Zlatan Ibrahimovic datang ke Manchester United dengan segala euforia yang menyelimutinya. Euforia tersebut yang membuat para pendukung Manchester United, mengharapkan kembali sosok penyerang yang penuh kharisma dan memiliki bakat seperti halnya Eric Cantona. Mereka menganggap, setidaknya Ibra memiliki hal tersebut.
Zlatan datang ke Manchester United pada bursa transfer musim panas 2016 dari Paris-Saint Germain. Ia datang dengan status bebas transfer, dan langsung membuat kehebohan dan perkenalan-perkenalan yang menarik sejak pertama kali kedatangannya ke Old Trafford. Hal inilah yang membuat ekspektasi publik Manchester kepadanya menjadi begitu besar.
Tapi perjalanan di Liga Primer tidaklah semudah di liga-liga lain yang pernah dialami oleh Zlatan. Ia sempat mengalami puasa gol selama enam laga berturut-turut dan hal ini berpengaruh terhadap penampilan United di atas lapangan dan juga euforia para pendukung United. Zlatan pun mengakui bahwa ia membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan ritme Liga Primer yang menurutnya sangatlah cepat.
"Satu hal yang membuat saya terkejut akan liga ini adalah tentang tempo yang dimainkan. Di sini permainan tidak terpusat pada satu orang. Pergerakan bola dari depan ke belakang pun terasa begitu cepat," ujar Zlatan seperti dikutip The Guardian.
"Meski awalnya saya sempat kesulitan, tapi saya sadar bahwa inilah atmosfer Liga Primer. Saya harus segera menyesuaikan diri dan beradaptasi. Saya percaya diri bisa melakukannya, karena saya sudah bermain di beberapa liga di Eropa, dan saya mampu beradaptasi di liga-liga tersebut," tambahnya.
Sesuai dengan ucapannya, ia pun beradaptasi dengan cepatnya Liga Primer. Total sampai sekarang ia sudah mencetak 11 gol dari 16 penampilan yang ia catatkan di Liga Primer bersama The Red Devils. Lebih mengesankan lagi, tujuh gol yang Zlatan cetak berhasil ia torehkan dalam tujuh laga terakhir (minus melawan Arsenal saat ia mendapatkan hukuman akumulasi kartu kuning). Pujian pun serta merta berdatangan untuk Zlatan, termasuk dari lawan-lawannya.
"Ia bagus dalam duel udara, memiliki kaki yang luar biasa, juga tubuh yang kuat. Lihatlah gol keduanya ke gawang kami (West Bromwich Albion). Ia begitu fokus pada bola dan juga pergerakan pemain di sekitarnya, sebelum akhirnya mencetak gol dengan tendangan chip yang indah. Berapakah usianya? 35 tahun? Sungguh saya tidak percaya. Ia benar-benar pemain yang brilian," ujar penjaga gawang West Brom, Ben Foster.
Euforia yang sempat meredup setelah Zlatan paceklik gol dalam enam laga pun kembali hidup. Harapan-harapan mulai berdatangan, dan Zlatan percaya diri dapat memenuhi harapan tersebut karena ia merasa masih segar, bertenaga, dan sanggup bermain dalam waktu yang lebih lama.
"Semakin tua usia saya, semakin baik saya bermain, seperti halnya anggur merah. Anda suka anggur merah? Saya adalah anggur merah tersebut, yang semakin lama disimpan, rasanya semakin enak," ujarnya seperti dilansir ESPN FC.
"Saya sudah bisa beradaptasi dengan baik, dan saya merasa bahagia sekaligus luar biasa di sini. Usia saya memang 35 tahun, tapi saya merasa bahwa saya masih seperti pemain berusia 20 tahun. Saya rasa saya masih bisa bermain sampai usia 50 tahun," tambahnya.
Komentar