Carlos Tevez, Pemain dengan Gaji Termahal di Dunia yang Menjilat Ludahnya Sendiri

Cerita

by Redaksi 27 41588

Redaksi 27

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Carlos Tevez, Pemain dengan Gaji Termahal di Dunia yang Menjilat Ludahnya Sendiri

Carlos Tevez akhirnya resmi berlabuh ke Liga Super Tiongkok. Ia bergabung dengan salah satu kesebelasan Tiongkok, Shanghai Shenhua dengan mahar 84 juta euro seperti yang dilansir oleh The West Australia. Ini menjadikannya sebagai pemain termahal keenam di dunia, di bawah Paul Pogba, Gareth Bale, Cristiano Ronaldo, Gonzalo Higuain dan Neymar.

Selain itu, Tevez juga akan mendapatkan gaji yang sangat besar di Shanghai Shenhua yaitu sebesar 615 paun per pekan. Gaji tersebut membuatnya menjadi pesepakbola dengan gaji tertinggi di dunia mengalahkan dua mega bintang sepakbola saat ini, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Kepindahan Tevez ke Tiongkok ini menjadi transfer besar kedua yang dilakukan oleh kesebelasan-kesebelasan Tiongkok. Sebelumnya tetangga satu kota Shanghai Shenhua, Shanghai SIPG merekrut pemain timnas Brasil, Oscar dari Chelsea dengan harga 70.4 juta euro.

Menanggapi kepindahan Tevez, mantan kesebelasannya, Boca Juniors mendoakan yang terbaik bagi Tevez di masa depan melalui pernyataan mereka di laman resmi Boca Juniors.

“Semoga beruntung Carlitos, kamu akan selalu berada di hati kami,” tulis pernyataan Boca Juniors di laman resminya.

Sementara itu Shanghai Shenhua melalui akun media sosial mereka berharap Tevez dapat memberikan dampak yang baik untuk lini penyerangan mereka.

“Tim berharap Tevez dapat membantu meningkatkan kualitas lini penyerangan Shanghai Shenhua baik di kancah Asia maupun di domestik. Dan berkontribusi untuk membuat pertandingan lebih menghibur bagi para pendukung,” tulis pernyataan Shanghai Shenhua di akun media sosialnya seperti yang dilansir oleh Foxsports Australia.

Di Shanghai Shenhua, Tevez akan bergabung dengan beberapa pemain yang pernah bermain di Eropa juga yaitu dua mantan pemain Inter Milan, Obafemi Martins dan Fredy Guarin. Ia akan berada di bawah asuhan mantan pemain timnas Uruguay, Gustavo “Gus” Poyet yang baru ditunjuk sebagai pelatih Shanghai Shenhua bulan lalu.

Selain Oscar dan Tevez, sebelumnya juga sudah begitu banyak pemain yang pernah merumput di benua biru pindah ke Tiongkok. Nama-nama seperti Hulk, Ezequiel Lavezzi, Graziano Pelle, Jackson Martinez dan Alex Teixeira sudah lebih dulu menjajal sepakbola Tiongkok.

Perubahan besar-besaran yang terjadi di sepakbola Tiongkoklah yang mampu membuat para pemain tersebut rela meninggalkan gemerlapnya kompetisi Eropa. Tawaran gaji yang sangat besar membuat para pemain tersebut tak sanggup menahan hawa nafsunya akan kehidupan mewah dengan bergelimangan harta. Walaupun mungkin ada di antara mereka yang mengatakan mereka pindah bukan karena uang, tetapi tetap saja tak bisa dipungkiri, godaan finansial tersebut menjadi salah satu magnet dari sepakbola Tiongkok.

Kesebelasan-kesebelasan Tiongkok tersebut sangat berani dan royal dalam mengeluarkan uang mereka. Bukan hanya dengan tawaran gaji yang selangit, mereka juga rela membeli para pemain incaran mereka dengan harga yang tidak masuk akal. Lihat saja kasus Tevez ini, dengan umur sudah mencapai 32 tahun, Shanghai Shenhua rela mengeluarkan uang sebesar 84 juta euro dan menjadikan Tevez sebagai pemain termahal keenam di dunia.

Selain Tevez, ada empat pemain lainnya yang masuk ke dalam 50 pemain termahal di dunia setelah dibeli oleh kesebelasan Tiongkok. Mereka adalah Oscar yang dibeli oleh Shanghai SIPG dengan harga 70,4 juta euro, Hulk yang juga dibeli oleh Shanghai SIPG dengan harga 55,8 juta euro, Alex Teixeira yang dibeli oleh Jiangsu Suning dengan harga 50 juta euro dan Jackson Martinez yang dibeli oleh Guangzhou Evergrande dengan harga 42 juta euro.

Godaan uang yang berlimpah memang dapat membutakan siapapun. Ini terbukti pada seorang Tevez. Kepindahannya ke Shanghai Shenhua ini membuatnya menjilat ludahnya sendiri. Pada 2010 di sebuah wawancara ia mengatakan bahwa ia telah lelah bermain sepakbola dan ia lelah juga dengan orang-orang di sepakbola yang hanya memikirkan uang saja. Berikut petikan wawancara Tevez pada 2010 tersebut seperti yang dikutip oleh Eurosport.

“Jika Anda bertanya kepada saya, saya akan senang untuk memiliki kehidupan lama saya kembali di lingkungan Fuerte Apache. Saya tidak ingin bermain lagi. "

"Saya lelah dengan sepakbola tapi saya juga lelah dengan orang-orang yang bekerja di sepakbola hanya untuk uang dan saya tidak menyukainya.”

Pada akhirnya manusia tetaplah akan menjadi manusia. Hari ini ia berpikir dan berkata seperti ini, bisa jadi hari esok ia akan berpikir dan berkata hal yang berbeda lagi. Sifat plin-plan yang dipunyai oleh manusia tentu menjadi salah satu penyebabnya. Dan kita juga tidak bisa menyalahkan Tevez yang masih mengejar uang walaupun ia pernah mengatakan bahwa ia tidak menyukai orang-orang yang hanya mengejar uang saja di sepakbola. Selama ia masih berprofesi sebagai pesepakbola, wajar-wajar saja jika menghasilkan uang sebanyak-banyaknya masih menjadi salah satu tujuannya.

Bagi Shanghai Shenhua, dengan bergabungnya Tevez ini tentu akan menambah kualitas lini penyerangan mereka. Walaupun sudah berusia 32 tahun, kemampuan Tevez dalam mengolah si kulit bundar dan instingnya dalam mencetak gol masih cukup mumpuni dan menakutkan bagi lini pertahanan lawan. Kehadiran Tevez mungkin akan bisa membantu Shanghai Shenhua untuk meraih gelar Liga Super Tiongkok 2017. Gelar yang terakhir kali diraih oleh Shanghai Shenhua pada 1995.

foto : shenhuafc.com.cn

Komentar