Rumor kepindahan gelandang muda potensial milik Thailand, Chanathip Songkrasin, yang telah menyeruak dalam sebulan terakhir ini, akhirnya terjadi. Keinginan salah satu klub J-League, Consadole Sapporo, untuk mencari pengganti Irfan Bachdim, dengan mengangkut Chanathip ke Jepang akhirnya diizinkan oleh Muangthong United, klub di mana Chanathip bermain saat ini.
Akan tetapi, Chanathip yang didatangkan sebagai pemain pinjaman ini baru akan bermain bersama Consadole pada bulan Juli 2017 nanti. Saat ini, pemain yang baru saja didaulat sebagai pemain terbaik Piala AFF 2016 ini masih akan bermain di putaran pertama Liga Thailand, juga masih akan ambil bagian di babak grup Liga Champions Asia bersama Muangthong.
Keinginan Consadole untuk merekrut Chanathip sebenarnya terjadi sejak beberapa musim lalu, akan tetapi hal ini urung terjadi karena presiden klub Muangthong, Pongsak Pholanan, tidak mengizinkan Chanathip untuk bermain di divisi kedua Liga Jepang, tempat di mana Consadole berkompetisi saat itu.
Saat Consadole akhirnya berhasil promosi ke J-League, barulah Pongsak Pholanan mengizinkan Chanathip untuk hijrah ke Jepang. Pongsak Pholanan pun bahkan mendukung langkah Chanathip dengan tidak kembali menghalang-halangi kepindahannya saat ini.
“Hari ini, kita melihat sebuah mimpi bagi pesepakbola Thailand menjadi kenyataan,” ungkap Pongsak Pholanan seperti yang dilansir laman resmi AFC. Kita akan memiliki pemain Thailand pertama yang bermain di J-League. Kami sudah menjalin komunikasi dengan Consadole untuk sementara ini. Ini adalah sebuah proses yang memakan waktu karena pemain Thailand tidak pernah pindah ke Jepang sebelumnya.”
“Kami cemas jika membiarkan dirinya bergabung dengan Consadole ketika mereka masih berkutat di divisi kedua, karena kami percaya jika ia lebih pantas bermain di divisi tertinggi. Setelah mereka berhasil memenangi liga dan berhasil promosi ke J-League, akhirnya kami berhasil mencapai kesepakatan. Ia akan bergabung dengan status pinjaman selama satu setengah tahun dengan opsi pembelian permanen,” tutup Pongsak Pholanan.
Jauh sebelum Muangthong meresmikan kepindahan Chanathip ke Consadole Sapporo, pemain berjuluk Messi J ini hampir saja bermain lebih awal di Jepang andai trial-nya bersama klub Shimizu S-Pulse pada tahun 2013 lalu diakhiri dengan sebuah sodoran kontrak.
Kepindahan Chanathip ke Jepang pun didukung oleh mantan pelatih yang memberikan debut kepadanya kala masih bermain di BEC Tero Sarana, Andrew Ord. Ord mengungkapkan jika pengalaman yang dimiliki oleh Chanathip akan menjadi modal penting bagi dirinya.
“Dia telah memainkan laga sekitar 200 kali di usianya yang baru mencapai 23 tahun, itu menjadi pengalaman bagi dirinya untuk melangkah. Ia pun telah berhasil menangani tekanan yang diberikan oleh publik yang melabelinya sebagai pemain terbaik Thailand dalam tiga tahun terakhir, jadi seharusnya itu dapat membantu,” ungkap Ord kepada ESPN.
“Saya selalu berpikir dia memiliki kemampuan teknik untuk bermain di tingkat yang lebih tinggi. Hanya masalah fisik dan mental yang harus segera ia kembangkan secara cepat, mengenai taktik, ia memiliki wawasan yang baik tentang itu dan ia akan dapat mempelajarinya dengan cepat. Saya akan mengikuti perkembangannya, dan mendoakan yang terbaik baginya.”
Liga Jepang yang sangat mengandalkan kecepatan pun disebut-sebut akan cocok dengan gaya bermain Chanathip yang gemar melakukan akselerasi selama pertandingan. Sehingga Chanathip pun diprediksikan tidak akan terlalu mengalami kesulitan di Liga Jepang nanti.
Komentar