Musim 2016-17 menjadi musim yang menjanjikan bagi AS Monaco. Walau perjalanan untuk menjadi juara masih amat panjang, namun setidaknya Monaco mampu menunjukan jika mereka lah tim yang paling layak untuk diunggulkan dalam hal mengangkat gelar.
Meskipun saat ini Monaco, yang duduk di peringkat pertama klasemen, masih memiliki poin yang sama dengan OGC Nice yang membuntutinya di peringkat kedua, akan tetapi dalam jumlah menjarangkan bola ke gawang lawan, Monaco lah yang menjadi rajanya.
Dengan raihan 60 gol hingga pekan ke-20, Monaco tidak hanya menjadi tim yang paling banyak mencetak gol di Liga Prancis. Torehannya itu bahkan membuat Monaco menjadi tim yang paling subur di antara seluruh tim yang bermain di lima liga terbaik yang ada di Eropa seperti Liga Primer, La Liga, Serie-A, Bundesliga, dan Liga Portugal.
Kehebatan yang ditunjukan oleh Monaco ini pun tidak terlepas dari kembalinya performa yang ditunjukan oleh Radamel Falcao. Sejauh ini Falcao telah mencetak 12 gol untuk Monaco. Akan tetapi, kecemerlangan Falcao pun tidak akan kembali andai para gelandang yang dimiliki oleh Monaco tidak memberikan suplai yang memanjakan bagi dirinya.
Di antara beberapa gelandang yang berada di skuat Monaco saat ini, terdapat satu nama yang cukup menyita perhatian. Dia adalah gelandang berusia 22 tahun asal Portugal yang bernama Bernardo Silva. Memasuki musim ketiganya bersama Monaco saat ini, Silva memang semakin menunjukan kematangannya.
Sebagai seorang kreator serangan, Silva dibekali dengan kemampuan komplit dalam hal membuat dan menyelesaikan peluang. Sejauh ini, ia telah mencetak tujuh gol dan enam asis bagi Monaco dari 30 pertandingan di semua kompetisi.
Kecemerlangan yang ditunjukannya pun disebut-sebut sampai membuat manajer Manchester United, Jose Mourinho terkesima dibuatnya. Menurut rumor yang beredar belakangan ini, Manchester United bahkan telah menyiapkan dana sebesar 70 juta paun guna mengangkut Silva ke Old Traford.
Dengan munculnya rumor tersebut, lantas membuat banyak orang bertanya-tanya, sehebat apasih kemampuan Bernardo Silva yang membuat United sampai berani menebusnya dengan harga yang begitu tinggi?
Perjalanan Karier Bernardo Silva
Bernardo Mota Veiga de Carvalho e Silva lahir di Lisbon pada tanggal 10 Agustus 1994. Sejak kecil, Silva sudah menasbihkan diri jika dirinya merupakan pendukung dari SL Benfica, bukan Sporting Lisbon. Silva yang juga berkeinginan untuk menjadi pemain sepakbola profesional pun akhirnya bergabung dengan akademi Benfica ketika dirinya berusia delapan tahun.
Musim 2012-13 menjadi titik di mana nama Bernardo Silva melambung. Setelah berhasil membawa tim junior Benfica menjadi juara, Silva menularkan penampilan permainan impresifnya ke timnas Portugal yang berlaga di ajang Piala Eropa U-19.
Oleh UEFA, namanya pun dimasukan ke dalam daftar ‘10 talenta terbaik yang diwajib untuk diperhatikan’ di sepanjang turnamen. Dan benar saja, Silva mampu membuktikan kapasitasnya di turnamen tersebut, namun sayang, dirinya hanya mampu membawa Portugal hingga ke babak semfinal.
Pada musim 2013-14, Silva dipromosikan ke tim Benfica B yang berkompetisi di Segunda Liga, atau satu tingkat di bawah Primeira Liga yang menjadi kompetisi dengan level tertinggi di Portugal. Silva pun mampu unjuk gigi, di sepanjang kompetisi, dirinya berhasil mencatatkan tujuh gol dan tujuh asis. Gelar pemain terbaik Segunda Liga tahun itu pun jatuh ke tangannya.
Sementara di tim utama Benfica, Silva hanya sempat diberikan kesempatan bermain sebanyak dua kali. Debutnya terjadi pada tanggal 19 Oktober 2013, ketika itu dirinya dimainkan oleh Benfica selama sepuluh menit melawan Cinfaes di ajang Cup of Portugal.
Sedangkan di Primeira Liga, Silva hanya sempat bermain selama delapan menit ketika Benfica bertandang ke markas Porto pada tanggal 10 Mei 2014. Ketika itu Benfica dikalahkan dengan skor 2-1.
Akan teteapi, kecemerlangan yang ditunjukan oleh Silva selama memperkuat Benfica B nyatanya belum membuat pelatih tim utama Benfica ketika itu, Jorge Jesus, tertarik untuk mempromosikannya. Justru tim dari Ligue 1 Prancis, AS Monaco lah yang melihat potensi dari diri Silva.
Silva pun akhirnya dipinjamkan oleh Benfica ke Monaco pada musim 2014-14. Di Monaco, Silva bergabung dengan seniornya di timnas Portugal, Joao Moutinho. Moutinho, yang ditunjuk menjadi mentor bagi Silva pun melontarkan pujian terhadap talenta yang dimiliki oleh pemuda yang hanya bertinggi badan 173cm tersebut.
“Bernardo Silva adalah pemain yang luar biasa, ia menghabiskan waktu di musim lalu bersama Benfica B, tetapi ia memiliki prospek yang menjanjikan. Saya telah beberapa kali berlatih bersama dirinya, ia memiliki banyak kualitas dan sangat cerdas,” ungkap Moutinho kepada L’Equipe pada 2014 lalu.
Debut Silva di Monaco terjadi pada tanggal 17 Agustus 2014. Namun sayang, catatan debutnya itu ternodai berkat kekalahan 4-1 yang harus diderita oleh Monaco atas tuan rumah Girondins Bordeaux. Sementara gol pertamanya terjadi di pekan ke-18 ketika Monaco berhasil mengandaskan Marseille dengan skor 1-0.
Penampilannya yang ditunjukannya di enam bulan pertama pun sudah cukup membuat yakin Monaco untuk mempermanenkan dirinya. Pada 20 Januari 2015, Silva menjadi pemain Monaco seutuhnya setelah dana transfer sebesar 15,75 juta euro yang diminta oleh Benfica mampu disanggupi oleh klub yang bermarkas di Stade Louis II tersebut.
Silva pun mengakhiri musim pertamanya di Monaco dengan raihan sepuluh gol dan empat asis dari 45 pertandingan di semua kompetisi. Lantas hal inilah yang membuat namanya berhasil terpilih ke dalam skuat Portugal yang akan berlaga di ajang Piala Eropa U-21 Republik Ceko.
Silva menjadi figur penting bagi Portugal U-21 di turnamen tersebut. Bahu membahu dengan William Carvalho di lini tengah, Silva mampu membawa Portugal melaju hingga ke babak final. Namun sayang, impiannya untuk dapat menjadi juara harus pupus di tangan Swedia melalui babak adu penalti. Di akhir turnamen, Silva pun terpilih ke dalam Team of the Tournament 2015.
Sementara bersama timnas senior Portugal, Silva sempat diberikan debut pada tanggal 31 Maret 2015. Ketika itu Portugal secara mengejutkan dikalahkan oleh Cape Verde dengan skor 2-0. Dirinya bahkan sempat akan dipilih oleh Fernando Santos ke dalam skuat Portugal yang akan berlaga di ajang Piala Eropa 2016 lalu. Akan tetapi, cedera yang didapatnya kala membela Monaco, membuat dirinya harus digantikan oleh Renato Sanches.
Sedangkan memasuki musim ketiganya bersama Monaco saat ini, Silva semakin menunjukan kematangannya. Sejauh ini, ia telah mencetak tujuh gol dan enam asis bagi Monaco dari 30 pertandingan di semua kompetisi.
Gaya Bermain, Kekuatan, dan Kelemahan Bernardo Silva
“Bernardo Silva adalah playmaker klasik yang bermain di sepakbola modern. Gaya bermainnya sangat mirip dengan apa yang dilakukan oleh Rui Costa di masa lalu.” Kira-kira begitulah menurut pendapat beberapa orang yang terkagum-kagum terhadap potensi yang dimilikinya.
Hal itu pun memang ada benarnya. Ketika kita melihat gaya bermain Bernardo Silva, kita pasti akan disuguhi dengan teknik olah bola yang yaduh dari dirinya. Silva memang gemar mengiring bola melewati lawan-lawannya, dan ia akan lebih ciamik ketika situasi tersebut berada dalam posisi satu lawan satu. Selain itu, pergerakan tanpa bola, kekuatan kaki kirinya, dan visi bermainnya pun sangat luar biasa.
Posisi gelandang serang menjadi tempat yang difavoritkan oleh Silva. Walau demikian, ia pun cukup fasih juga untuk bermain di posisi sayap kanan atau sayap kiri. Sebagai seorang Playmaker atau Wide Playmaker, Silva selalu dituntut untuk dapat membuat peluang, dan memanjakan rekan-rekannya. Dan untungnya, Silva selalu dapat menjalankan tugasnya itu dengan baik. Sejauh ini, di musim 2016-17, Silva telah melepaskan 418 kali operan sempurna, dan 18 kali umpan panjang yang tepat mengenai sasaran. Akurasi operannya pun mencapai 80%.
Sementara untuk urusan membuat peluang, sejauh ini Silva telah melakukannya sebanyak 23 kali, dengan rincian: empat asis dan 19 umpan kunci. Dan bila dirata-ratakan, Silva setidaknya selalu membuat umpan kunci sebanyak 1,4 di setiap laga yang telah dilaluinya bersama Monaco di musim ini.
Kehebatan Silva ini pun diakui langsung oleh mantan gelandang timnas Portugal, Deco. Menurut pemain yang pernah memperkuat Barcelona dan Chelsea itu, Portugal sangat beruntung memiliki pemain yang sangat berkualitas seperti Bernardo Silva.
“Saya rasa saat ini Portugal memiliki generasi yang bagus,dengan banyak gelandang muda berkualitas di dalamnya, tetapi saya pikir Bernardo Silva, yang bermain di Monaco, akan menjadi salah satu pemain terbaik di dunia. Dia ia memiliki banyak kualitas, dia pemain hebat. Dia berani mengambil risiko, itulah mengapa saya sangat menyukainya. Ia dapat menjadi pemain bernomor 10 bagi Portugal selama beberapa tahun ke depan,” ujar Deco seperti yang dikutip oleh Sky Sport.
Walau demikian, Bernardo Silva pun masih memiliki sejumlah kekurangan. Terutama di masalah kecepatan dan kekuatan. Dengan tinggi badannya yang hanya mencapai 173 cm, Silva kerap kali kesulitan untuk mengontrol bola-bola atas yang tertuju kepada dirinya. Lalu dalam urusan membantu pertahanan, kekuatan berlarinya yang tidak cepat, kerap kali membuatnya kewalahan dalam menghadapi lawan yang mengandalkan strategi serangan balik cepat.
**
Ketika tim sekelas Manchester United menunjukan minatnya, itu selalu menjadi prestasi tersendiri bagi seorang pemain. Begitu pun bagi Bernardo Silva. Dalam hati kecilnya, Silva sendiri pasti memiliki keinginan yang menggebu-gebu untuk dapat berbaju merah United.
Namun ada satu hal yang mesti Silva segera pelajari untuk dapat meraih kesuksesan andai dirinya jadi bergabung dengan Manchester United nanti. Dengan kompetisi Liga Inggris yang terkenal sangat menguras tenaga, Silva harus sesegera mungkin meningkatkan kekuatan fisik dan kecepatannya. Selain berfungsi untuk dapat meningkatkan kualitas bertahannya, dengan kekuatan fisik, setidaknya Silva dapat memiliki keseimbangan dan keberanian untuk melayani kontak bodi atau terjangan lawan-lawannya.
Sumber lain: Sky Sport, Squawka, Who Scored
foto: daily mail
Komentar