Klopp: Ketika Fellaini Masuk, Itu Bukan Sepakbola Lagi

Berita

by redaksi 43763

Klopp: Ketika Fellaini Masuk, Itu Bukan Sepakbola Lagi

Manchester United berhasil mencetak gol pada menit ke-84 melalui Zlatan Ibrahimovic untuk membuat skor berakhir dengan 1-1 melawan Liverpool pada lanjutan pertandingan Liga Primer Inggris semalam (15/01).

Tapi ada satu pernyataan tidak mengenakkan dari manajer Liverpool, Jürgen Klopp. Manajer asal Jerman tersebut menganggap jika United memutuskan untuk berhenti bermain sepakbola ketika José Mourinho memasukkan Marouane Fellaini saat “Setan Merah” sedang ketinggalan satu gol di babak kedua.

United sudah ketinggalan sejak menit ke-27 melalui gol penalti dari James Milner. Mourinho kemudian memasukkan Fellaini dengan maksud untuk membuat kesebelasannya unggul duel bola-bola udara. Hal ini lah yang membuat Klopp berkomentar masuknya Fellaini membuat skuatnya kesusahan karena MU ia anggap tak lagi bermain sepakbola.

“Ketika Fellaini masuk, itu bukan sepakbola lagi. Menjelang akhir pertandingan saat United mencoba memainkan bola-bola panjang – Marouane Fellaini dan Zlatan Ibrahimovic – setelah 80 menit pertandingan sepakbola berintensitas tinggi, hal ini kemudian menjadi sulit.”

“Aku harap kami bisa lebih beruntung, sayangnya tidak, tapi semuanya baik. Senin aku bisa menikmati hasil [pertandingan ini], tapi malam ini [aku hanya bisa menikmati] penampilan [Liverpool],” kata Klopp.

Fellaini merupakan pergantian pemain terakhir yang dilakukan oleh Mourinho. Permainan fisiknya pada akhirnya menjadi kunci yang membuat United menyamakan kedudukan.

Maksud Klopp dengan “bukan sepakbola” adalah karena Mourinho memutuskan memainkan pendekatan yang lebih fisikal, meskipun sejujurnya, pendekatan fisikal adalah salah satu taktik dalam sepakbola.

39 buah sapuan Liverpool menunjukkan jika mereka telah melakukan segalanya untuk bertahan – sumber: FourFourTwo Stats Zone

Sebaliknya, Mourinho membela pendekatannya. “Kami adalah kesebelasan yang lebih menyerang dan Liverpool lebih bertahan. Mari kita lihat jika kritik itu adil,” kata manajer asal Portugal tersebut.

Ia bahkan yang menuduh jika Liverpool sempat memainkan long ball. “Aku menikmatinya (pertandingan) tapi aku kecewa karena kami tidak mendapatkan tiga poin. Sangat intens. Mereka memainkan long ball, permainan sangat liar.”

Dari sini kita perlu memeriksa fakta. Dari 395 operan yang dilakukan Liverpool, 75 di antaranya adalah bola panjang. Sementara itu, dari 482 operan United, 97 di antaranya adalah bola panjang. Statistik yang kami kutip dari WhoScored ini jelas menunjukkan jika United lebih sering bermain long ball daripada Liverpool, meskipun Liverpool juga memang sempat memainkannya.

Sebagai perbandingan tambahan, kita juga bisa melihat angka umpan silang. United mencatatkan 27 crossing (4 tepat sasaran), sementara Liverpool 16 (5). Itu hanya angka-angka, tapi memang sangat merepresentasikan pertandingan semalam.

Kemudian Mourinho melanjutkan, “Ada banyak aksi di menit-menit akhir. Kami di sini untuk memenangkan pertandingan, itulah kenapa kami tidak 100% puas.”

“Mereka sangat cerdas. Mereka bisa memanfaatkan waktu, mereka tahu bagaimana caranya bermain sepakbola dan mengontrol emosi pertandingan. Mereka tahu jika mereka akan kesulitan di menit akhir.”

Mourinho dan Klopp juga sempat terlihat bersitegang saat insiden kartu kuning Roberto Firmino dan Ander Herrera. Insiden tersebut berawal ketika Herrera menarik baju Firmino. Firmino yang tidak terima kemudian mendorong Herrera.

Manajer United tersebut membuka klarifikasi: “Ia (Klopp) pikir aku meminta pemain tersebut (Firmino) untuk diberi kartu merah. Padahal tidak.”

Kemudian Klopp juga tidak mau kalah dengan membela pemainnya: “Ia (Mourinho) meminta minimal kartu kuning, aku tidak tahu. Aku pikir wasit [Michael Oliver] meniup peluit sebelum ada hal buruk lainnya terjadi. Roberto adalah pemain sepakbola dari atas kepala sampai ke ujung kaki dan ia ingin tetap bermain. Pada akhirnya itu adalah kartu kuning untuk pemain yang ingin bermain sepakbola.”

Klopp sampai dua kali menekankan jika kesebelasannya adalah pihak yang lebih cocok disebut sebagai kesebelasan yang “bermain sepakbola”. Secara tidak langsung, ia menganggap United sedang melakukan kegiatan apa, sih, jika bukan bermain sepakbola? Gulat mungkin, ya?

“Kami (dirinya dan Mourinho) bisa saja tidak memiliki opini yang sama pada saat ini,” tutup Klopp. Jika Klopp dan Mourinho tidak bisa sepakat, kita semua masih bisa sepakat kan kalau semalam yang kita saksikan itu adalah pertandingan sepakbola?

(dex)

Komentar