Tidak bisa dimungkiri, Chelsea saat ini menjadi kandidat kuat juara Liga Primer Inggris 2016/2017. Karena hingga pekan ke-17 yang telah dilalui, skuat berjuluk The Blues tersebut memuncaki klasemen Liga Primer dengan unggul enam poin dari peringkat kedua, Liverpool, dan tujuh poin dari peringkat ketiga, Manchester City.
Memuncaki klasemen sementara Liga Primer saat Natal, Chelsea boleh percaya diri bisa mengakhiri musim sebagai juara. Karena dari tujuh musim terakhir, enam kesebelasan yang memuncaki klasemen saat Natal berhasil menjadi juara di akhir musim. Hanya Liverpool yang gagal melakukannya.
Penampilan Chelsea musim ini memang semakin menanjak dari waktu ke waktu, khususnya setelah sang manajer, Antonio Conte, mengandalkan formasi dasar 3-4-3. Menghadapi pekan ke-18, Chelsea tengah mengoleksi 11 kemenangan beruntun. Dari 11 laga tersebut, The Blues mencetak 25 gol dan hanya kebobolan dua gol saja (hanya dibobol Christian Eriksen dan gol bunuh diri Gary Cahill).
Catatan ini menyamai rekor Chelsea dalam hal kemenangan beruntun yang sebelumnya terjadi pada 2009, saat dilatih Guus Hiddink yang kemudian berpindah ke Carlo Ancelotti. Chelsea masih terus memburu rekor kemenangan beruntun Liga Primer sepanjang masa yang dipegang Arsenal kala mencatatkan 14 kemenangan beruntun pada 2002.
Tahun 2016 sendiri seolah menjadi ajang kebangkitan Chelsea yang sempat terseok-seok menjelang akhir tahun 2015 lalu. Pada Natal musim lalu, Chelsea sedang berada di posisi 15 klasemen dengan torehan 18 poin saja. Kebobolan Chelsea saat itu pun mencapai 27 gol, tak seperti saat ini yang menjadi kesebelasan dengan kebobolan tersedikit, 11 gol. Saat itu Chelsea juga baru berpisah dengan Jose Mourinho.
Bahkan jika ditotal, poin Chelsea di Liga Primer sepanjang 2016 merupakan yang tertinggi dengan torehan 73 poin. Jumlah tersebut di atas Tottenham Hotspur yang meraih 68 poin sepanjang 2016 (masih bisa bertambah karena terdapat dua laga sebelum tahun 2016 berakhir).
Conte menyumbang 43 poin dalam total 73 poin tersebut. Jika dirata-ratakan, Conte memiliki persentase 82% kemenangan sampai saat ini. Jika ditotal dengan segala kompetisi, Conte meraih persentase 80% kemenangan dengan catatan 16 kali menang, satu kali imbang dan tiga kekalahan.
Sepanjang 2016, total Chelsea meraih 21 kemenangan di Liga Primer, terbanyak jika dibandingkan kesebelasan lain. Jumlah kekalahan yang didapat pada 2016 pun merupakan yang tersedikit, lima kekalahan saja. Torehan tersebut kemungkinan bertambah karena Chelsea punya rekor baik di Boxing Day dengan 11 laga tanpa kekalahan (enam menang dan lima imbang). Terakhir kali Chelsea kalah di Boxing Day adalah ketika ditaklukkan Charlton Athletic dengan skor 4-2 pada tahun 2003.
Hanya saja Chelsea menghadapi sedikit masalah jelang menghadapi Bournemouth pada pekan ke-18 nanti. Chelsea dipastikan tak bisa diperkuat oleh dua pemain andalannya, yaitu Diego Costa dan N`Golo Kante. Apalagi Costa dan Kante sebelumnya tak pernah absen di 17 laga Chelsea di Liga Primer, bersama Thibaut Courtois, Cesar Azpilicueta, dan Gary Cahill.
Terkhusus untuk Costa, penyerang asal Spanyol kelahiran Brasil ini merupakan tulang punggung utama Chelsea dalam meraih kemenangan. Dalam 11 rentetan kemenangan Chelsea, tercatat Costa mencetak delapan gol. Penyerang berusia 28 tahun ini pun saat ini merupakan pencetak gol terbanyak Liga Primer dengan 13 gol. Jangan lupakan pula torehan lima asis yang sudah ia buat sejauh ini.
Bersama Costa, Chelsea memang memiliki lini serang yang cukup menakutkan. Saat ini, Chelsea tercatat telah mencetak 29 gol dari open play. Jumlah yang juga diraih oleh Arsenal dan Liverpool tersebut merupakan yang tertinggi di Liga Primer. Karenanya menarik untuk kita nantikan apakah Chelsea mampu melanjutkan tren positifnya atau tidak karena mereka dipastikan bermain tanpa Diego Costa yang menjadi sumber utama kekuatan Chelsea musim ini.
foto: fourfourtwo.com
Komentar