Siapa yang tidak mengenal Eden Hazard? Namanya kini selalu menghiasi berita sepakbola dunia. Bermain di salah satu kesebelasan besar Inggris, Chelsea, juga meraih rentetan prestasi di sana, membuat nama Hazard melambung. Bahkan kualitasnya seringkali disebut-sebut hanya kalah dari dua pesepakbola terbaik jagat raya, yakni Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Hazard merupakan pemain cepat, lincah, dan kerap menaklukkan lawan-lawannya melalui kemampuan individu yang ia miliki. Gol demi gol pun ia gelontorkan meski ia tak berposisi sebagai penyerang utama. Gelandang kelahiran 7 Januari 1991 ini pun memang seolah ditakdirkan untuk sepakbola.
Hazard lahir dari pasangan pesepakbola, Carine dan Thierry Hazard. Thierry, sang ayah, pernah membela kesebelasan sepakbola amatir Belgia, Louviere, yang berlaga di divisi tiga. Sementara itu, Carine, merupakan penyerang sepakbola perempuan di liga sepakbola Belgia yang bermain untuk kesebelasan Manage.
“Saya berada di dalam perutnya ketika ia bermain. Usia kandungannya sudah tiga bulan,” tutur Hazard pada wawancara dengan Independiente.
Eden Hazard merupakan anak pertama. Setelah itu, ia memiliki tiga adik, yang kesemuanya laki-laki. Seperti kata pepatah buah tak jauh dari pohonnya, adik-adiknya pun berkarier di sepakbola; Thorgan, Kylian dan Ethan.
Thorgan Hazard yang berbeda dua tahun dengan Eden, saat ini membela kesebelasan Bundesliga, Borussia Moenchengladbach. Sementara itu Kylian yang berbeda empat tahun tengah membela kesebelasan Hungaria, Ujpest. Si bungsu, Ethan, berselisih 13 tahun dengan Eden, kini masih di akademi Tubize, akademi yang juga membesarkan Eden, Thorgan dan Kylian.
Hazard sendiri menyadari bakatnya memang diturunkan dari kedua orang tuanya. Bahkan Hazard mengakui jika ia terinspirasi dari sang ibu dalam pemilihan posisi dalam kariernya.
“Saya meniru ibu saya sebagai pemain. Ayah saya bermain sebagai bek, namun ia tenang saat menguasai bola. Ibu saya seorang penyerang. Saya memang tidak pernah menyaksikannya, yang saya ingat justru ketika saya menyaksikan ayah saya bermain. Sejujurnya, saya adalah kombinasi bakat terbaik mereka,” tutur Hazard.
Eden Hazard bersama kedua orang tuanya. (foto: Laduma Sports)
Hazard memang tak pernah menyaksikan sang ibu bermain. Namun lebih dari itu, sebenarnya ia pernah bermain bersama ibunya. Hal ini dikarenakan ibunya tersebut baru berhenti bermain sepakbola setelah kandungannya berusia tiga bulan.
“Sejak kecil saya selalu mengikuti ayah saya menonton pertandingan sepakbola,” kenang Carine seperti yang dilansir Le Parisien. “Saya bermain [saat mengandung], kemudian saya mencetak gol. Ini artinya, Eden sudah mencetak gol bahkan sebelum ia lahir! Ia harus berterima kasih pada saya!”
Hazard terlahir dari keluarga sepakbola. Ibunya seorang penyerang. Ayahnya merupakan pemain belakang yang handal dalam menguasai bola. Karenanya tak heran kini Hazard menjadi salah satu pemain terbaik dunia. Bahkan bukan tak mungkin juga Thorgan, Kylian dan Ethan akan mengikuti jejak sang kakak di kemudian hari.
foto: telegraph.co.uk
Komentar