dipenuhi oleh para gelandang. Selama musim ini, ada 14 pemain gelandang yang dipakai oleh Guardiola secara bergantian di semua kompetisi, termasuk Samir Nasri yang sudah dipinjamkan ke Sevilla.
Menyambut perkataan unik Guardiola di atas, jumlah ini adalah jumlah yang pas untuk membuat formasi berisi 11 pemain. Berikut susunan* yang kira-kira bisa dipakai Guardiola, jika dia memang tertarik…
*Hanya mengambil pemain yang sudah dimainkan Guardiola sepanjang musim 2016/2017 di kompetisi resmi saja
Kiper: Fernandinho
Fernandinho memang tidak memiliki tinggi badan yang ideal untuk menjadi kiper (172cm), tetapi dalam sebuah kesempatan di bulan Agustus 2013, Fernandinho pernah menyatakan bahwa dia pernah ingin menjadi kiper semasa kecilnya. Alasannya adalah karena dia mengidolakan kiper legenda Brasil, Claudio Taffarel.
“Karena dia [Taffarel] aku juga ingin menjadi kiper! Tapi, terima kasih kepada Tuhan, ayahku tidak mengizinkan dan memastikan aku hanya bermain dengan kakiku.”
Jika diminta bermain sebagai kiper, Fernandinho bisa saja dengan senang hati mengambil peran tersebut.
Bek tengah: Yaya Toure dan Fernando
Di antara para gelandang Manchester City, Yaya Toure dan Fernando adalah kedua pemain yang pernah mencicipi posisi bek tengah di kompetisi resmi.
Yaya memiliki pengalaman yang besar karena memainkan peran tersebut saat masih membela Barcelona di ajang Liga Champions pada tahun 2009 – juga diasuh oleh Guardiola, salah satunya di pertandingan final melawan Manchester United yang akhirnya dimenangkan oleh Barcelona dengan skor 2-0.
Sedangkan Fernando pernah dipakai sebagai bek darurat di Manchester City dan di Porto dalam beberapa kesempatan. Karena selama ini Fernando memiliki posisi alami sebagai gelandang bertahan, hasilnya tidak buruk-buruk amat.
Bek kanan: Jesus Navas
Jika dimainkan di posisi bek kanan, Navas mungkin akan berkata bahwa dia akan segera kembali.
“I’ll be right back.”
Tapi, kalau mau serius, Navas dalam beberapa percobaan dipasang oleh Guardiola sebagai bek kanan pada musim ini. Kemampuan umpan silang, stamina, dan kecepatannya bisa diandalkan untuk mengisi posisi ini.
Bek kiri: Fabian Delph
Delph menjadi pemain yang cukup ideal untuk mengisi posisi bek kiri. Selain karena kaki andalannya adalah kaki kiri, Delph pun pernah bermain di posisi ini ketika masih bermain di Aston Villa, tepatnya pada bulan Februari 2011. Saat itu, Delph menjadi bek kiri dadakan karena cedera yang dialami Nathan Baker.
Gelandang bertahan: Ilkay Gundogan
“Ketiadaan” Fernando, Yaya, dan Fernandinho (yang sudah dipasang sebagai kiper dan bek tengah) melapangkan jalan Gundogan sebagai kandidat di posisi ini. Gundogan pernah bermain di posisi ini selama bertahun-tahun, meski tidak sering (tepatnya 26 kali menurut transfermarkt), saat masih membela 1.FC Nuremberg, Borussia Dortmund, dan beberapa kali di Manchester City (meski hampir semuanya dipasang sebagai gelandang di sistem double pivot dan tidak terlalu sering sendirian).
Gelandang tengah: Kevin De Bruyne dan David Silva
Pemakaian De Bruyne dan Silva di posisi dua gelandang tengah kiri dan kanan cukup sering dipakai Guardiola, terutama pada awal musim dan sempat tidak tergantikan di tiga pertandingan pertama. Pada tiga pertandingan tersebut, semua kemenangan disapu bersih oleh Manchester City.
Sayap kanan: Leroy Sane
Sane memang bisa dimainkan sebagai sayap kanan maupun kiri dengan sama baik. Meski kaki andalannya adalah kaki kiri, Sane lebih sering bermain di sayap kanan. Posisi ini dipermanenkannya saat masih membela Schalke 04. Sane hampir selalu mengisi posisi sayap kanan Schalke 04 di semua kompetisi sepanjang musim lalu.
Sayap kiri: Nolito
Kebalikan dari Sane, kaki dominan Nolito justru adalah kaki kanan. Tapi, Nolito jarang bermain sebagai sayap kanan. Menurut transfermarkt, sudah 173 pertandingan dilakoni Nolito sebagai sayap kiri. Mulai dari Barcelona B, Benfica, Granada CF, dan Celta Vigo, sebelum akhirnya mengisi posisi sayap kiri Man City beberapa kali dalam musim ini.
Penyerang tengah: Raheem Sterling
Meski De Bruyne-lah yang dipasang sebagai penyerang oleh Guardiola dalam beberapa kesempatan di musim ini, Sterling menjadi nama untuk mengisi posisi penyerang tengah pada tim ini, karena De Bruyne ditaruh sebagai gelandang.
Sebagai penyerang tengah, posisi ini sudah tidak terlalu asing bagi Sterling. Pertama kali dicoba oleh Brendan Rodgers, tercatat ada 20 pertandingan yang dijalani Sterling bersama Manchester City dan Liverpool, sesuai keterangan transfermarkt. Produktivitas Sterling cukup tajam karena dia berhasil mencetak 9 gol di posisi ini.
Cadangan: Aleix Garcia dan Brahim Diaz
Garcia (19) sudah dimainkan oleh Guardiola sebanyak lima kali di semua kompetisi.
Posisi yang biasa dijalani Garcia adalah gelandang tengah, meski begitu, dia juga dapat memainkan posisi gelandang bertahan dan gelandang serang.
Sedangkan Diaz (17) baru dimainkan 10 menit saat melawan Swansea di Piala Liga. Pemain Spanyol yang juga memiliki darah Maroko ini tercatat lebih sering bermain sebagai gelandang serang.
***
Susunan pemain di atas tidak perlu ditanggapi terlalu serius, karena ini adalah formasi yang bersifat fiksi. Misalnya mungkin ada yang ingin menaruh Yaya sebagai kiper karena tinggi badannya paling cocok (188 cm), atau mau memakai formasi dengan tiga bek, mumpung sedang tren.
Tentu saja formasi ini hampir mungkin tidak akan terjadi di pertandingan sebenarnya, kecuali Guardiola terlanjur jatuh cinta dengan sangat dalam kepada para gelandang di kesebelasannya.
Beginilah formasi Manchester City dalam bentuk grafis.
Jika kalian punya ide lain untuk menyusun formasi dari barisan gelandang Pep Guardiola, boleh saja membagikannya di Twitter, Facebook, atau di kolom komentar.
Komentar