Spekulasi mengenai siapa manajer selanjutnya dari Swansea City usai sudah. Paul Clement sudah menyatakan kesanggupannya untuk menjadi manajer Swansea dan ia sudah berbicara dan berdiskusi dengan manajemen Swansea perihal hal ini. Dalam 48 jam ke depan, ia akan menandatangani kontrak bersama The Swans, tepatnya sebelum Swansea menghadapi Crystal Palace.
Dilansir dari Sky Sports, sosok Clement memang sudah menjadi incaran manajemen Swansea sejak mereka memecat Francesco Guidolin pada Oktober 2016 silam. Clement, yang saat ini menjadi asisten pelatih Carlo Ancelotti di Bayern München, menjadi kandidat kuat pengganti Guidolin selain Bob Bradley, Gary Rowett, Harry Redknapp, dan Chris Coleman. Nama terakhir memutuskan untuk tetap melatih timnas Wales dan menutup pintu negosiasi dengan manajemen Swansea.
Di dunia manajerial, Clement memang memiliki rekor dan reputasi yang cukup baik. Sebagai asisten manajer, selain di Bayern, ia tercatat pernah menjadi asisten Carlo Ancelotti ketika Don Carlo masih menjadi manajer di Chelsea, Paris Saint-Germain (PSG), serta Real Madrid. Selama menjadi asisten manajer Carlo, Clement sukses membantu Carlo mengantarkan tim-tim tersebut menjadi juara, baik itu dalam kompetisi domestik (Chelsea dan PSG) maupun Eropa (Real Madrid).
Namun, berbanding terbalik dengan kariernya sebagai asisten manajer, karier manajerial dari Clement ini malah berakhir dengan tragis. Ia pernah menjadi manajer Derby County, tapi itu tidak berlangsung lama. Clement hanya menangani Derby selama delapan bulan, sejak Juli 2015 sampai Desember 2016. Padahal prestasi Derby saat diasuh olehnya tidak buruk-buruk amat,
yaitu peringkat lima Divisi Championship.
Oleh karena itu, tak heran banyak yang mempertanyakan perihal penunjukan Clement ini. Apalagi ujian berat akan ia temui ketika menangani Swansea yang sekarang berada di peringkat paling buncit di klasemen Liga Primer. Tugas utamanya yang cukup berat adalah membawa Swansea selamat dari jurang degradasi.
Tapi Alan Curtis, yang sekarang menjadi caretaker Swansea, mengatakan bahwa tugas Clement di Stadion Liberty bukan hanya sekedar membawa Swansea lolos dari jerat degradasi. Lebih dari itu, Curtis menyuarakan bahwa tugas lain dari Clement yang tak kalah beratnya selain membawa Swansea keluar dari jerat degradasi adalah mengembalikan mental anak-anak Swansea yang kadung jatuh usai kekalahan beruntun.
"Beberapa hasil yang sudah kami raih sejauh ini menunjukkan bahwa semuanya serba sulit bagi kami sekarang. Mental para pemain sudah jatuh akibat hasil buruk yang beruntun ini. Tapi, saya percaya bahwa kami masih mampu meraih hasil-hasil positif," ujar Curtis seperti dikutip ESPN FC.
"Tantangannya sekarang untuk manajer baru adalah. mengembalikan kepercayaan diri pemain yang sudah runtuh ini. Terlihat dalam laga melawan Bournemouth, mental pemain langsung jatuh ketika kemasukan gol pertama. Kepercayaan diri, apalagi dalam olahraga sepakbola, adalah hal yang rapuh. Manajer baru harus bisa menguatkan kepercayaan diri tersebut agar hasil positif dapat menaungi kami," tambahnya.
Dapatkah Clement menjadi solusi bagi Swansea, setidaknya sampai akhir putaran kedua Liga Primer 2016/2017 nanti?
Sumber: Sky Sports, ESPN FC
foto: @zesty_swansea
Komentar