Pada 4 Januari 2005, salah satu kejadian yang mendorong penggunaan goal line technology terjadi. Peristiwa ini terjadi di Liga Primer dalam pertandingan yang mempertemukan antara Manchester United melawan Tottenham Hotspur di Old Trafford.
Saat bertemu pada 4 Januari 2005, baik itu Manchester United dan Tottenham Hotspur sedang berada dalam penampilan terbaik mereka. Spurs baru saja meraih enam kemenangan dari tujuh pertandingan terakhir yang mereka jalani sebelumnya, sekaligus membawa mereka naik dari peringkat 15 ke peringkat tujuh klasemen Liga Primer. United sedang berada dalam penampilan terbaik, setelah mereka juga mencatatkan enam kemenangan dari tujuh pertandingan terakhir mereka dan bercokol di peringkat tiga klasemen Liga Primer.
Dengan rekor kemenangan beruntun yang kedua tim bawa dalam pertandingan ini, hal tersebut memengaruhi jalannya pertandingan. Serangan silih berganti dilancarkan oleh kedua tim. Walau begitu, United tetap mampu menguasai pertandingan, dan mencatatkan beberapa peluang emas yang dapat dimentahkan oleh penjaga gawang Spurs, Paul Robinson.
Spurs, meski berposisi sebagai tim tamu dan kerap diserang oleh tim tuan rumah, tampak tak gentar dan mampu menciptakan beberapa peluang penting. Namun salah satu yang akan mereka ingat mungkin salah satu peluang mereka di menit ke-89. Peluang yang seharusnya membuat mereka mampu membawa pulang tiga poin dari Old Trafford.
Ketika itu, salah satu pemain Spurs, Mendes, menendang bola dari area tengah lapangan setelah melihat penjaga gawang Manchester United, Roy Carroll, sedikit maju dari mulut gawang. Tendangan spekulatif Mendes ini sebenarnya mampu dicapai oleh Carroll, tapi bola ternyata terlepas dari tangkapan Carroll dan melaju masuk ke gawang. Di sinilah peristiwa itu mulai.
Bola yang sudah hampir masuk ke gawang ditepis oleh Carroll keluar gawang. Semua mengira bahwa itu tidaklah gol dan wasit Mark Clattenburg pun tetap melanjutkan pertandingan. Seperti halnya Clattenburg dan hakim garis Ray Lewis yang tidak memberikan gol untuk Spurs, para pemain Spurs pun bersikukuh bahwa bola sudah masuk. Sampai akhir, skor tetap 0-0 untuk kedua tim.
Ini kejadian yang terjadi pada menit ke-89.
Akibat dari kejadian ini, isu tentang penggunaan goal line technology pun kembali menyeruak. Tapi FIFA pun sama kerasnya dan menolak teknologi tersebut, saat itu (pikiran FIFA pun berubah setelah kejadian yang sama terjadi lagi pada Piala Dunia 2010). Apalagi hasil pertandingan itu tidak mengubah peta persaingan Liga Primer, dengan United yang mengakhiri musim di peringkat ketiga sedangkan Spurs di peringkat ke-9 (harusnya ke-8 jika Spurs memenangkan pertandingan tersebut).
Itulah kenapa goal line technology cukup dibutuhkan saat itu. Meski di sisi lain, teknologi tersebut dapat menghilangkan sifat kemanusiawian dari sepakbola itu sendiri.
foto: @MikeH2999
(sf)
Komentar