Manchester City sukses mengalahkan Arsenal 2-1 dalam lanjutan Liga Primer 2016/2017 yang berlangsung pada Minggu (18/12/2016) malam. Namun perdebatan tentang dua gol yang dicetak City masih mengemuka, terutama gol yang dicetak oleh Raheem Sterling.
The Citizens sukses berbalik unggul lewat dua gol dari Leroy Sane dan Raheem Sterling. Dua gol ini mengundang reaksi keras dari manajer Arsenal, Arsene Wenger. Ia mengatakan bahwa dua gol yang dicetak oleh Manchester City tersebut adalah dua gol berbau offside.
"Dua gol tersebut adalah gol-gol berbau offside. Tapi pada akhirnya saya harus menerima keputusan tersebut, dan Arsenal memang sudah biasa mendapatkan keputusan aneh sampai pertengahan musim 2016/2017 ini," ujar Wenger seperti dikutip Sky Sports.
"Gol kedua itu offside, begitu pula gol pertama. Yah, apa yang bisa saya lakukan? Kami harus menerimanya. Ada hal yang lebih baik untuk dilakukan, yaitu menganalisis kenapa kami bisa kalah dalam pertandingan tersebut (melawan City)," tambahnya.
Khusus untuk gol Sane, situasinya memang menyulitkan hakim garis karena berlangsung dengan cepat. Sehingga ia tidak berdiri di posisi yang semestinya.
Lalu, bagaimana dengan situasi gol kedua, ketika ada gerakan dari David Silva yang tampak seperti mengganggu Cech?
Untuk menilainya, mari kita perhatikan kembali Laws of The Game FIFA. Dalam aturan Laws of The Game, offside, selain ketika seorang pemain berdiri melebihi pemain lawan terakhir, terbagi dalam tiga bagian, yaitu ketika mengganggu permainan, mengganggu lawan, atau mendapatkan keuntungan dari situasi tersebut.
Situasi dalam gol kedua yang dicetak oleh Raheem Sterling cukup kompleks. Dalam proses gol Sterling, terlihat ada gerakan yang diilakukan oleh David Silva kepada Petr Cech ketika Sterling menendang bola. Mari kita lihat tayangan gol kedua Raheem Sterling di bawah ini.
https://twitter.com/ManCityGoaIs/status/810551148700663808
Saat Sterling masuk ke kotak penalti, melakukan tusukan, lalu menendang bola, tampak ada satu pemain yang melakukan gerakan di dekat Cech. Ia adalah David Silva. Silva berlari dari tengah, lalu terlihat seperti berusaha memotong bola yang ditendang Sterling.
Jika mengacu kepada aturan Laws of The Game, gol ini sebenarnya bisa saja tidak disahkan karena terlihat adanya gerakan Silva yang berusaha mengganggu Cech, seperti yang disebutkan pada aturan kedua. Selain itu Silva pun dapat terjerat aturan ketiga, karena mendapatkan keuntungan dari situasi tersebut, sebuah keuntungan berupa gol.
Dalam situasi gol Sterling, Cech terlihat sudah siap untuk menghadang tendangan Sterling, tapi sedikit terganggu dengan pergerakan dari David Silva yang seolah seperti akan memotong bola. Jika merunut pada aturan Laws of The Game, gol kedua ini bisa saja dianulir karena Silva. Meski tidak menyentuh bola, ia mengganggu Petr Cech.
Situasi abu-abu pun terjadi dalam gol kedua ini. Wasit tetap mengesahkan gol dari David Silva karena mungkin dari kacamata wasit, gerakan Silva tersebut dilakukan setelah bola dari Sterling ditendang, sehingga gerakan dari Silva tersebut tampak tidak seperti mengganggu Petr Cech.
Apalagi arah tendangan Sterling adalah ke tiang dekat, sehingga adanya gerakan dari David Silva yang muncul dari tiang jauh tidak dianggap berpengaruh.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan penjaga gawang Arsenal, Petr Cech. Penjaga gawang yang juga pernah membela Chelsea ini mengungkapkan bahwa pandangannya dalam gol Sterling tersebut memang terganggu, tapi ia tidak yakin bahwa Silva yang mengganggu pandangannya.
"Saya kira semua berubah bagi kami ketika babak kedua. Mereka berhasil lepas dari tekanan dan pada akhirnya mampu membalikkan kedudukan. Soal gol Sterling, ada banyak pemain yang berada di dekat bola ketika itu, sehingga hal tersebut menghalangi pandangan saya. Banyak orang berlari di depan saya, dan saya tidak tahu apakah David Silva atau pemain lain yang mengganggu pandangan saya," ujar Cech seperti dilansir situs resmi Arsenal.
Situasi ini sedikit berbeda dengan situasi ketika gol Miralem Pjanic yang dianulir dalam laga Serie A pada beberapa waktu lalu. Ketika itu gol Pjanic dianulir karena wasit Nicola Rizzoli menilai ada gangguan dari para pemain Juventus terhadap Gianluigi Donnarumma, yang mengakibatkan gerak tubuh Donnarumma terganggu sehingga bola meluncur masuk ke dalam gawang.
Baca Juga: Gol Miralem Pjanic, Sah Atau Tidak?
Kembali situasi sulit muncul disaat wasit harus mengambil keputusan yang tepat dalam waktu yang cukup singkat. Tampaknya melihat situasi seperti ini yang kerap muncul, penggunaan video replay akan segera direalisasikan di Inggris.
Lalu, bagaimana menurut Anda tentang gerakan Silva tersebut?
foto: @ChampionsLeague
Komentar