Teka-teki mengenai masa depan gelandang naturalisasi timnas Indonesia, Stefano Lilipaly, akhirnya terjawab sudah. Lilipaly, yang sempat diberitakan akan kembali bermain di kompetisi Liga Indonesia setelah mampu menampilkan performa cemerlangnya di Piala AFF 2016 lalu, tak akan melanjutkan kariernya di SC Telstar pada musim 2017-18 mendatang.
Namun Lilipaly juga tak akan membela kesebelasan Indonesia musim ini. Pada Kamis (19/1), Lilipaly resmi diperkenalkan sebagai pemain baru dari SC Tambuur. SC Tambuur sendiri saat ini berkompetisi di Eerste Divisie, atau satu tingkat di bawah Eredivisie yang merupakan kompetisi dengan level tertinggi di Belanda.
Oleh SC Tambuur, Lilipaly diikat hingga dua tahun ke depan. Walau demikian, Lilipaly baru akan bergabung dengan SC Tambuur pada musim panas mendatang, hal itu dikarenakan dirinya masih memiliki sisa kontrak di SC Telstar hingga enam bulan ke depan.
Kedatangan Lilipaly pun langsung diumumkan oleh akun twitter resmi klub, @SCCambuurLWD dengan menggunakan bahasa Indonesia: “Selamat datang Stefano Lilipaly! Semangat!”
https://twitter.com/SCCambuurLwd/status/822139755689377792/photo/1?ref_src=twsrc%5Etfw
Lilipaly sendiri memang menjadi pemain yang telah lama diamati oleh SC Tambuur, hal itu pun dikemukakan langsung oleh Gerald van der Belt yang menjabat sebagai direktur teknik SC Tambuur.
"Kami telah mengikuti pergerakan Stefano sejak lama dan mengenal kualitasnya. Ia adalah gelandang modern, yang bisa bermain baik menyerang maupun bertahan. Karakter dan mentalnya yang selalu ingin menang juga cocok dengan klub kami," ujar van den Belt seperti yang dilansir laman resmi klub.
Stefano Lilipaly memulai karier sepakbolanya ketika bergabung dengan klub amatir, RKSV DCG pada tahun 1997. Selanjutnya ia bergabung dengan akademi AZ Alkmar, hingga akhirnya berlabuh di akademi FC Utrecht.
Di level senior, selain pernah membela Utrecht, Lilipaly sempat bermain untuk Almer City, Consodale Sapporo (Jepang), dan SC Telstar. Sementara untuk klub Liga Indonesia, Persija Jakarta masih menjadi satu-satunya kesebelasan yang pernah dibela oleh Lilipaly.
Komentar