Coba Anda cari di internet, adakah foto yang menampilkan Paul Pogba berbarengan atau berdampingan dengan Sir Alex Ferguson? Baik dari rentang waktu ketika Pogba dan Sir Alex masih di Manchester United (2009-2012), sampai kepada Pogba kembali lagi ke United (Agustus 2016 sampai sekarang) ternyata hampir tidak ada.
Hal ini membuat saya bertanya-tanya, apakah Pogba dan Ferguson memiliki hubungan yang baik?
Pertanyaan ini semakin membuat saya penasaran setelah mengetahui jika Pogba sangat sakit hati dengan Sir Alex pada saat ulang tahun Ferguson yang ke-70, pada pertandingan Liga Primer Inggris antara United melawan Blackburn Rovers di Old Trafford.
Baca selengkapnya: Kesalahan Terbesar Alex Ferguson di Hari Ulang Tahunnya
“Ia adalah pelatih yang sangat saya hormati,” kata Pogba. Kutipan itu saya temukan di situs ESPN pada Juni 2016. “Tapi dia adalah manusia. Aku adalah seseorang yang mengatakan apa yang ia pikirkan.”
“Apakah itu Ferguson atau [Barrack] Obama, aku akan mengatakan kepadanya. Ferguson datang ke tempatku. Kami berbicara. Pembicaraan itu membuatku berpikir. Ia ingin mempertahankanku [di United], tapi aku sudah membuat keputusan untuk pergi,” kata pemain asal Prancis tersebut.
Tidak perlu lagi kita mempertanyakan alasan Pogba ingin pergi dari kesebelasan yang begitu ia cintai. Ia sendiri bahkan menyatakan bahwa ia sudah merasa laiknya adalah seorang Mancunian (orang asli Manchester) meskipun sebenarnya tidak.
Pogba merasa disia-siakan oleh Ferguson
Pogba adalah orang Prancis. Ia tidak lahir di Manchester dan ia bukan seorang Mancunian. Tapi ia sangat mencintai kesebelasan Manchester United. Ia datang ke Manchester pada 7 Oktober 2009 dari akademi Le Havre.
Awalnya ia hanya bermain di tim akademi dan tim U18. Ia baru naik pangkat menjadi anggota tim reserve pada November 2010. Pemain kelahiran 19 Maret 1993 ini kemudian naik pangkat lagi menjadi anggota tim senior (first team) bersama dengan empat pemain akademi United lainnya pada 19 Februari 2011.
Saat itu, Ferguson-lah yang menaikkan Pogba menjadi anggota tim utama untuk mempersiapkan kesebelasannya menghadapi Crawley Town di pertandingan babak kelima Piala FA. Pogba diberikan nomor punggung 42.
Menjelang awal musim 2011/2012, Ferguson mengonfirmasi jika Pogba akan banyak dilibatkan di tim senior pada musim tersebut. “Aku pikir jika kami menahan Pogba [untuk tidak bermain], apa yang akan terjadi? Ia akan pergi. Kamu tahu, dalam beberapa tahun ke depan ketika kontraknya akan habis,” kata Ferguson.
“Jadi kami harus memberinya kesempatan untuk melihat bagaimana ia bermain di tim utama dan ia memiliki kemampuan yang hebat,” tutup Ferguson.
Benar saja, pada 19 September 2011, ia menjalani debutnya di tim senior United pada pertandingan Piala Liga Inggris melawan Leeds United. Ia masuk setelah turun minum dan berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 3-0.
Pogba kemudian menjalani pertandingan keduanya bersama tim utama di pertandingan babak keempat Piala Liga melawan Aldershot Town pada 25 Oktober 2011.
Pemain asal Prancis ini baru menjalani debut Liga Primernya melawan Stoke City pada 31 Januari 2012, menggantikan Javier Hernández di menit ke-72. Ia juga kembali bermain sebagai pemain pengganti pada 11 Maret ketika United menghadapi West Bromwich Albion.
Empat hari berselang, ia memainkan pertandingan pertamanya di Eropa pada leg kedua babak 16 besar Liga Europa UEFA melawan tuan rumah Athletic Bilbao. Ia kembali bermain sebagai pemain pengganti pada menit ke-63 menggantikan Michael Carrick. Pada pertandingan itu United kalah 2-1 (5-3 secara agregat).
Selebihnya, pemain yang saat itu berusia 19 tahun itu tidak pernah lagi berada di atas lapangan sebagai pemain tim senior Manchester United. Ia kembali ke tim reserve dan menjuarai Manchester Senior Cup pada Mei 2012.
Secara total, ia hanya bermain pada tiga pertandingan Liga Primer, menghabiskan 68 menit di atas lapangan, dan kemudian pergi dengan cuma-cuma ke Juventus di akhir musim.
Baca selengkapnya: Cerita Pahit Manis Pogba bersama Manchester United
Membahas ke masa lalu, ketika Ferguson datang ke rumah Pogba untuk membujuknya bertahan, ibu Pogba, Yeo Moriba, mengatakan bahwa anaknya tersebut sempat menangis.
“Aku berkata: ‘Apa? Ferguson datang ke rumahku! Ia datang sendirian’,” kata ibunya seperti yang kami kutip dari AFP. “Sebelumnya kami sudah membicarakan ini dengan saudara-saudaranya dan kami telah memutuskan: ia tidak akan bertahan.”
“Ferguson menghukumnya. Ia tidak memainkannya, Paul merasa kesepian. Ia bahkan menangis di kantor Ferguson saat Ferguson bersikap demikian.”
Pada buku Ferguson berjudul ‘Leading’, Ferguson mencoba memberi pengertian melalui sudut pandangnya, ia berkata bahwa kehadiran Mino Raiola sebagai agen yang merepresentasikan Pogba adalah faktor utama yang membuat situasi menjadi kompleks pada saat itu.
“Kami memiliki Paul di bawah kontrak tiga tahun, dan kontrak itu memiliki opsi perpanjangan satu tahun yang akan kami aktifkan. Raiola kemudian muncul dan pertemuan pertama kami menghasilkan kegagalan [pemahaman]. Dia dan aku seperti minyak dan air.”
“Sejak saat itu semua sudah terlambat karena Raiola mampu mengambil hati Paul dan keluarganya, dan pemain itu kemudian menandatangani perjanjian dengan Juventus”
Peran Mourinho dalam mengembalikan Pogba
Sir Alex sebenarnya menyesali kepergian Pogba. Pogba yang kemudian pergi ke Italia, menunjukkan jati dirinya sebagai pemain besar dengan menjadi pemain yang berpengaruh bukan hanya bagi Juventus, tetapi juga bagi tim nasional Prancis.
Di sisi lain, United terlihat kesulitan menemukan pemain yang berpengaruh di lini tengah. Sejak pensiunnya Paul Scholes pada 2013 (pensiun yang kedua kalinya), lini tengah United tidak pernah terlihat berbahaya.
Ferguson kemudian pensiun pada akhir musim 2012/2013, satu musim setelah kepergian Paul Pogba. Pergantian manajer ke David Moyes dan kemudian Louis van Gaal juga masih menyisakan rasa yang sesak karena ada mantan pemain United yang menjadi fenomenal di tanah Italia.
Ratapan tersebut akhirnya berakhir pada masa manajer José Mourinho. Di awal musim 2016/2017 ini, Mourinho berani menebus kesalahan Ferguson tersebut dengan melabeli Pogba sebagai pemain termahal di dunia: 105 juta euro.
Namun keputusan Mourinho itu tidak ia lakukan dengan sembarangan. Ia sempat berkonsultasi dengan Ferguson.
“Kami bertukar beberapa ide mengenai hal itu (pembelian kembali Pogba)," kata Mourinho seperti yang kami kutip dari Manchester Evening News pada 18 Agustus 2016. “Aku tahu kesebelasan ini sudah melakukan segalanya, Sir Alex sudah melakukan segalanya.”
“Keputusan sudah dibuat di antara pemain, orang-orang di sekitarnya, agennya, dan itu bekerja dengan baik untuk mereka, itu adalah keputusan yang baik. Tapi aku pikir penting bagi kesebelasan ini untuk tidak takut melakukan apa yang mereka lakukan [membuat Pogba menandatangani kembali kontrak].”
“Jika kamu kehilangan pemain, itu tidak berarti bahwa jika kamu mendapatkan kesempatan untuk mendapatkannya kembali, kamu malah tidak melakukannya. Chelsea melakukan kesalahan yang sama dalam kasus [Nemanja] Matic. Dan beberapa tahun kemudian, aku mendorong kesebelasan untuk mendapatkannya kembali.”
“Kami membuat satu kesalahan, kenapa kami kemudian melakukan kesalahan yang sama? Jadi Paul telah kembali dan aku pikir sangat menyenangkan untuknya kembali.”
Meskipun ia menyoroti kesalahan United yang sempat melepas Pogba, Mourinho juga menyatakan jika Pogba mendapatkan banyak keuntungan karena pindah ke Italia.
“Siapa yang tahu? Jika ia tetap di sini dan menandatangani kontrak yang aku tahu Sir Alex sudah melakukan segalanya kepadanya, yaitu kontrak baru, aku pikir evolusi alami dari banyak hal akan menjadi tergantung kepadanya sendiri apakah ia bisa menjadi pemain seperti sekarang. Kenyataannya ia pergi.”
“Ia pergi ke negara dengan sepakbola yang sama sekali berbeda, mungkin juga filosofi yang berbeda, dan pengalamannya sangat berguna untuknya dalam mempersiapkannya menjadi pemain seperti sekarang. Siapa yang tahu? Aku selalu berpikir ketika mereka adalah pemain top, tidak penting di mana atau kapan. Kenyataan selalu terkuak.”
...Dan kita masih menanti foto Pogba berdampingan dengan Ferguson
Saat ditanya oleh Sky Sports pada 19 Agustus 2016 mengenai apa yang ia pikirkan tentang Ferguson, Pogba menjawab: “Sangat hormat, manajer terbaik di sepakbola. Aku tidak memiliki masalah apa-apa dengannya, dan aku tidak pernah akan punya masalah.”
“Satu-satunya masalah, mungkin, adalah aku ingin bermain. Mungkin untuknya itu terlalu dini, untukku itu terlalu lama. Aku sudah siap [waktu itu].”
“Aku belajar banyak darinya juga, jadi aku tidak punya masalah apa-apa dengannya.”
“...Aku pergi karena aku ingin bermain dan aku ingin menunjukkan kepada dunia, menunjukkan kepada United, bahwa aku sudah siap untuk bermain dan aku termotivasi untuk bermain.”
“Aku menghormatinya, aku akan selalu, selalu menghormatinya, dan aku berharap untuk bertemu dengannya lagi.”
Sejak Agustus 2016, Pogba sudah kembali menjadi pemain Manchester United. Di depan salah satu tribun yang dinamai dengan Sir Alex Ferguson Stand juga ia bisa melihat jika Sir Alex Ferguson sungguhan hampir selalu menonton pertandingan United.
Ia sudah bisa bertemu dengan Ferguson setiap hari sekarang. Dan di hari ulang tahun Ferguson hari ini, semoga kita benar-benar bisa menemukan kehangatan di antara Pogba dan Ferguson, setidaknya untuk membuktikan seluruh perkataan Pogba dan Ferguson di atas bukanlah omong kosong.
Jika Anda sudah bisa menemukan foto Pogba dan Ferguson berbarengan atau berdampingan, apalagi dalam situasi yang hangat, Anda boleh berbaginya kepada kami. Foto paling atas itu adalah salah satu yang berhasil kami temukan, saat Pogba debut di Liga Primer melawan Stoke City. Sementara foto pada tulisan sebelumnya adalah hasil edit-an kami. Satu foto lainnya yang bisa kami temukan di Twitter adalah foto di bawah ini:
https://twitter.com/metafootball_/status/767043618649571328
Komentar