Liverpool mengakhiri tahun 2016 dengan positif. Mengawali Boxing Day dengan menghadapi Stoke City, Rabu (28/12) dini hari WIB, skuat berjuluk The Reds ini berhasil menang telak dengan skor 4-1. Padahal Liverpool sempat tertinggal lebih dulu lewat gol Jonathan Walters.
Ternyata kemenangan itu tak hanya membuat Liverpool menjaga jarak enam poin dengan pemuncak klasemen, Chelsea. Karena gol-gol yang dicetak oleh Roberto Firmino, Adam Lallana, bunuh diri Gianelli Imbula dan Daniel Sturridge mengokohkan Liverpool sebagai pencetak 45 gol sepanjang musim 2016/2017.
Jumlah 45 gol tersebut tak hanya menjadi yang terbanyak di Liga Primer, melainkan juga di Eropa. Jumlah tersebut mengalahkan Barcelona (41), Real Madrid (40), dan Napoli (40) sebagai kesebelasan liga top Eropa yang mencetak di atas 40 gol. Hanya AS Monaco (56) dan Feyenoord (47) yang berada di atas Liverpool.
Tak hanya sampai di situ, torehan empat gol yang dicetak Liverpool pada laga melawan Stoke pun membuat Liverpool total mencetak 86 gol di tahun 2016 ini. Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak di Liga Primer.
Jumlah 86 gol yang dibuat Liverpool pun mendekati torehan terbaik Liverpool dalam satu tahun pada tahun 1985. Saat itu, Liverpool berhasil mencetak 87 gol. Meskipun begitu, bisa dibilang Liverpool asuhan Juergen Klopp memang merupakan salah satu lini serang Liverpool terbaik sepanjang sejarah mereka.
Wajar memang, sejak diasuh Klopp, Liverpool tak bergantung pada satu pemain semata. Kerjasama tim tampaknya begitu dikedepankan oleh Klopp. Saat Philippe Coutinho absen pun terbukti bahwa Liverpool masih mampu mencetak banyak gol. Banyak pemain yang bisa diandalkan untuk memecah kebuntuan.
Tak heran baik pemain depan maupun tengah cukup banyak mencetak gol maupun asis. Misalnya Sadio Mane yang mencetak delapan gol, terbanyak di Liverpool (Liga Primer) saat ini, turut menyumbang empat asis. Roberto Firmino yang mengoleksi enam gol, menciptakan tiga asis. Coutinho yang mencetak lima gol, berhasil membuat lima asis. Sedangkan Adam Lallana, ia mengoleksi tujuh gol dengan sumbangan enam asis.
Dampak kehadiran Klopp juga terlihat pada diri Lallana. Seperti yang dilansir Squawka, sebelum dilatih Klopp, Lallana memiliki catatan statistik kurang mengesankan; mencetak lima gol dan tiga asis dalam 31 pertandingan. Namun dari 42 pertandingan bersama Klopp, Lallana telah mencetak 11 gol dan 12 asis dari 42 pertandingan. Lallana memang telah menjadi bagian penting dalam skuat Liverpool asuhan Klopp.
Skema gegenpressing pun semakin dipahami oleh para penggawa Liverpool. Terbukti pada musim ini, Liverpool menjadi kesebelasan ketiga terbanyak dalam hal rataan tembakan per pertandingan di liga top Eropa. Liverpool memiliki rataan 18,1 tembakan per pertandingan. Jumlah ini hanya kalah dari Real Madrid (19,7) dan Tottenham Hotspur (18,7). Di bawah Liverpool terdapat Napoli, Inter, AS Roma, Manchester City, Manchester United, Barcelona dan Juventus.
Liverpool juga memiliki catatan impresif perihal kartu kuning dan kartu merah di liga. Sejauh ini, Liverpool baru mengoleksi 25 kartu kuning saja, tanpa satupun kartu merah. Ini merupakan yang terbaik keenam, di bawah Montepellier, Gladbach, Dortmund, Bayern, dan Leverkusen.
Hanya saja, catatan gemilang di atas tidak/belum dibarengi dengan kekokohan di lini pertahanan. Dari enam peringkat teratas Liga Primer, Liverpool menjadi kesebelasan paling banyak kebobolan, 21 kali. Jika Liverpool bisa memperbaiki kualitas lini pertahanan mereka, tentu Liverpool bisa menjadi kesebelasan yang menakutkan di putaran kedua nanti.
Komentar